Saturday 18 February 2017

Bumi dan Perubahannya

Bumi dan Perubahannya
Oleh: Rizki Zakwandi

A.    Bentuk dan Susunan Bumi
Permukaan bumi terdiri dari berbagai bentuk, di antaranya ada yang datar, bergelombang atau berbukit sampai bergunung. Keragaman bentuk tersebut terjadi karena adanya proses dan waktu yang sangat lama (Riyanto, 1997). Bentuk tenaga yang bekerja untuk mengubah muka bumi baik dari dalam bumi maupun dari luar bumi disebut dengan tenaga geologi, yakni tenaga endogen dan eksogen. Tenaga endogen bersifat membangun permukaan bumi sedangkan tenaga eksogen bersifat merusak permukaan bumi. Jadi, kedua tenaga itulah yang membuat berbagai macam bentuk permukaan bumi (Siregar, 2017).
B.     Proses Terjadinya Bumi
Terdapat beberapa teori yang menjelaskan tentang proses terjadinya bumi menurut Saripudin (2005), di antaranya:
1)        Teori Kant dan Laplace
Menurut hipotesanya, bumi itu terjadi dari pecahan gas yang terlepas dari matahari yang diakibatkan karena adanya gaya sentrifugal berotasi sepanjang khatulistiwa, kemudian terlepas berputar-putar dan mendingin, awalnya berubah menjadi bola gas, kemudian menjadi bola cairan, dan akhirnya menjadi bola padat yang gelap.
2)        Teori Chamberlain Moulton
Teori ini disebut juga dengan “Teori Planetisimal” yang menyatakan bahwa sebuah kabut saling tarik-menarik lalu bergesek-gesekan dan merapat menjadi benda langit yang bulat, panas dan pijar yang kemudian mendingin. Akhirnya menyusut kembali menjadi bumi dan planet-planet.
3)        Teori James Jeans
Teori ini disebut juga dengan “Teori Pasang” yang menyatakan bahwa sebuah bintang besar dalam peredarannya mendekati matahari dan merariknya sehingga bagian yang menghadap bintang itu menonjol dan terlepaslah gas yang berbentuk cerutu yang kemudian pecah berputar-putar dan mendingin menjadi planet-planet kecil.
C.    Lapisan Bumi
Menurut Riswanto & Suseno (2015) lapisan bumi ini terdiri dari beberapa bagian, di antaranya:
1)      Kulit bumi sebelah luar, tebalnya 16-40 km, dapat dihuni segala makhluk di darat, laut dan udara, dan mengandung bahan-bahan tambang, seperti: emas, batu bara, minyak bumi, dan lain-lain.
2)      Lapisan di bawahnya setebal 2880 km dan merupakan kulit bagian dalam yang lebih tebal.
3)      Inti luar bumi tebalnya 2208 km dan bersifat encer. Bagian ini tidak merambatkan gelombang gempa.
4)      Lapisan yang paling dalam berupa inti bumi yang tebalnya 1248 km. Temperatur kulit bumi semakin ke bawah semakin naik, tiap 100 kaki naik . Hal ini diketahui dari penggalian minyak bumi.
D.    Litosfer
1)      Batuan dan macamnya
Lithos artinya batu-batuan. Kulit bumi ini terdiri dari batu-batuan maka disebut litosfer. Menurut ilmu alam batuan ini merupakan tanah gembur, pasir, tanah liat ataupun abu (Danieslon & Denecke, 1986). Macam-macam batuan menurut Danieslon (1978), di antaranya:
a.       Batuan beku
Sebagian besar batuan beku mempunyai struktur kristalin, namun teksturnya bervariasi. Batuan beku bisa terbentuk dari pendinginan magma atau lava. Dari teksturnya terdapat dua jenis batuan beku, yaitu batuan beku intrusif dan batuan beku ekstrunsif. Batuan beku intrusif merupakan batuan beku yang terbentuk dari magma. Magma mendingin dan mengeras di bawah permukaan bumi. Pendinginan magma terjadi secara perlahan. Magma dapat menerobos ke dalam retakan-retakan bawah tanah dan terperangkap di dalamnya. Sejumlah magma yang terperangkap mendingin hanya beberapa derajat tiap abad. Akibatnya, magma memerlukan ribuan tahun untuk mengeras menjadi batuan. Batuan beku ekstrusif merupakan batuan beku yang terbentuk dari lava. Jika lava terdorong keluar dari suatu gunung api, lava itu akan memiliki temperatur yang lebih dingin. Lava mendingin secara cepat, mengeras dan menjadi batuan.
b.      Batuan sedimen
Sedimen diendapkan oleh air, angin atau pembawa yang lain. Sedimen yang diendapkan cenderung membentuk lapisan-lapisan sehingga sedimen ini tertimbun makin dalam yang mengakibatkan temperatur dan tekanan yang lebih tinggi. Dalam keadaan ini, terjadi perubahan sedimen menjadi batuan. Proses yang membantu perubahan sedimen menjadi batuan adalah proses pemadatan dan sementasi.
c.       Batuan metamorf
Batuan metamorf merupakan batuan yang terbentuk akibat perubahan batuan beku, batuan sedimen, atau batuan metamorf lainnya. Penyebab perubahan ini adalah temperatur tinggi, tekanan besar, dan kerja kimia.

