Wednesday 13 November 2013

Tips Untuk jadi juara

Kemenangan memang sudah jadi impian seseorang dalam pertandingan, baik legal maupun tak legal, akademik maupun non akademik lantas apa yang menjadi rahasia utama meraih kemenangan tersebut?
berdasarkan pengalaman dalam mengikuti beberapa kompetisi yang saya ikuti inilah yang menurut saya patut di coba 

1. Jangan Berfikir untuk Mengalahkan Orang Lain, tapi Kalahkanlah Gejolak yang Ada Dalam Dirimu

Thursday 7 November 2013

Dari Mana Datang Masalah?

Salam Jumpa Lagi...

 Dalam realita kehidupan yang penuh klimaks ini kita tak pernah jauh dari yang namanya masalah . Masalah selalu datang silih berganti , brgitulah cara orang - orang mengatakannya . Tapi sebenarnya sebenarnya bukanlah masalah tersebut yang datang kepada kita namun kita yang menghampiri mereka dan ketika masalah tersebut tak dapat kita selesaikan maka kita bisa menjadi STRESS . contohnya anak sekolah yang selalu mengeluh dengan banyaknya tugas , coba kita tinjau kembali apakah tugas tersebut yang mendatangi para pelajar atau mereka yang mencari tugas ?

Tuesday 17 September 2013

PRINCIPLES REGULATION LEGISLATION

PRINCIPLES REGULATION LEGISLATION
1. The principle of lex superior derogate legi inferior (higher disregard lower), used when there is a conflict, in this case the note is a hierarchy of legislation, for example when there is a conflict between Pemarintahan Regulation (PP) with Act then used is Law - Law Act because the position is higher in rank than the PP.
2. The principle of lex specialis derogat legi generalist (which means that special rules mengeyampingkan more general rule. For example, when it made an agreement, then that becomes lex is a contract (written agreement) between the two sides, while the lex generalisnyaadalah Civil Code
3. The principle of lex posterior derogat legi priori (which means that the new rules put aside the old rules), this principle is used when there is a conflict between aturn the same rank, for example, Act 40 of 2007 on limited liability company waives Act No. 1 of 1995
4. The principle of non-retroactivity, which means Law / Pertaturan should not be retroactive, that a law can not be applied to a case where the Act has not been established

Minangkabau culture That is contradictory to the Islamic Sharia

                                                           Personal tasks Indonesian                                                                   About Articles                                                           In Write by Andi Eka Putra 
                        Science Department of the Faculty of Islamic Theology Qur'an and Tafseer 
                                                            Semester 1 Room 1ABy titleMinangkabau culture That is contradictory to the Islamic Sharia

      
Minang kbau is one of the Tribe in Indonesia are arriving in West Sumatra. As in other areas in Indonesia which has a variety of uniqueness in terms of both traditions and cultural mores, minang Kabau also have such things. One of the unique well-known in Indonesia and also in the world, the tradition of commemorating ten muharoman by holding a traditional ceremony called Tabuik ceremonies are often held in the coastal city of Pariaman, where exactly on this date of the grandson of the Prophet Muhammad. Died Hasan and Husain. Not quite up there, than there is also a well-known culinary now both in Indonesia and also in the world Malaisya State had even claimed that this cuisine comes from the Country, it is a culinary Rendang.

     
Another uniqueness is also arise from events marriage, which each are married should not be married to someone who has a tribe with him, as one of the tribes in Minang Kabau which tribe Mandailiang, if the groom tribes Mandailaing then the bride must have tribes other than tribal bridegroom. If this rule is violated, the penalty will be given by the head of customs in the form of slaughter a buffalo or cow and also pay fines that have been set by the head of customs is, if it is not fulfilled then they will be exiled from the area, with the word else they will be expelled from the area Minang Kabau, Barat.Tradisi Sumatra is unique but is contrary to the teachings of the Islamic religion. Islam forbids its adherents never marry someone who has the same tribe with him. In the Al-Quran has clearly stated that the rate of marriage se is not prohibited although it is not mentioned directly that it's been allowed to marry tribesmen. But what happened in Minang Kabau this tradition still applied even though the clause has been stated so, because this tradition has existed since the days of their ancestors.

