Wednesday 16 January 2019

Teori Bumi Bulat dan Hipotesis Bumi Datar

Teori Bumi Bulat dan Hipotesis Bumi Datar
Oleh: Rizki Zakwandi, Riska Anjani

Teori bumi bulat dan hipotesis bumi datar merupakan cerita konspirasi yang menjadi perhatian tersendiri. Hal ini terbukti dari ilmuan fisika abad ke 21 yang memaparkan pendapat mereka terkait hipotesis bumi bulat atau bumi datar. Meskipun banyak bentuk isu yang mempertentangkan kedua sudut pandang ini dan juga campur tangan hal-hal yang bukan sains menajadikan perdebatan kedua sudut pandang ini menjadi semakin ekstrem (Putra, 2017). Isu ini tidak hanya menyentuh kalangan ilmuan fisika/cosmologi saja bahkan sampai kepada ranah politik, dan agama.

A.      Teori Bumi Bulat
Teori bumi bulat adalah pemahaman yang telah berkembang dan diterima dikalangan ilmuan dunia sejak lama. Teori bumi bulat (globe) pertama kali didemonstrasikan oleh Juan Sebastian Elcano pada tahun 1519 dalam sebuah ekspedisi materi circumnavigation (Dicks, 1970, hal. 72). Pandangan bumi bulat muncul seiring dengan bantahan hipotesis heliosentris oleh Galileo yang menyatakan bahwa bumi bukanlah pusat tata surya akan tetapi bumi mengelilingi matahari dalam orbitnya. Teori ini didukung oleh banyak fakta misalnya fenomena gerhana bulan dan gerhana matahari, fenomena kapal layar di lautan, track penerbangan dalam penentuan koordinat, pembagian waktu di permukaan bumi, dan metoda optik sederhana pada pengukuran bayangan benda (Sarjan, 2006, hal. 152). Dalam hukum fisika teori bumi bulat juga didukung oleh persamaan gaya gravitasi yang menyatakan bahwa diperlukan jari-jari dan massa planet untuk menghasilkan grafitasi dari suatu planet.
Teori bumi bulat menyatakan bahwa bentuk bumi menyerupai bola yang agak gepeng dengan memiliki sudut rotasi sebesar 23,5o kemudian bergerak mengelilingi matahari. Bumi memiliki dimensi jari-jari sebesar 6.371 km. Massa bumi adalah 5,972 × 1024 kg dengan besar percepatan gravitasi yang dimiliki oleh bumi adalah 9,8 m/s. Teori ini juga menjelaskan masalah pembagian waktu yaitu 24 jam yang didasari pembagian sudut 360o dengan 15o pada setiap jam (World Time Zone Team, 2017). Hingga saat ini teori bumi bulat masih dianggap sebagai teori yang benar terkait dengan bentuk bumi, pasalnya teori inilah yang didukung oleh banyak fakta baik berupa fenomena alam ataupun hukum-hukum fisika klasik.
B.       Hipotesis Bumi Datar
Hipotesis bumi datar sudah muncul jauh sebelum pemikiran manusia tentang bentuk bumi bulat. Tercatat juga bahwasanya teori bumi bulat sendiri merupakan bantahan dari  hipotesis bumi datar. Erasthothenes tercatat sebagai orang pertama yang menyadari bahwa terdapaat kekliruan mengenai hipotesis yang menyatakan bahwa bumi berbentuk datar  (Llyod, 1996, hal. 60). Dalam sains abad modern hipotesis bimi datar digagas kembali oleh  Samuel Rowbotham (1816–1884) dengan menerbitkan buku berjudul Earth Not a Globe (Schick & Vaughn, 1995). Komunitas flat earth (FE) meyakini bahwa bumi berupa hamparan datar dengan langit sebagai selubung dengan kutub utara sebagai pusat dan kutub selatan merupakan dinding es di pinggir bumi. Selanjutnya mengenai fenomena siang dan malam menyatakan bahwa matahari dan bulan memiliki ukuran yang sama yaitu berdiameter 52 km (Voliva, 1979). Kaum FE modern membantah teori bumi bulat dengan mengacu pada beberapa hal diantaranya sebagaimana yang diterdapat dalam (HMT ITB, 2016):
1.      Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh Rowbotham pada tahun 1838 menunjukan hasil bahwa tidak terlihat lengkungan bumi bahkan sampai jarak tempuh 6 mil.
2.      Teori gravitasi yang dikemukakan oleh Issac Newton terbantahkan oleh temuan Nikola Tesla mengenai medan elektromagnetik sehingga kam FE menyatakan bahwa benda-benda yang kembali ke bumi bukan akibat dari gravitasi akan tetapi disebabkan oleh medan magnet yang bekerja pada benda tersebut.
3.      Rasi bintang yang tidak berubah yang selalu tetap pada jalurnya. Teori ini menentang pendapat bahwa jika bumi mengelilingi matahari maka  akan menyebabkan perubahan koordinat rasi bintang.
4.      Kutub utara sebagai pusat bumi. Hal ini mengisyaratkan bahwa kutub utara sebagai pusat magnet bumi sehingga ketika manusia terbang dari timur ke barat maka akan berputar kembali ke tempat semula.
Kaum FE juga menambahkan bagaimana model bumi datar dan teori yang menentang pencapaian ilmuan bumi bulat. Diantaranya adalah sebagaimana yang dicanangkan oleh Eric Dubay (2014) dalam bukunya yang berjudul The Flat-Earth Conspiracy menyatakan bahwa pembohongan publik oleh nasa mengenai penjelajahan luar angkasa. Disebutkan bahwa pada dasarnya pesawat ulang alik hanya melewati pergeseran atau tikungan gravitasi karena untuk bergerak vertikal maka sebuah pesawat ulang alik akan hancur semisal dengan meteor. Selanjutnya juga dijelaskan bahwa matahari hanya berjarak 4800 km dengan lintasan berbentuk lingkaran pada langit (kubah kaca). Fenomena gerhana dijelaskan sebagai bayangan yang dihasilkan oleh benda misterius yang pada kebanyakan waktu tetutupi oleh silauan sinar matahari.
Referensi

 

Dicks, D. R. (1970). Early Greek Astronomy to Aristotle. Ithaca: Cornell University Press.
Dubay, E. (2014). The Flat-Eath Conspiracy. Morrisville: Lulu Press, Inc.
HMT ITB. (2016, November 10). FLAT EARTH (BUMI DATAR). Retrieved Maret 4, 2018, from Himpunan Mahasiswa Tambang Institut Teknologi Bandung: http://hmt.mining.itb.ac.id
Llyod, G. E. (1996). Adversaries and Authorities: Investigations into ancient Greek and Chinese science. Cambridge: Cambridge University Press.
Putra, L. M. (2017, September 30). Tak Perlu Kirim Satelit, Ada 7 Cara Buktikan Bumi Itu Bulat. Retrieved Maret 3, 2018, from Kompas.com: http://sains.kompas.com
Sarjan, H. (2006). IPA Fisika. Klaten: CV Sahabat.
Schick, T., & Vaughn, L. (1995). How to think about weird things: critical thinking for a new age. Boston: Houghton Mifflin.
Voliva, W. G. (1979). Is The Earth a Whirling Globe? Flat Earth News, 2.

World Time Zone Team. (2017, November 1). World Time Zone Online. Retrieved Maret 4, 2018, from World Time Zone: https://www.worldtimezone.com/

No comments:

Post a Comment