DAFTAR PUSTAKA

Danieslon, E. W., & Denecke, E. J. (1986). Earth Seience Third Edition. New York: Macmillan Publishing Company.
Judson, S., Deffeyes, K. S., & Hargraves, R. B. (1978). Physical Geology. New Delhi: Prentice-Hall of India Privat Limited.
Riswanto, & Suseno, N. (2015). Dasar-Dasar Astronomi dan Fisika Kebumian. Metro: Lembaga Penelitian UM Metro Press.
Riyanto. (1997). Ilmu Pengetahuan Populer. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Saripudin, A. (2005). Astronomi dan Jagat Raya. Bandung: Dea Art Pustaka.
Siregar, S. (2017). Fisika Tata Surya. Bandung: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ITB.



Friday 10 February 2017

peranan bahasa dalam masyarakat



KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Mahaesa karena dengan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah “Peranan Bahasa dalam Hidup Manusia”. Penulis berterima kasih kepada Ibu Neng Gustini, M.Pd selaku Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Penulis  sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan mengenai peranan bahasa dalam kehidupan dan  menjadi latihan bagi penulis dalam menulis makalah. Apa itu bahasa, apa fungsi bahasa, apa saja jenis bahasa, dan bagaimana peranan bahasa dalam kehidupan manusia penulis utarakan secara singkat dalam tulisan ini. Penulis menyadari bahwa tugas makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis berharap adanya kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat di pahami dan berguna bagi si apapun yang membacanya, dan bermanfaat bagi  penulis yang telah menyusun makalah ini yang pada dasarnya menambah wawasan dan dapat mengkoreksi kesalahan penulis. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa yang akan datang.

Bandung, Desember 2015



Penulis



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Seperti kita ketahui bahasa dan masyarakat merupakan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan, tidak mungkin ada masyarakat tanpa bahasa dan tidak mungkin pula ada bahasa tanpa masyarakat. Namun seiring berjalannya waktu dalam suatu bahasa juga dapat terjadi pergeseran, hal ini terjadi karena dipengaruhi berbagai hal diantaranya perkembangan ilmu dan teknologi. Seperti kita ketahui pula bahwa fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat komunikasi social. Bahasa adalah suatu wahana untuk kita berinteraksi dengan orang lain. Dengan demikian setiap anggota masyarakat tentunya memiliki dan menggunakan alat komunikasi social tersebut. Tidak ada bahasa tanpa masyarakat dan tidak ada pula masyarakat tanpa bahasa.
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka bahasa pun mengalami perubahan yang sangat signifikan. Hal ini disebabkan karena bahasa memang tidak lepas dari masyarakat. Dua hal ini saling berkaitan, begitu pula dengan bahasa indonesia yang diangkat dari bahasa Melayu sebagai bahasa penghubung yang tersebar di Nusantara hingga saat dirumuskannya bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu yang menjadi bahasa negara, sejak itupun perkembangan bahasa Indonesia terus berkembang, beribu-ribu istilah dan kata-kata baru bermunculan, dari segi struktur kita tingkatkan swadayanya sehingga kita dapat rumuskan segala pemikitan yang tinggi dan rumit dalam bahasa Indonesia, sehingga bahasa Indonesia menjadi bahasa yang canggih yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakatnya yang juga berkembang dan modern.

