Teori Bumi Bulat dan Hipotesis Bumi Datar
Oleh: Rizki Zakwandi, Riska Anjani
Teori
bumi bulat dan hipotesis bumi datar merupakan cerita konspirasi yang menjadi
perhatian tersendiri. Hal ini terbukti dari ilmuan fisika abad ke 21 yang
memaparkan pendapat mereka terkait hipotesis bumi bulat atau bumi datar.
Meskipun banyak bentuk isu yang mempertentangkan kedua sudut pandang ini dan
juga campur tangan hal-hal yang bukan sains menajadikan perdebatan kedua sudut
pandang ini menjadi semakin ekstrem (Putra, 2017) . Isu ini tidak hanya
menyentuh kalangan ilmuan fisika/cosmologi saja bahkan sampai kepada ranah
politik, dan agama.
A. Teori
Bumi Bulat
Teori
bumi bulat adalah pemahaman yang telah berkembang dan diterima dikalangan
ilmuan dunia sejak lama. Teori bumi bulat (globe) pertama kali
didemonstrasikan oleh Juan Sebastian Elcano pada tahun 1519 dalam sebuah
ekspedisi materi circumnavigation (Dicks, 1970, hal. 72) . Pandangan bumi
bulat muncul seiring dengan bantahan hipotesis heliosentris oleh Galileo yang
menyatakan bahwa bumi bukanlah pusat tata surya akan tetapi bumi mengelilingi
matahari dalam orbitnya. Teori ini didukung oleh banyak fakta misalnya fenomena
gerhana bulan dan gerhana matahari, fenomena kapal layar di lautan, track
penerbangan dalam penentuan koordinat, pembagian waktu di permukaan bumi, dan
metoda optik sederhana pada pengukuran bayangan benda (Sarjan, 2006, hal. 152) . Dalam hukum fisika
teori bumi bulat juga didukung oleh persamaan gaya gravitasi yang menyatakan
bahwa diperlukan jari-jari dan massa planet untuk menghasilkan grafitasi dari
suatu planet.
Teori
bumi bulat menyatakan bahwa bentuk bumi menyerupai bola yang agak gepeng dengan
memiliki sudut rotasi sebesar 23,5o kemudian bergerak mengelilingi
matahari. Bumi memiliki dimensi jari-jari sebesar 6.371 km. Massa bumi adalah 5,972 × 1024 kg dengan
besar percepatan gravitasi yang dimiliki oleh bumi adalah 9,8 m/s. Teori ini
juga menjelaskan masalah pembagian waktu yaitu 24 jam yang didasari pembagian
sudut 360o dengan 15o pada setiap jam (World Time
Zone Team, 2017) .
Hingga saat ini teori bumi bulat masih dianggap sebagai teori yang benar
terkait dengan bentuk bumi, pasalnya teori inilah yang didukung oleh banyak
fakta baik berupa fenomena alam ataupun hukum-hukum fisika klasik.
B. Hipotesis
Bumi Datar
Hipotesis
bumi datar sudah muncul jauh sebelum pemikiran manusia tentang bentuk bumi
bulat. Tercatat juga bahwasanya teori bumi bulat sendiri merupakan bantahan
dari hipotesis bumi datar. Erasthothenes
tercatat sebagai orang pertama yang menyadari bahwa terdapaat kekliruan
mengenai hipotesis yang menyatakan bahwa bumi berbentuk datar (Llyod, 1996, hal. 60) . Dalam sains abad
modern hipotesis bimi datar digagas kembali oleh Samuel Rowbotham (1816–1884) dengan
menerbitkan buku berjudul Earth Not a Globe (Schick & Vaughn, 1995) . Komunitas flat
earth (FE) meyakini bahwa bumi berupa hamparan datar dengan langit sebagai
selubung dengan kutub utara sebagai pusat dan kutub selatan merupakan dinding
es di pinggir bumi. Selanjutnya mengenai fenomena siang dan malam menyatakan
bahwa matahari dan bulan memiliki ukuran yang sama yaitu berdiameter 52 km (Voliva, 1979) . Kaum FE modern
membantah teori bumi bulat dengan mengacu pada beberapa hal diantaranya
sebagaimana yang diterdapat dalam (HMT ITB, 2016) :
1. Berdasarkan
hasil pengamatan yang dilakukan oleh Rowbotham pada tahun 1838 menunjukan hasil
bahwa tidak terlihat lengkungan bumi bahkan sampai jarak tempuh 6 mil.
2. Teori
gravitasi yang dikemukakan oleh Issac Newton terbantahkan oleh temuan Nikola
Tesla mengenai medan elektromagnetik sehingga kam FE menyatakan bahwa
benda-benda yang kembali ke bumi bukan akibat dari gravitasi akan tetapi
disebabkan oleh medan magnet yang bekerja pada benda tersebut.
3. Rasi
bintang yang tidak berubah yang selalu tetap pada jalurnya. Teori ini menentang
pendapat bahwa jika bumi mengelilingi matahari maka akan menyebabkan perubahan koordinat rasi
bintang.
4. Kutub
utara sebagai pusat bumi. Hal ini mengisyaratkan bahwa kutub utara sebagai
pusat magnet bumi sehingga ketika manusia terbang dari timur ke barat maka akan
berputar kembali ke tempat semula.
Kaum FE juga menambahkan bagaimana model bumi
datar dan teori yang menentang pencapaian ilmuan bumi bulat. Diantaranya adalah
sebagaimana yang dicanangkan oleh Eric Dubay (2014) dalam bukunya yang
berjudul The Flat-Earth Conspiracy menyatakan bahwa pembohongan publik
oleh nasa mengenai penjelajahan luar angkasa. Disebutkan bahwa pada dasarnya
pesawat ulang alik hanya melewati pergeseran atau tikungan gravitasi karena
untuk bergerak vertikal maka sebuah pesawat ulang alik akan hancur semisal
dengan meteor. Selanjutnya juga dijelaskan bahwa matahari hanya berjarak 4800
km dengan lintasan berbentuk lingkaran pada langit (kubah kaca). Fenomena
gerhana dijelaskan sebagai bayangan yang dihasilkan oleh benda misterius yang
pada kebanyakan waktu tetutupi oleh silauan sinar matahari.
Referensi
Dicks, D. R.
(1970). Early Greek Astronomy to Aristotle. Ithaca: Cornell University
Press.
Dubay, E. (2014). The Flat-Eath Conspiracy.
Morrisville: Lulu Press, Inc.
HMT ITB. (2016, November 10). FLAT EARTH (BUMI DATAR).
Retrieved Maret 4, 2018, from Himpunan Mahasiswa Tambang Institut Teknologi
Bandung: http://hmt.mining.itb.ac.id
Llyod, G. E. (1996). Adversaries and Authorities:
Investigations into ancient Greek and Chinese science. Cambridge:
Cambridge University Press.
Putra, L. M. (2017, September 30). Tak Perlu Kirim
Satelit, Ada 7 Cara Buktikan Bumi Itu Bulat. Retrieved Maret 3, 2018,
from Kompas.com: http://sains.kompas.com
Sarjan, H. (2006). IPA Fisika. Klaten: CV Sahabat.
Schick, T., & Vaughn, L. (1995). How to think about
weird things: critical thinking for a new age. Boston: Houghton Mifflin.
Voliva, W. G. (1979). Is The Earth a Whirling Globe? Flat
Earth News, 2.
World Time Zone Team. (2017, November 1). World Time
Zone Online. Retrieved Maret 4, 2018, from World Time Zone:
https://www.worldtimezone.com/
No comments:
Post a Comment