     
Minang Kabau upholds their customs, but because too fanatic with a tradition that has existed in the days of their ancestors so that they ignore the word of God clearly does not prohibit married to the tribe, it indicates the position of customs or traditions in Minang Kabau more higher than the position of the Qur'an. Tradition in an area that should have been done do not conflict with the Qur'an and the Sunnah of the Prophet Muhammad. because in the Islamic legal sources apart from the Qur'an, the Sunnah of the Prophet, ijma 'of the Sahaba, and also in establishing a legal Qiyas to a problem of worship, there are also other sources of Islamic law which is in use by the Companions and the Tabi' in his day, namely Al 'Urf (tradition or culture).

Saturday 3 August 2013

Jammed

congestion is an inevitable thing in big cities. Even have become the hallmark especially in the cities in Indonesia such as Jakarta, Bandung, Surabaya and others. the causes of congestion are:

Tuesday 30 July 2013

God Helping

When a servant of God fell ill, God will send four angels:
1. First Angels will take her appetite.
2. The second angel will take sustenance.
3. The Third Angel will take BEAUTY / handsomeness FACE (pale).
4. The Fourth Angel will take his sin.

Monday 29 July 2013

Pertolongan Allah

Apabila seorang hamba Allah jatuh sakit, Allah akan mengutus 4 malaikat :
1. Malaikat Pertama akan mengambil SELERA MAKANNYA.
2. Malaikat Kedua akan mengambil REZEKINYA.
3. Malaikat Ketiga akan mengambil KECANTIKAN/KETAMPANAN WAJAH (pucat).
4. Malaikat Keempat akan mengambil DOSANYA.

Apabila telah sampai waktu yang telah Allah tetapkan untuk hambaNya kembali sehat, Allah akan menyuruh Malaikat Pertama, Malaikat Kedua dan Malaikat Ketiga agar mengembalikan apa yang telah diambil oleh mereka. Akan tetapi Allah tidak menyuruh Malaikat Keempat mengembalikan dosa hambaNya tersebut. 
SubhanAllah, betapa Mulia dan Baik Hati Allah terhadap kita. Janganlah bersangka buruk dan beekeluh kesah terhadap Allah ketika kita sakit, bersyukurlah dan ucaplah Alhamdulillah ke atasNya. Itulah penafsiran dari hadits nabi saw yang artinya " Sesungguhnya setiap kesakitan itu adalah penghapus segala dosa".
Begitulah kasih sayang Allah kepada semua manusia yang ada di dunia, tanpa ada diskriminasi agama, ras,budaya dan lain sebagainya. Namun kita hanya di minta untuk menyembah kepada-Nya sebagai bentuk rasa syukur atau terima kasih kita terhadap kasih sayang-Nya tersebut

Thursday 13 June 2013

contoh proposal beasiswa


PROPOSAL
PERMOHONAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN
KEPADA BAPAK GIBERNUR PROVINSI SUMATERA BARAT









Oleh :

Rizki Zakwandi




ProgramStudi Bahasa Inggris (S1)
Pendidikan Bahasa dan Seni
Sekolah Tinggi Keguruan dan ilmu kependidikan (STKIP) ABDI
Payakumbuh
2013
lembar Pengesahan Proposal

Nama Proposa                                     : Proposal Permohonan Bantuan Biaya Pendidikan Kepada Bapak  Gubernur Provinsi Sumatera Barat
Nama                                                   : Rizki Zakwandi
Tempat Kuliah                                    : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Kependidikan (STKIP) ABDI Payakumbuh
Jurusan                                                : Pendidikan Bahas dan Seni
Program                                               : Strata I (S1)
Target Selesai Kuliah                          : ± 4 Tahun
Anggaran Biaya 1 Tahun                    : Rp 10.140.000,-(Sepuluh Juta Seratus Empat Puluh Ribu Rupiah )