B.     Rumusan masalah


1.      Bagaimanakah fungsi dan peranan bahasa dalam kehidupan bermasyarakat?
2.      Bagaimanakah penggunaan bahasa yang diterapkan dalam masyarakat?

C.    Tujuan

1.      Menambah wawasan mengenai kebahasaan terutama bahasa Indonesia
2.      Menambah pengetahuan tentang ketergunaan bahasa ditengan tengah masyarakat
3.      Melatih keterampilan penulis dalam hal penulisan makalah

Daftar Isi
Contents



\

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Bahasa

Bahasa didalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai proses pemindahan informasi dari satu bahasa atau variasi bahasa ke bahasa atau variasi bahasa lain. Bahasa memiliki berbagai definisi yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya:
1.           Pengertian Bahasa menurut (Depdiknas, 2005: 3) bahasa pada hakikatnya adalah ucapan pikiran dan perasan manusia secara teratur, yang mempergunakan bunyi sebagai alatnya
2.           Pengertian Bahasa menurut Harun Rasyid, Mansyur & Suratno (2009: 126) bahasa merupakan struktur dan makna yang bebas dari penggunanya, sebagai tanda yang menyimpulkan suatu tujuan.
3.           Menurut Mc. Carthy, bahasa adalah praktik yang paling tepat untuk mengembangkan kemampuan berpikir.
4.           Menurut William A. Haviland, Bahasa adalah suatu sistem bunyi yang jika digabungkan menurut aturan tertentu menimbulkan arti yang dapat ditangkap oleh semua orang yang berbicara dalam bahasa itu.
5.            Menurut Wibowo (2001), Bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran.
6.           Menurut Keraf Smarapradhipa (2005), ia memberikan dua pengertian mengani bahasa, yakni 1) menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia; 2) Bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.
7.           Menurut Mackey (1986), bahasa adalah suatu bentuk dan bukan suatu keadaan (lenguage may be form and not matter) atau sesuatu sistem lambang bunyi yang arbitrer, atau juga suatu sistem dari sekian banyak sistem-sistem, suatu sistem dari suatu tatanan atau suatu tatanan dalam sistem-sistem.
Dari begitu banyak pendapat yang menyatakan tentang efenisi dari bahasa pada dasarnya mengarah pada satu hal yakni menyampaikan sesuatu baik itu bersifat informasi, hiburan, argument, opini dan sebagainya. Sehingga penulis menyimpulkan bahwasanya bahasa ialah alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati dan beriteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalamhal ini  alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan

