Saturday 8 July 2017

Contoh Laporan Peng Lab


LAPORAN KEGIATAN OBSERVASI
  di SMAN 1 BANDUNG
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Pengelolaan Laboratorium
Dosen Pembimbing,
Drs. Yudi Dirgantara, M.Pd
Dindin Nasrudin, S.Pd, M.Pd.

Disusun Oleh:
Kelompok 12
Marnita Geptia ( 1152070041 )
Rizky Zakwandi ( 1152070065)
Sri Rizki Nurhayati ( 1152070073 )
Kelas/Semester: B/1
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN MIPA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2015


===========================


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, Tuhan pemilik al-Qalam (pena) yang telah mengizinkan kami menyelesaikan Laporan Kegiatan Observasi Pengelolaan Laboratorium di SMAN 1 Bandung ini. Shalawat dan salam teruntuk Rasullulah, Muhammad saw, beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya sepanjang zaman.
Dalam meulis laporan ini kami melaporkan kondisi laboratorium ( tahap renovasi ),kondisi alat alat pada laboratorium,  invetaris laboratorium yang kami dapatkan melalui pengamatan langsung dan ditambah dari data yang diberikan oleh pihak sekolah.
Ucapan terima kasih kepada Bapak Yudi Dirgantara dan Bapak Dindin Nasrudin selaku dosen Pengelolaan Laboratorium yang telah memotivasi dan memberikan kami kesempatan serta pengarahan dalam melakukan kunjungan dan observasi penelolaan laboratium. Selanjutnya ucapan terima kasih kepada ibu Yeyet   Siti  Kusmiati,  S.Pd selaku kepala laboratorium SMAN 1 Bandung yang teah memberikan izin kepada kami untuk melakukan penelitian ini. Ibu Astried Novita selaku laboran di SMAN 1 Bandung yang telah memandu dan membimbing kami dalam proses penelitian, serta rekan rekan yang berpartisipasi dalam kegiatan Observasi Pengelolaan Laboratorium ini.
Pada proses penelitian dan juga penyusunan laporan ini kami mengalami kesulitan dan hambatan sehingga isi dalam laporan ini masih kurang sempurna dan masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk pengembangan dan kesempurnaan laporan ini di kemudian hari. Semoga informasi yang terdapat dalam laporan ini bermanfaat bagi kita semua. Amin
                                                                                   
                                                                                                Bandung, 18 oktober 2015

                                                                                                            Tim penulis
                                                                                  



DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………………               1
Daftar Isi..................................................................................................................                 2
Bab I                Pendahuluan…………………………………………………………….             3
A.    Latar Belakang……………………………………………………..             3
B.    Rumusan Masalah…………………………………………………             3
C.    Tujuan………………………………………………………………               4
Bab II                Tinjauan Pustaka………………………………………………………               5
Bab III               Metodologi Penelitian…………………………………………………              9
A.    Objek Observasi…………………………………………………..              9
B.    Waktu Observasi………………………………………………….              9
C.    Lokasi Observasi…………………………………………………               9
D.    Sumber Data……………………………………………………..                9
E.    Teknik Pengumpulan Data……………………………………..                10
Bab IV              Hasil Pengamatan dan Pembahasan……………………………….               11
A.     Hasil Pengamatan…………………………………………………             11
B.    Pembahasan………………………………………………………..             11
Bab V               Penutup………………………………………………………………….              13
A.    Kesimpulan…………………………………………………………             13
B.    Saran……………………………………………………………….               13
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………..                 14
Lmpiran




BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG

Sekolah yang mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) hendaknya mempunyai laboratorium. Pada dasarnya IPA mempelajari dan berusaha memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan-pengamatan. Karena itu dalam pelajaran IPA siswa tidak hanya sekedar mendengarkan penuturan guru tentang pelajaran yang diberikan tetapi ia harus melakukan kegiatan sendiri untuk mencari dan memperoleh informasi lebih lanjut mengenai ilmu yang dipelajarinya. Karena sifat kegiatan IPA itulah, diperlukan ruangan khusus yang disebut laboratorium.

Laboratorium adalah salah satu sarana pendidikan yang dapat digunakan sebagai tempat berlatih, siswa dapat mengadakan kontak dengan obyek yang dipelajari secara langsung baik melalui pengamatan, meupun dengan melakukan percobaan, dari laboratorium itulah akan selalu mengalir informasi-informasi ilmiah baru yang berasal dari hasil-hasil penemuan para peneliti di laboratorium.

Sebagai mahasiswa pendidikan fisika yang mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam dan juga sebagai calon guru yang perlu mengetahui bagaimana cara pengelolaan laboratorium dengan baik, maka kami melakukan penelitian ke SMA Negeri 1 Bandung untuk menambah pengetahuan kami tentang pengelolaan laboratorium

B.    RUMUSAN MASALAH
1.     Apa saja jenis labratorium yang terdapat di SMA Negeri 1 Bandung?
2.     Bagaimana struktur organisasi laboratorium IPA di SMA Negeri 1 Bandung?
3.     Fasilitas apa saja yang terdapat di laboratorium IPA di SMA Negeri 1 Bandung?
4.     Bagaimana pengadministrasian alat dan bahan di laboratorium IPA di SMA Neegeri 1 Bandung?
5.     Apakah labratorium IPA di SMA Neegeri 1 Bandung sudah layak untuk digunakan sebagai sarana belajar siswa?