Sijunjung, 6 Februari 2013
Permohonan


Rizki Zakwandi





      I.            Nama Proposal
“ Proposal Permohonan Bantuan Biaya Pendidikan Kepada Bapak Gubernur Provinsi Sumatera Barat ”

    II.            Pendahuluan
Segala puji bagi Allah SWT ,Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan kasih sayang-Nyaberupa nikmat rezeki yang tiada henti dan nikmat petunjuk pada jalan yang lurus serta perlindungan-Nya pada jalan yang benar, serta perlindungan-Nya dari kesehatan sehingga kita masih berada dalam naungan nikmat iman dan islam. Semoga dengan rasa syukur dan karunia yang telah ia berikan, tetap memberi tambahan nikmat kepada kita semua.
Shlawat dan salam teruntuk insan yang paling mulia, tauladan bagi seluruh umat manusia, habibullah Muhammad SAW, juga keluarga dan para sahabat beliau serta para pengikut sunnah beliau sampai akhir zaman.
Selanjutnya semoga Bapak Gubernur Sumatera Barat selalu dilimpahkan rahmat dan karunia serta nikmat kesehatan oleh Allah SWT amin. Terima Kasih kepada orang tua pemohon yang telah yang telah berjuang membiayai kuliah pemohon sampai sekarang, dan inilah dorongan hati pemohon untuk mengajukan proposal bantuan biaya pendidikan untuk membantu mengurangi beban yang orang tua pemohon pikul. Harapan beliau, pemohon bisa menyelesaikan kuliah tepat waktu dengan nilai yang memuaskan. Agar pemohon bisa merobah nasib kehiupan keluarga kelak. Amin.






III.            Latar Belakang
Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi pengajuan permohonan proposal ini, yaitu :
1.      Bagi seorang mahasiswa yang dari luar daerah, kehidupan di rantau orang adalah sesuatu yang sangat berat, apalagi bagi mahasiswa yang berlatar belakang kurang mampu dan dengan perekonomian negara kita saat ini. Semua serba mahal, dan memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk melanjutkan pendidikan.
2.      Kebutuhan sarana penunjang pendidikan yang semakin meningkat itu, merupakan biaya yang sangat besar bagi pemohon.
3.      Pemohon merupakan seorang mahasiswa yang lahir, bertempat tinggal, dan di besarkan di Kabupaten Sijunjung
4.      Pemohon merupakan salah satu mahasiswa aktif Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Sekolah Tinggi Keguruan dan ilmu Kependidikan (STKIP) ABDI Payakumbuh sampai saat sekarang ini.

 IV.            Dasar Pemikiran
Sebagai dasar pemikiran dalam pengajuan propoal ini adalah :
1.      Pemohon sangat membutuhkan biaya pendidikan untuk biaya perkuliahan.
2.      Biaya pendidikan yang semakin meningkat dan kebutuhan fasilitas pendidikan yang semakin meningkat tiap tahunnya.
3.      Memaksimalkan prestasi akademis dengan adanya bantuan biaya pendidikan ini.
4.      Pemohon merupakan genersi muda dari Kabupaten Sijunjung yang berprestasi dan perlu di fasilitasi dalam menghadapi otonomi daerah.
5.      Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas SDM Mahasiswa Kabupaten Sijinjung.







   V.            Tujuan Proposal
Tujuan utama dalam pengajuan proposal ini adalah untuk memohon bantuan dana pndidikan kepada bapak Gubernur Sumatera Barat.


VI.            Intuisi Perkuliahan
Pemohon kuliah di STKIP ( Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Kependidikan) ABDI Payakumbuh, jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Program Strata I (S1). Pemlihan intuisi ini berdasarkan pada mutu pendidikannya yang lebih baik dan profesional, serta bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan ilmu pengetahuan.