B.     Fungsi Bahasa

Bahasa memiliki beberapa fungsi baik itu fungsi umum, khusus dan juga ada fungsi tersendiri jika dipandang dari suatu sudut pandang.
a. Fungsi bahasa secara umum
1)    Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri. Melalui bahasa kita dapat menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam hati dan  pikiran kita.
2) Sebagai alat komunikasi. Bahasa merupakan saluran maksud seseorang, yang melahirkan perasaan dan memungkinkan masyarakat untuk bekerja sama. Pada saat menggunakan bahasa sebagai komunikasi,berarti memiliki tujuan agar para pembaca atau pendengar menjadi sasaran utama perhatian seseorang. Manusia memakai dua cara berkomunikasi, yaitu verbal dan non verbal. Berkomunikasi secara verbal dilakukan menggunakan alat/media (lisan dan tulis), sedangkan berkomunikasi cesara non verbal dilakukan menggunakan media berupa aneka symbol, isyarat, kode, dan bunyi seperti tanda lalu lintas,sirene setelah itu diterjemahkan kedalam bahasa manusia.
3) Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial. Pada saat  beradaptasi di lingkungan sosial, seseorang akan memilih bahasa yang digunakan tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. Seseorang akan menggunakan bahasa yang non-formal pada saat  berbicara dengan teman dan menggunakan bahasa formal pada saat berbicara dengan orang tua atau yang dihormati.
4)   Sebagai alat kontrol Sosial. Yang mempengaruhi sikap, tingkah laku, serta tutur kata seseorang. Kontrol sosial dapat diterapkan  pada diri sendiri dan masyarakat.
b. Fungsi bahasa secara khusus
1)   Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari. Manusia adalah makhluk sosial yang tak terlepas dari hubungan komunikasi dengan makhluk sosialnya. Komunikasi yang  berlangsung dapat menggunakan bahasa formal dan non formal.
2) Mewujudkan Seni. Bahasa yang dapat dipakai untuk mengungkapkan perasaan melalui media seni khususnya dalam hal sastra. Terkadang bahasa yang digunakan yang memiliki makna denotasi atau makna yang tersirat. Dalam hal ini, diperlukan pemahaman yang mendalam agar bisa mengetahui makna yang ingin disampaikan.
3)    Mempelajari bahasa kuno. Dengan mempelajari bahasa kuno, akan dapat mengetahui peristiwa atau kejadian dimasa lampau. Untuk mengantisipasi kejadian yang mungkin atau dapat terjadi kembali dimasa yang akan datang, atau hanya sekedar memenuhi rasa keingintahuan tentang latar belakang dari suatu hal.
4)    Mengeksploitasi IPTEK. Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia akan selalu didokumentasikan supaya manusia lainnya juga dapat mempergunakannya dan melestarikannya demi kebaikan manusia itu sendiri.
c. Fungsi bahasa jika dilihat dari berbagai sudut pandang
1)      Fungsi Direktif : Dilihat dari sudut pendengar atau lawan bicara, bahasa berfungsi direktif, yaitu mengatuf tingkah laku pendengar. Di sini bahasa itu tidak hanya membuat si pendengar melakukan sesuatu, tetapi melakukan kegiatan yang sesuai dengan yang dikehendaki pembicara.
2)       Fungsi Fatik : Bila dilihat segi kontak antara penutur dan pendengar, maka bahasa bersifat fatik. Artinya bahasa berfungsi menjalin hubungan, memelihara, memperlihatkan perasaan bersahabat atau solidaritas sosial. Ungkapan-ungkapan yang digunakan biasanya sudah berpola tetap, seperti pada waktu pamit, berjumpa atau menanyakan keadaan. Oleh karena itu, ungkapan-ungkapan ini tidak dapat diterjemahkan secara harfiah. Ungkapan-ungkapan fatik ini biasanya juga disertai dengan unsur paralinguistik, seperti senyuman, gelengan kepala, gerak gerik tangan, air muka atau kedipan mata. Ungkapan-ungkapan tersebut jika tidak disertai unsure paralinguistik tidak mempunyai makna.
3)        Fungsi Referensial : Dilihat dari topik ujaran bahasa berfungsi referensial, yaitu berfungsi untuk membicarakan objek atau peristiwa yang ada disekeliling penutur atau yang ada dalam budaya pada umumnya. Fungsi referensial ini yang melahirkan paham tradisional bahwa bahasa itu adalah alat untuk menyatakan pikiran, untuk menyatakan bagaimana si penutur tentang dunia di sekelilingnya.
4)        Fungsi Metalingual atau Metalinguistik : Dilihat dari segi kode yang digunakan, bahasa berfungsi metalingual atau metalinguistik. Artinya, bahasa itu digunakan untuk membicarakan bahasa itu sendiri. Biasanya bahasa digunakan untuk membicarakan masalah lain seperti ekonomi, pengetahuan dan lain-lain. Tetapi dalam fungsinya di sini bahasa itu digunakan untuk membicarakan atau menjelaskan bahasa. Hal ini dapat dilihat dalam proses pembelajaran bahasa di mana kaidah-kaidah bahasa dijelaskan dengan bahasa.
5)        Fungsi Imajinatif : Jika dilihat dari segi amanat (message) yang disampaikan maka bahasa itu berfungsi imajinatif. Bahasa itu dapat digunakan untuk menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan; baik yang sebenarnya maupun yang hanya imajinasi (khayalan) saja. Fungsi imaginasi ini biasanya berupa karya seni (puisi, cerita, dongeng dan sebagainya) yang digunakan untuk kesenangan penutur maupun para pendengarnya.