C.    TUJUAN
1.     Untuk mengetahui keadaan laboratorium di SMA Negeri 1 Bandung
2.     Untuk mengetahui sistem pengelolaan laboratorium IPA di SMA Neegeri 1 Bandung
3.     Menambah pengetahuan tentang bagaimana cara pengelolaan laboratorium melalui penelitian ini.



















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penanganan laboratorium atau yang lebih dikenal denagn managemen laboratorium adalah sebuah usaha untuk mengelola prasarana pembelajaran dan penelitian yang berada di laboratorium. Suatu labortorium dapat dikelola dengan baik sangat ditentukan dengan beberapa factor pendukung yang saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Sebuah peralatan yang canggih meskipun ditangani oleh staf yang terampil belum tentu dapat terkelola dan berfungsi dengan baik tanpa adanya managemen laboratium yang baik.
Karena alasan itulah suatu managemen laboratorium tidak dapat dipisahkan dari kegiatan laboratorium. Managemen laboratorium yang baik tercermin dari pengorganisasian yang baik, uraian kerja yang jelas, disiplin, efisien, penggunaan fasilitas secara efektif, dan tentunya pengadministrasian yang baik dan lengkap. Managemen laboratium yang baik tidak hanya melihat pada penanganan fasilitas yang ada di laboratorium saja namun juga harus memandang mutu laboratorium, selalu memperbaiki efektifitas dan efisiensi kerja dan pastinya tidak mengabaikan kebutuhan semua pihak yang berkepintangan dengan laboratorium.
Berbicara tentang fasilitas yang ada di laboratorium, pada dasarnya semua fasilitas yang ada di laboratorium merupakan suatu penunjang dari kegiatan yang ada di laboratorium baik itu berupa penunjang yang bersifat umum seperti ventilasi, bak cuci maupun yang bersifat khusus seperti alat P3K. Beralih ke fasilitas gedung laboratorium, dalam penataan gedung laboratorium juga harus dipertimbangkan beberapa hal yang menjadi penyokong krgiatan laboratium seperti arah datang caha, arah angina dan kelembapan udara. Dalam hal laboratorium sekolah Wicahyono (2003:30) berpendapat bahwasanya apabila memungkan ruangan kelas dipisah dengan laboratorium. Hal ini bertujuan agar kegiatan laboratorium tidak mengganggu kegiatan kelas baik dan juga siswa tidak bermain disekitar laboratorium. Dewasa ini dalam kenyataannya sangat berbada dengan konsep laboratorium karena dibeberapa sekolah laboratorium sudah beralih fungsi dari tempat mengamati dan meneliti menjadi ruang belajar semata. Ada beberapa factor yang menyebabkan terjadinya hal demikian diantaranya menurut Direktorat Pendidikan Menengah Umum dan Inspektorat Jendral dalam anonym (2003) adalah :
-          Kemampuan dan penguasaan guru terhadap peralatan dan pemanfaatan bahan praktikum masih belum memadai
-          Kurang memadai baik secara kualitas maupun kuantitas tenaga laboratorium
-          Banyak alat alat yang sudah rusak dan belum diperbaharui kembali
-          Terbatasnya alat dan bahan yang mengakibatkan tidak semua siswa mendapatkan kesempatan belajar untuk mengadakan eksperimen
Untuk menanggulangi hal hal tersebut ada aspek yang harus dipenuhi dalam pengelolaan/managemen laboratorium tersebut. Secara garis besar aspek pengelolaan/managemen laboratorium terdiri dari : perencanaan, penataan, pengadministrasian, pengamanan, perawatan, dan pengawasan.
1.     Perencanaan
Managemen laboratium dapat dikatakan baik apabila memiliki perencanaan yang jelas baik berupa perencanaan kegiatan maupun perencanaan pengadaan fasilitas. Perencanaan kegiatan bertujuan supaya laboratium dapat dikontrol. Perencanaan kegiatan meliputi penjadwalan kegiatan (pengguna laboratorium) dan perencanaan penggunaan alat dan bahan.
Perencanaan pengadaan fasilitas biasanya berkaitan dengan anggaran biaya. Dalam perencanaan pengadaan fasilitas biasanya sangat erat kaitannya dengan perencanaan alat dan bahan.
2.     Penataan
Penataan laboratorium sangat berpengaruh dengan jalannya kegiatan di laboratorium. Laboratorium yang tertata dengan baik akan lebih nyaman digunakan karena dalam mengambil kebutuhan baik berupa alat maupun bahan pengguna laboratorium tidak kebingungan. Penataan laboratorium juga meliputi pemilihan tempat atau lokasi laboratorium agar mudah dikontrol dan tidak mengganggu lingkungan.
3.     Pengadministrasian
Pengadministrasian di laboratorium bertujuan supaya laboratorium tersebut dapat dipantau dan memiliki bukti dalam bentuk tertulis. Selain dua fugsi diatas pengadministrasian juga akan membedakan antara laboratorium yang dikelola dengan baik dan yang tidak dikelola dengan baik. Pengadministrasian laboratoum secara umum meliputi pendataan alat baik yang baru, rusak ringan, rusak berat, dan juga jumlah bahan yang ada di laboratorium. Dalam pengadministrasian laboratorium yang tidak kalah penting adalah tersedianya buku pemakaian, buku peminjaman, buku harian dan tata tertib laboratorium.
4.     Pengamanan
Pengaman yang dimaksudkan disini bukanlah pengawalan yang berupa penjagaan ketat. Pengamanan di laboratorium adalah berupa pengamanan dari kecelakaan kerja seperti adanya penanda kebakaran, pemutus arus bilaterjadi konslet, saluran buang gas yang sentral dan nomor telephon lembaga keamanan seperti rumah sakit dan pemadam kebakaran.Pengaman yang dituntut di dalam pengelolaan laboratorium juga pengaman alat laboratorium yang berupa proteksi dari kegitan kejahatan seperti pencurian dan perusakan. Maka dari pada itu untuk sebuah laborotium dituntut mempunyai kunci keamanan yang dipegang oleh laboran saja dan tidak perlu ada seorang satpam yang menunggui laboratorium kecuali pada laboratorium tingkat tinggi seperti laboratorium pengembangan senjata biologis ataupun nuklir.
5.     Perawatan
Perawatan alat alat laboratorium merupakan suatu yang dikategorikan mutlak. Alat alat di laboratorium membutuhkan perawatan yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Perawatan bertujuan untuk meminimalisir kerusakan pada alat laboratorium dan juga menekan anggaran belanja untuk pengadaan alat dan bahan di laboratorium
6.     Pengawasan
Managemen laboratorium yang baik akan selalu mengawasi perkembangan dan kegiatan yang dilakukan di laboratorium. Salah satunya adalah dengan pengontrolan alat, bahan dan kondisi laboratorium secara berkala.


