Friday 21 August 2015

Cerita pendek Lomba membaca puisi

Lomba puisi

Malam yang dingin itulah saat ini yang sedang dirasakan di Desa Cimenyan, orang terlelap tidur karena dinginnya malam. Kecuali Adit yaitu anak kelas 2 SMP yang besok akan mengikuti lomba membaca puisi disekolahnya. Ia belum tidur karena masih gugup untuk lombanya esok.
“Dit kok kamu belum tidur?” Tanya Ibu Adit kepada Dirinya.
“Adit masih gugup Bu buat lomba besok.” Jawab Adit dengan wajah bingung.
“Sudahlah Ibu percaya kamu pasti bisa besok, lebih baik kamu tidur biar besok kamu bisa berlatih kembali.”Ucap Ibu Adit.
“Yasudah Adit tidur dulu ya Bu”Jawab Adit sambil berjalan kekamarnya.
Besok harinya Adit bangun pagi-pagi sekali untuk berlatih puisi, dan sesudah berlatih Adit langsung sarapan dan mandi karena Ia tidak mau telat menghadiri perlombaan yang ada di sekolahnya.
“Aduh bagus sekali ya puisinya anak Ibu.”Ucap Ibu sambil mendekati Adit.
“Iya dong Bu Adit gituloh..hehe..”Jawab Adit sambil tersenyum.
“Sudah sekarang kamu sarapan sesudah itu mandi kamu tidak mau kan telat menghadiri perlombaannya.”
“Oke Bu.”Jawab Adit meninggalkan kamarnya.
Setelah sarapan Adit langsung mandi dan bersiap-siap dengan menyiapkan naskah puisi yang harus Ia baca nanti, dengan semangat Adit mengayuh sepedah yang dinaikinya menuju sekolah yang jaraknya lumayan jauh dari rumah Adit. Setelah sampai sekolah Adit tidak lupa untuk mengunci sepedahnya di pohon dekat sekolahnya.
“Huhhhh akhirnya sampai juga.”Adit berkata dalam hatinya.
“Adit......”Terdengar suara Rifki teman satu kelasnya menghampirinya.
“Ehh ada Rifki, sudah lama kamu disekolah?”Tanya Adit kepada Rifki.
“baru saja aku sampai Dit, Oh iya Dit aku Do’a in ya supaya kamu juara lomba puisi.”Puji Rifki kepada Adit.
“Oke Rif, makasih ya.”
Adit pun masuk kedalam ruangan yang disana sudah berkumpul para peserta lomba puisi. Disitulah Adit sudah mulai menata teks puisi yang akan dibacanya nanti dan juga Adit tidak lupa untuk berdo’a. Tidak lama kemudian nama Adit pun di panggil untuk segera membacakan puisinya di atas panggung.
“Saudara Adit silahkan ke naik ke panggung.”Ucap Mc untuk mempersilahkan Adit ke atas panggung.”
Dengan perasaan yang gugup dan gerogi yang bercampur aduk, Adit mulai naik ke atas panggung. Dengan suara keras Adit membacakan puisinya dengan lantang dan intonasi yang keras dan jelas. Sesudah Adit telah selesai membacakan puisinya dan Adit adalah peserta terakhir maka peserta yang lain pun ikut naik ke atas panggung untuk mengetahui pemenang perlombaan puisi kali ini.
“Menurut hasil rapat para juri yang menjadi juara lomba puisi kali ini adalah....Selamat buat saudara Adit dari kelas VIII-2.”Sahut Mc dengan suara keras.
Adit pun sangat bahagia sekaligus bangga karena Ia bisa memenangkan lomba puisi, setelah mendapatkan piala dan diberi ucapan selamat oleh temannya, Adit pun langsung pulang untuk memberitahukan pada Ibunya bahwa ia menang lomba.