C.    Jenis Jenis Bahasa

Sebagian besar masyarakat bahkan dikalangan mahasiswa jika ditanyakan jenis jenis dari bahasa rata rata mereka menjawab adalah bahasa Indonesia, Inggris, Prancis dan sebagainya. Perlu kita ingatkan kembali bahwasanya antara ragam dan jenis bahasa itu berbeda. Semua contoh yang dikatakan tadi adalah ragam bahasa yang terdapat di dunia, akan tetapi jenis jenis bahasa adalah sebagai berikut :
1. Bahasa Lisan yaitu suatu komunikasi anatar manusia untuk mengutarakan maksudnya melalui kata kata yang terucap dari mulut.
2. Bahasa Tulisan merupakan suatu bentuk komunikasi yang terbentuk dari berbagai kosa kata yang disusun sehingga terbentuk suatu kalimat yang memiliki arti dan dituangkan kedalam bentuk tulisan.
3.   Bahasa Isyarat merupakan suatu bentuk komunikasi yang menggunakan anggota tubuh seperti tangan dan gerak bibir. Biasanya yang menggunakan jenis bahasa ini adalah kaum tunarungu mereka mengkombinasikan antara gerakan tangan, gerak bibir, dan ekspresi wajah agar lawan bicaranya mengerti apa yang ia maksud.
4. Bahasa Pemrograman yaitu suatu bahasa yang digunakan untuk memerintah komputer dengan menggunakan syntax syntax yang telah diatur oleh bahasa pemrograman itu sendiri, tujuannya agar komputer mampu menjalankan apa yang kita perintahkan.
5.   Bahasa Batin merupakan suatu interaksi mental secara langsung menggunakan isi hati kita, bahasa batin tidak memerlukan sarana kata kata seperti jenis bahasa yang lainnya. Istilah yang lebih mirip dengan komunikasi bahasa batin yaitu telepati.

D.    Pengertian Masyarakat bahasa

Dalam kamus besar bahasa Indonesia edidi ke 3 masyarakat bahasa diartikan sebagai  sekelompok orang yang merasa memiliki bahasa bersama, yg merasa termasuk dalam kelompok itu, atau yang berpegang pada bahasa standar yang sama. Suatu kelompok masyarakat akan memiliki bahsa yang berbeda dengan kelompok lainnya tergantung bahasa standar yang diterapkan di daaerah tersebut. Bahkan di negri kita sendiri yaitu Indonesia terdapat beratus-ratus ragam bahasa daerah akan tetapi untuk bahasa formal komunikasi antar suku ditetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Indonesia.