VII.            Lama Masa Pendidikan
Lama masa kuliah pada Program Strata (S1) ini 4 tahun, dan pemohon berharapbisa menyelesaikan kuliah ini sesuai target yang telah ditentukan.











VIII.            Rincian Biaya
Rincian dana yang pengaju butuhkan selama 1 tahun adalah sebagai berikut :
·         Biaya SPP 2 @semester                                                          Rp 1.500.000,-
·         Biaya kos 12 bulan@Rp 170.000,-                                         Rp 2.040.000,-
·         Biaya hidup 12 bulan@Rp 500.000,-                                     Rp 6.000.000,-
·         Biaya penunjang pendidikan 12 bulan2Rp 50.000,-               Rp    600.000,-+
Total                                                                           Rp 10.140.000,-

            Total biaya keseluruhan selama 1 tahun : Rp 10.140.000,-
            Terbilang : Sepuluh Juta Seratus Empat Puluh Ribu Rupiah














IX.            Penutup
Demikianlah proposal permohonan bantuan biaya pendidikan ini, agar dapat dijadikan acuan dan pertimbangan bagi Bapak Gubernur Provinsi Sumatera Barat. Permohon sangat berharap dengan bantuan biaya pendidikan yang telah pemohon ajukan ini. Amin ya robbal ‘alamin. Akhir kata Assalamualaikum wr.wb

Diketahui                                                         Sijunjung, 6 Februari 2013
          Wali Nagari Muaro Bodi                                                                      Pemohon



            Drs.H.E Nangkodo ST.P                                                           Rizki Zakwandi








   X.            Lampiran
Berikut ini pemohon sertakan beberapa lembar surat / lampiran sebagai bahan pertimbangan :
1.      Fotocopy surat nikah orang tua pengaju
2.      Fotocopy kartu keluarga
3.      Fotocopy akta kelahiran
4.      Fotocopy KTP orang tua pengaju
5.      Fotocopy KTP pengaju
6.      Fotocopy kartu mahasiswa
7.      Fotocopy IP semester 1 dan 2
8.      Slip pembayaran SPP

Saturday 18 May 2013

Kader



KADER : TULANG PUNGGUNG REVOLUSI
Che Guevara (September 1962)


Artikel ini dimuat dalam Jurnal bulanan Cuba Socialista (edisi September 1962)
Teks terjemahan diambil dari situs indo-marxist.net


