Friday 13 July 2018

Faktor Faktor yang mempengaruhi Kegiatan Bimbingan dan Konseling


Aplikasi instrumentasi data adalah kegiatan untuk mengumpulkan data dan keterangan tentang peserta didik, tentang lingkungan peserta didik dan lingkungan lainnya, yang dapat dilakukan dengan tujuan untuk memahami peserta didik dengan segala karakteristik dan memahami karakteristik lingkungan.
2.      Himpunan data.
Himpunan data adalah kegiatan untuk menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan dengan keperluan pengembangan peserta didik. Himpunan data diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematik, komprehensif, terpadu dan sifatnya tertutup.
3.      Kegiatan khusus
a.       Konferensi kasus.
Konferensi kasus adalah kegiatan untuk membahas permasalahan peserta didik dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh pihak-pihak yan  dapat memberikan keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan klien. Pertemuan kenferensi kasus bersifat terbatas dan tertutup. Tujuan konferensi kasus adalah untuk memperoleh keterangan dan membangun komitmen dari pihak yang terkait dan memiliki pengaruh kuat terhadap klien dalam rangka pengentasan permasalahan klien.
Kunjungan rumah merupakan kegiatan untuk memperoleh data, dan komitmen bagi terentasnya permasalahan peserta didik melalui kunjungan rumah klien. Kerja sama dengan orang tua sangat diperlukan, dengan tujuan untuk memperoleh keterangan dan membangun komitmen dari pihak orang tua atau keluarga untuk memerantaskan permaslahan klien.
c.       Alih Tangan Kasus
Alih tangan kasus merupakan kegitan untuk memperoleh penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas pemasalahan yang dialami klien dengan memindahkan penanganan kasus ke pihak yang lebih kompeten, seperti kepada guru mata pelajaran atau konselor, dokter, serta ahli lainnya, dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas pemasalahan yangdihadapi melalui pihak yang lebih kompeten.


Dalam kasus ini, kekurangan tenaga pembimbing disekolah menyebabkan terlalu berat beban tugas yang harus dipikul dalam pelaksanaan bimbingan disekolah, bilamana tenaga pembimbing jumlahnya sedikit sekali untuk menangani siswa yang begitu banyak tentunya tidak akan efektif dan efisien yang akhirnya akan menjadi kendala bimbingan konseling


Tenaga yang ada, yang secara langsung menangani bimbingan disekolah kebanyakan tidak sesuai dengan bidangnya, misalnya kepala sekolah yang masih merangkap jadi guru bimbingan dan lain sebagainya, yang akhirnya proses penaganan dan pelaksanaan tentu tidak sesuai dengan apa yang seharusnya dan tidak tepat sebagaimana mestinya.
c.       Sarana dan prasarana
Kebanyakan sarana dan prasarana yang digunakan masih merangkap dengan fasilitas lainnya, seperti ruangan bimbingan yang masih menyatu dengan ruang kesehatan, dan lain sebagainya.
Dalam penangan bimbingan disekolah, perlu dilakukan dan ditopang oleh kegiatan administrasi. Program bimbingan perlu diorganisir sedemikian rupa supaya memungkinkn terjadinya suatu kerjasama yang harmonis antara pihak sekolah, kepala sekolah, guru bidang studi, pihak ketertiban sekolah dan lainya.
Kegiatan supervisi baik oleh kepala sekolah maupun dari kantor wilayah departemen pendidikan nasional masih belum berjalan sebagaimana mestiya. Hambatan ini mungkin akan menyebabkan keterbatasan tenaga professional yang memadai bagi sekolah.
f.       Kurangnya kejasama antar pesonil pelaksanaan program dalam hal ini konselor, pimpinan instansi, penyelanggara pemerintah
g.      Kurangnya pemahaman dan pengetahuan pendidik dan tenaga kependidikan serta yang paling utama adalah konselor terhadap ketentuan atau perundang-undangan yang secara spesifik mengatur pelaksanaan program

a.      Seandainya Anda seorang guru BK, bagaimana cara menanggulangi persoalan di atas

Jika saya menjadi guru BK Cara untuk menanggulangi persoalan diatas adalah
1.      Dengan mengkaji lebih awal tentang landasan guru sebagai guru BK, berupa perundang-undangan, peraturan, kode etik guru, serta kode etik bimbingan dan penyuluhan, dimana dalam hal ini kita tidak akan keliru sebagai guru bimbingan. Dan yang paling utama ialah kuliah sesuai dengan profesi, misalanya kuliah dalam bidang psikologi, atau kuliah dalam jurusan bimbingan dan konseling.
2.       Mengajukan adanya sarana dan prasarana khusus untuk layanan bimbingan dan konseling, seperti yang kita telah ketahui, dari beberapa sekolah yang telah saya kunjungai dimana kebanyakan sarana dan prasarana dalam layanan bimbingan dan konseling itu kurang memadai. Meskipun dalam pengajuan sarana dan prasarana akan memakan waktu yang lama, tetapi setidaknya ada perjuangan.
3.      Dalam hal organisasi pada layanan bimbingan dan konseling, seperti apa yang telah kita ketahui organisasi dalam layanan bimbingan dan konseling kita harus tetap berkomunikasi dengan guru mata pelajaran, wali kelas, dan bahkan menjalin komunikasi dengan orang tua siswa.

4.      Penambahan tenaga pendidik dalam layanan bimbingan dan konseling, dalam hal ini minimalnya dalam tenaga pendidik bimbingan dan konseling itu ialah dua orang, seperti apa yang telah saya survey pada suatu sekolah SMP di kota Bandung.

No comments:

Post a Comment