E.     Hubungan Bahasa dengan Masyarakat

Bahasa dan masyarakat, bahasa dan kemasyarakatan, dua hal yang bertemu di satu titik, artinya antara bahasa dan masyarakat tidak akan pernah terpisahkan. Bahasa sebagai sistem lambang bunyi yang arbitrer, digunakan oleh anggota masayarakat sebagai alat komunikasi, berinteraksi dan mengidentifikasikan diri. Bahasa begitu melekat erat, menyatu jiwa di setiap penutur didalam masyarakat. Ia laksana sebuah senjata ampuh untuk mempengaruhi keadaan masyarakat dan kemasyarakatan. Fungsi bahasa sebagai alat untuk berinteraksi atau berkomunikasi dalam arti alat untuk menyampai kan pikiran, gagasan, konsep atau juga perasaan di dalam masyarakat inilahyang  disebut sebagai fungsi bahasa secara tradisional. Maka dapat di katakan hubungan antara bahasa dan penggunanya di dal am masyarakat i ni merupakan kajian sosiolinguistik.
Berbicara tentang bahasa dan masyarakat, maka tidak terlepas dari istilah “ masyarakat bahasa”. Sebagaimana yang telah dibahas pada subbab sebelumnya bahwasanya masyarakat bahasa adalah sekelompok orang yang memiliki bahasa bersama atau merasa termasuk dalam kelompok itu, atau berpegang pada bahasa standar yang sama. Masyarakat tutur adalah istilah netral. Ia dapat dipergunakan untuk menyebut masyarakat kecil atau sekelompok orang yang menggunakan bentuk bahasa yang relatif sama dan mempunyai penilaian yang sama dalam bahasanya. Jadi dapat disimpulkan juga bahwa masyarakat bahasa sama dengan masyarakat tutur masyarakat tutur.
Berbicara tentang bahasa dan masyarakat tentu tidak terlepas dengan kebudayaan yang ada pada suatu masyarakat, maka titik tolaknya adalah hubungan bahasa dengan kebudayaan dari masyarakat yang memiliki variasi tingkat- tingkat sosial. Ada yang menganggap bahasa itu adalah bagian dari masyarakat, namun ada yang menganggap bahasa dan kebudayaan itu dua hal yang berbeda, tetapi hubungan antara keduanya erat, sehingga tidak dapat dipisahkan, yang menganggap bahasa banyak dipengaruhi oleh kebudayaan, sehingga apa yang ada dalam kebudayaan akan tercermin dalam bahasa. Di sisi lain ada juga yang mengatakan bahwa bahasa sangat mempengaruhi kebudayaan dan cara berpikir manusia, atau masyarakat penuturnya.
Bagaimanakah bentuk hubungan antara bahasa dengan masyarakat? Bentuk hubungan bahasa dengan masyarakat adalah adanya hubungan antara bentuk-bentuk bahasa tertentu, yang disebut variasi ragam atau dialek dengan penggunaannya untuk fungsi-fungsi tertentu didalam masyarakat. Sebagai contoh di dalam kegiatan pendidikan kita menggunakan ragam baku, untuk kegiatan yang sifatnya santai (non formal) kita menggunakan bahasa yang tidak baku, di dalam kegiatan berkarya seni kita menggunakan ragam sastra dan sebagainya. Inilah yang disebut dengan menggunakan bahasa yang benar, yaitu penggunaan bahasa pada situasi yang tepat atau sesuai konteks di mana kita menggunakan bahasa itu untuk aktivitas komunikasi.

 

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Bahasa begitu melekat erat, menyatu jiwa di setiap penutur di dalam masyarakat. Ia seperti sebuah senjata ampuh untuk mempengaruhi keadaan masyarakat dan kemasyarakatan. Fungsi bahasa sebagai alat untuk berinteraksi atau berkomunikasi dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau juga perasaan di dalam masyarakat inilah di namakan fungsi bahasa secara tradisional. Hubungan antara keterkaitan antara bahasa dan masyarakat adalah tidak bisa dipisahkan yang artinya bahasa tanpa masyarakat tidak akan berguna dan masyarakat tanpa bahasa akan kacau karena tidak adanya singkronasi antara masyarakat.

B.     Saran

Setiap individu harus berbicara menggunakan bahasa yang benar, sopan dan bijaksana serta memiliki etika dalam berbahasa apalagi saat berada dikalangan masyarakat. Hendaklah bagi penutur bahasa bisa menyesuaikan bahasa yang digunakan di suatu tempat baik dilingkungan formal maupun dilingkungan non-formal.
 

DAFTAR PUSTAKA


Nababan, P.W.J, 1984, Sosiolinguistik: Suatu Pengantar, Jakarta Gramedia.
Chaer, Abdul, Linguistik Umum, Jakarta: PT Rineka Cipta 2007.
Chaer Abdul, Agustina leoni. 2004. SOSIOLINGUISTIK Perkenalan Awal, Jakarta: PT Rineka Cipta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia   (Diakses tanggal 28/11/2015 pukul 08.47 WIB)
https://www.academia.edu/6557168/FUNGSI_BAHASA_INDONESIA_fix (Diakses tanggal 28/11/2015 pukul 08.47 WIB)
https://docs.google.com/file/d/0BzXDAIuojdVMNk1wSkhTTm9xMEU/view?pli=1 (Diakses tanggal 28/11/2015 pukul 08.47 WIB)
http://www.dosenpendidikan.com/50-pengertian-bahasa-menurut-para-ahli/ (Diakses tanggal 28/11/2015 pukul 08.47 WIB)
http://natalinadc.blogspot.co.id/2012/09/jenis-jenis-bahasa.html (Diakses tanggal 28/11/2015 pukul 08.47 WIB)