Tak perlu lagi untuk meragukan watak khas  revolusi kita,tentang hal-ikhwalnya, dengan semangat spontanitasnya, yakni transisi yang berlangsung dari revolusi pembebasan nasional menuju revolusi sosialisme. Dan tak perlu pula meragukan peningkatan pesat dari tahap-tahap perkembangannya, yang dipimpin oleh orang-orang yang sama yang ikut serta dalam peristiwa heroik penyerangan garnisun Moncada, berlanjut melalui pendaratan Granma, dan memuncak pada deklarasi watak sosialis dari revolusi Kuba. Para simpatisan baru, kader-kader, dan organisasi-organisasi membentuk sebuah strukfur organisasional yang pada awal gerakan masih lemah, sampai kemudian berubah menjadi luapan rakyat yang akhirnya mencirikan revolusi kita.
Ketika kemudian menjadi nyata bahwa suatu kelas sosial baru secara tegas mengambil alih kepemimpinan di Kuba, kita juga menyaksikan keterbatasan yang besar dalam menggunakan kekuasaan negara karena adanya kondisi-kondisi yang kita temukan di dalam tubuh negara. Tidak ada kader untuk melaksanakan sejumlah besar pekerjaan yang harus diisi dalam aparat negara, dalam organisasi-oganisasi politik, dan seluruh front ekonomi.
Segera setelah kekuasaan berhasil direbut, pos-pos birokratik hanya diisi dengan cara 'asal tunjuk' saja. Tidak menimbulkan masalah yang besar--tidak satupun karena struktur lama belum dihancurkan. Aparat berfungsi lamban dan tertatih tatih seperti sesuatu yang tua dan hampir mati. Tapi ia memiliki organisasi dan di dalam organisasi yang- memadai untuk mempertahankan dirinya melalui kelembaman, melecehkan perubahan-perubahan politik sebagai awal bagi perubahan struktur ekonomi.
Gerakan 26 Juli yang masih disibukkan oleh pertarungan internal sayap kanan dan sayap kiri, tidak bisa mencurahkan dirinya untuk tugas-tugas pembangunan. Dan Partai Sosialis popular yang karena terlampau lama mengalami serangan-serangan keji dan bergerak di bawah tanah selama bertahun-tahun, tidak mampu mengembangkan kader-kader menengah untuk menangani tanggung jawab baru.
Ketika campur tangan negara yang pertama kali dalam ekonomi berlangsung (1), tugas-tugas menemukan kader tidaklah terlalu rumit, dan memungkinkan untuk memilih diantara rakyat yang telah memiliki basis minimum untuk menjalankan posisi-posisi kepemimpinan. Tetapi dengan percepatan proses yang dimulai dengan nasionalisasi perusahaan-perusahaan Amerika dan kemudian disusul dengan perusahan-perusahaan besar Kuba, kebutuhan nyata untuk teknisi-keknisi administrasi mulai muncul. Di sisi lain, kebutuhan akan teknisi-teknisi produksi dirasakan semakin mendesak. krena larinya banyak teknisi yang tertarik oleh posisi-posisi yang lebih baik yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaaan imperialis di AS atau di negeri Amerika Latin lainnya. Sementara sibuk dengan tugas-tugas organisasional ini, aparat-aparat politik harus melakukan upaya yang gigih untuk memperhatikan masalah ideologi  kepada massa yang bergabung dalam revolusi dan berhasrat besar untuk belajar.
Kita semua telah berusaha menjalankan peran sebaik mungkin, tapi bukannya tanpa ada masalah dan kekecewaan. Banyak kekeliruan yang dilakukan dalam bidang administratif di tingkat eksekutif pusat. Banyak kesalahan telah dibuat oleh para administratur baru di perusahaan-perusahaan yang sarat dengan tanggung jawab besar. Kita juga mengakui adanya-kekeliruan besar dan mahal yang dilakukan oleh aparat-aparat politk, yang sedikit demi sedikit merosot menjadi birokrasi yang melenakan.dan menghanyutkan, yang dijadikan sebagai batu loncatan untuk pos-pos birokratik yang penting atau kurang penting  yang pada akhirnya memisahkan mereka dari massa.
Penyebab utama dari kekeliruan-kekeliruan kita adalah kurang memahami kenyataan yang ada. Selain itu, kita kekurangan perangkat, yang menumpulkan pandangan kita dan membelokkanpartai menjadi sebuah organisasi birokratik, yang membahayakan administrasi dan produksi, kita kekurangan kader-kader maju pada tingkat menengah. Ini merupakan bukti bahwa pengembangan kader sama artinya dengan kebijakan turun ke massa. Semboyannya adalah sekali lagi untuk menegakkan kontak dengan massa, kontak yang dipelihara terus oleh revolusi pada masa-masa awalnya.tapi ini harus ditegakkan melalui mekanisme yang mampu memberikan hasil-hasil yang paling menguntungkan baik bagi kepentingan sentimen massa maupun dalam penyampaian kepemimpinanpolitik, yang di banyak kasus hanya diberikan melalui campur tangan PM Fidel Castro atau beberapa pimpinan revolusi lainnya.
Pada titik ini kita dapat mengajukan pertanyaan : apakah itu kader ? kita harusmenyatakan bahwa seorang kader adalah seorang individu yang telah mencapai perkembangan politik yang cukup mampu menafsirkan petunjuk-petunjuk yang lebih besar berasal dari kekuasaan pusat menjadikanya sebagai miliknyadan memegangnya sebagai suatu orientasi ke massa ; seseorang yang pada saat yang sama harus juga mampu menafsirkan isyarat-isyarat yang dimunculkan oleh massa mengenai keinginan-keinginan dan motivasi mereka yang paling dalam.
Seorang kader adalah seorang yang memiliki disiplin ideologis dan administratif, yang mengetahui dan mempraktekkan sentralisme-demokrasi dan yang mengetahui bagaimana mempraktekkan azas diskusi kolektif dan pengambilan keputusan serta tanggung jawabnya masing-masing. Ia adalah seorang individu yang telah terbukti kesetiaannya, yang keberanian lahiriah dan moralnya telah berkembang seiring dengan perkembangan ideologisnya, yang dengan  demikian ia selalu berkeinginan untuk menghadapi setiap perdebatan dan bahkan menyerahkan seluruh hidupnya untuk kejayaan revolusi. Sebagai tambahan, ia juga seorang individu yang dapat berfikir berdikari, yang mampu membuat keputusan-keputusan yang diperlukan dan melakukap prakarsa kreatif yang tidak bertentangan dengan disiplin.
Karenanya, kader adalah seorang pencipta,  seorang pemimpin yang berpendirian kukuh,  seorang teknisi dengan tingkat politik yang baik,  yang memegang prinsip dialektika untuk memajukan sektor produksinya, atau mengembangkan massa dari posisi kepemimpinan politiknya.
Manusia teladan ini, yang dari luar nampak seolah-olah tingkat kebajikannya itu sulit dicapai, ternyata hadir diantara rakyat Kuba, dan kita menemuinya tiap hari. Hal yang pokok sebetulnya adalah mengambil manfaat dari setiap peluang yang ada guna mengembangkan mereka semaksimal mungkin, untuk mendidiknya, untuk menarik manfaat yang paling besar dari setiap kader dan mengalihkannya menjadi nilai tertinggi bagi kepentingan bangsa.
Pengembangan saorang kader dicapai melalui pelaksanaan tugas-tugas setiap hari. Selain itu, tugas-tugas itu harus dijalankan secara sistematik, di dalam sekolah-sekolah khusus, diajar oleh pengajar yang kompeten--yang memberikan teladan bagi murid-muridnya--akan mendorong kemajuan ideologis yang paling pesat .
Dalam sebuah sistem yang sedang mulai membangun sosialisme, jelas kader harus maju secara politik. Selain itu, bila kita mempertimbangkan perkembangan politiknya, kita tidak hanya memperhitungkan teori Marxist. Kita harus juga menuntut tanggungjawab dari individu terhadap tindakan-tindakannya, sebuah disiplin yang mengendalikan setiap kelemahan dan yang tidak menghambat lahirnya prakarsa Dan kita harus mgnuntut kekhusukkannya yang terus-menerus terhadap semua masalah-masalah revolusi. Untuk dapat mengembangkan seorang kader, kita harus memulai dengan menegakkan prinsip seleksi diantara massa. Di sana lah kita menemukan individu-individu yang berkembang, yang diuji oleh pengorbanan  atau yang baru mulai menunjukkan kepeduliannya dan menugaskan mereka ke tempat-tempat belajar khusus ; atau bila belum ada sekolah-sekolah sedemikian, berikan mereka tanggung jawab yang lebih sehingga mereka teruji dalam kerja praktek.
Dengan cara ini kita telah menemukan sejumlah besar kader-kader baru di tahun-tahun belakangan ini. Tapi perkembanqan mereka tidaklah sama,  ketika kawan-kawan muda itu harus menghadapi kenyataan dimana kemunculan pera revolusioner itu tanpa kepemimpinan partai yang memadai. Beberapa diantaranya memang benar-benar berhasil, tetapi lainnya tidak dapat menyelesaikannya dan terputus di tengah jalan Atau lenyap begitu saja ditelan labirin birokrasi, atau terperosok ke dalam godaan-godaan kekuasaan.
Untuk menjamin kemenangan dan konsolidasi menyeluruh dari revolusi, kita harus mengembangkan berbagai jenis kader yagn berbeda. Kita membutuhkan kader politik yang akan menjadi fondasi bagi organisasi-organisasi massa, dan yang akan memimpin massa melalui aksi Partai Persatuan Revolusi Sosialis (2). (Kita telah mulai meletakkan fondasi ini bersama Sekolah Pengajaran Revolusioner, tingkat nasional dan propinsi dan bersama kelompo-kelompok pengkajian dan studi di semua tingkatan).  Kita juga membutuhkan kader-kader militer.  Untuk mencapai itu kita dapat memanfaatkan proses seleksi selama perang yang dibuat diantara pejuang-pejuang muda kita.  Karena, banyak diantara mereka yang masih hidup tapi tanpa pengetahuan teoritik yang cukup,  tapi mereka teruji di bawah siraman peluru.  Mereka teruji di dalam keadaan perjuangan yang paling su1it, dengan kesetiaan yang telah terbukti kepada rejim revolusioner seJak kelahiran dan perkembangannya, mereka berkait erat semenjak perang gerilya pertama di Sierra Maestra itu. Kita juga mengembangkam kader-kader ekonomi, yang akan mengabdikan dirinya khusus untuk menghadapi perencanaan yang sulit dan tutas-tugas negara sosialis pada masa pembentukannya.
Adalah perlu untuk bekerja dengan kaum profesional, dengan mendesak kaum muda untuk mengikuti salah satu karir teknik yang lebih penting dalam upaya memberikan i1mu pengetahuan, sebuah energi antusiasme ideologis yang menjamin kelajuan pembangunan. Adalah keharusan untuk menciptakan suatu tim administratif yang mengetahui bagaimana menqambi1 manfaat dan_ menyesuaikan pengetahuan teknis khusus lainnya,  serta membimbing perusahaan-perusahaan organisasi negara lainya, untuk membawa membawanya sejalan dengan irama revolusi.
Ukuran umum bagi semua kader ini adalah kejernihan politik. Tapi ini bukan berarti dukungan membabi buta terhadap dalil-dalil revolusi, melainkan suatu dukungan yang beralasan. Hal itu memerlukan kapasitas yang besar untuk berkorban dan satu kapasitas analisis dialekttis yang memungkinkannya untuk memberikan sumbangan yang berkesinambungan pada semua tingkatan, hingga memperkaya teori dan praktek revolusi. Kawan-kawan ini harus diseleksi hanya dengan penerapan prinsip bahwa yang terbaiklah yang akan maju ke depan dan yang terbaiklah harus diberikan kesempatan terbesar untuk berkembang.
Dalam semua situasi ini, fungsi kader adalah sama pada masing-masing front yang berbeda. Kader adalah komponen penting dari motor ideologis dari Partai Persatuan Revolusi. Hal ini adalah sesuatu yang dapat kita sebut sebagai gigi penggerak dari motor itu. Menjadi penggerak lantaran ia merupakan bagian dari motor  yang menjamin agar motor tersebut bekerja dengan benar. Menjadi penggerak karena ia tidak hanya sekedar penyampai slogan atau menuntut kenaikan atau penurunan, tetapi seorang pencipta yang akan membantu dalam pengembangan massa dan penyampai informasi pada para pemimpin serta menjembatani kontak diantara mereka. Kader memiliki misi penting yang melihatnya bahwa semangat besar revolusi tidak terkikis, dan semnagat besar revolusi tidak terbuang percuma dan tidak terlelap atau berkurang ritmenya. Ini merupakan posisi yang rawan. Ia menyampaikan apa yang datang dari massa dan menanamkan orientasi partai pada massa.
Oleh karena itu pengembangan kader sekarang adalah sebuah tugas yang tak dapat ditunda lagi. Pengembangan massa telah dilaksanakan oleh pemerintah dengan tekad yang besar dan dengan program-program bea-siswanya, dengan prinsip seleksi dengan program studi untuk para pekerja yang menawarkan berbegai kesempatan bagi pengembangan berbagai teknologi; dengan pengembangan sekolah-sekolah teknik yang khusus; dengan pengembangan sekolah-sekolah dan universitat-universitas yang membuka karir-karir baru. Pendeknya, hal ini dilakukan dengan pengembangan studi, kerja, dan kewaspadaan revolusioner sebagi semboyan bagi seluruh negeri kita, yang secara fundamental berbasis pada persatuan Komunis Muda, darimana semua jenis kader harus muncul di masa depan. Bahkan kader-kader pimpinan revolusi.
Hal yang berkaitan erat dengan konsep "kader" adalah konsep kapasitas untuk berkorban, untuk memperlihatkannya melalui contoh-contoh pribadi dari kebenaran dan semboyan revolusi. Sebagai pimpinan politik, para kader harus memperoleh penghargaan dari para pekerja oleh tindakan-tindakan mereka. Adalah suatu keharusan, bahwa mereka memperoleh penghargaan dan kecintaan dari kawan-kawan mereka yang mereka harus bimbing dalam jalan kepeloporan.
Karena semua inilah, tidak ada kader yang lebih baik daripada mereka yang dipi1ih oleh massa di dalam pertemuan-pertemuan yang memilih para pekerja teladan, yang akan bergabung di dalam PURS bersama anggota-anggota lima ORI yang lulus dalam semua ujian seleksi. Pada awalnya, mereka hanya merupakan sebuah partai kecil tapi dengan pengaruh yang besar diantara para pekerja.  Kemudian akan tumbuh di saat kemajuan kesadaran sosialis mulai menunjukkkan hasilnya dan ketaatan total terhadap perjuangan rakyat menjadi suatu hal yang diperlukan. Dengen pimpinan-pimpinan perantara dengan kualitas ini, tugas-tugas sulit yang berada di hadapan kita akan diselesaikan dengan kesalahan yang lebih sedikit.  Setelah melalui suatu periode yang membingunghan dan metode yang buruk, akhirnya kita tiba pada satu kebijaksanaan yang tepat yang tidak akan pernah ditinggalkan. Dengan impuls kelas pekerja yang selalu diperbarui yang disirami dari pancuran air yang tiada habis-habisnya, para anggota PURS masa depan, dan kepemimpinan partai kita, sepenuhnya kita laksanakan tugas pembentukan kader-kader yang akan menjamin perkembangan yang kukuh dari revolusi kita. Kita harus berhasil dalam tugas ini.
 
September 1962
Keterangan:
1.        Pada November 1959, pemerintahan revolusioner menyetujui suatu undang -undang yang memberikan wewenang pada menteri. perburuhan untuk campur tangan dalam suatu peruahaan, memegang kendali menejemennya tanpa merubah pemilikannya, Para pemilik perusahaan yang diinterrvensi tetap berhak untuk memperoleh laba. bagaimanapun, pada prakteknya sebagian pemilik dari perusahaan-perusahaan ini hengkang dari Kuba. Prosedur ini digunakan terus oleh pemerintah revolusioner sampai akhir 1960, di saat semua cabang-cabang ekonomi pokok dinasionalisasi.
2.        Pada saat artikel ini ditulis PURS berada dalam proses pembrntukannya, Pada bulan Maret 1962, pendahulu-pendahulunya ORI, The Integrated Revolution --yang dibentuk melalui penggabungan Gerakan 26 Juli, Partai Sossalis Popular dan Directorate Revolsioner--telah menjalani  suatu - proses reorganisasi menuju konsolidasi partai baru di paruh akhir 1963, pusat tari reorganiiasi ini adalah pertemuan-pertemuan yang diadakan pada ribuan tempat-tempat kerja di seluruh Kuba. Masing-masing pertemuan mendiskusikan dan memiiih dari tempat kerja itu seorang pekerja teladan. Mereka yang terpilih pade gilirannya dipertimbangkan untuk keanggotaan partai.