Setelah memperhatikan aspek aspek yang dibutuhhkan untuk pengelolaan laboratorium maka juga dibutuhkan tenaga yang menjalankan dan bertanggung jawab dalam pengelolaan laboratorium tersebut. Diantara tenaga yang memungkinkan menjadi penaggung jawab dan mengelola laboratorium beserta tugasnya adalah sebagai berikut :
a)     Kepela sekolah
Tugas-tugasnya
1.     Memfasilitasi siswa untuk belajar di laboratorium
2.     Memberikan waktu untuk kegiatan belajar di laboratorium
3.     Mengawasi kegiatan di laboratorium
4.     Mengevaluasi kegiatan di laboratorium
5.     Mengadakan diklat untuk guru tentang petunjuk teknis dari kegiatan di laboratorium
6.     Bertanggung jawab penuh terhadap laboratorium
b)    Kepala Laboratorium
Tugas-tugasnya
1.     Membuat evaluasi sarana dan prasarana tiap semester
2.     Merencanakan pengembangan penelitian
3.     Merencanakan pengembangan dan pengadaan gedung, peralatan dan bahan
4.     Membuat petunjuk operasional penggunaan alat dan bahan di laboratorium
5.     Membuat tata tertib penggunaan laboratorium dan memastikan dijalankan oleh semua pengguna laboratorium
c)     Laboran
Tugas-tugasnya
1.     Melakukan inventaris alat dan bahan laboratorium
2.     Melakukan pemeliharaan alat alat dan bahan di laboratorium
3.     Mengevaluasi peralatan dan bahan di laboratorium
4.     Menyiapkan peralatan dan bahan yang digunkan untuk praktikum
5.     Wajib hadir untuk setiap jam kerja
6.     Membantu dosen/guru dalam pendemonstrasian praktikum
7.     Memantu guru/dosen dalam melakukan penelitian
8.     Bersaa dengan penanggung jawab laboratorium dalam membuat petunjuk operasional penggunaan semua alat di laboratorium










BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
            Dalam penilitian ilmiah metodologi memegang peranan penting guna mendapatkan data yang objecktif, valid dan bisa digunakan untuk memecahkan permasalahan yang telah dirumuskan. Pengertian dari metodologi itu sendiri menurut W.J.S Poerwodarminto (1987 : 649) adalah suatu cara yang diatur dan telah dipikir secara baik-baik yang digunakan untuk mencapai tujuan. Jadi dapat disimpulkan bahwasanya metodologi adalah suatu cara dengan teknik tertentu yang digunakan untuk memperoleh keberhasilan dalam penelitian. Metodologi yang tepat akan menghasilkan produk dari penelitian yang akurat dan lebih efektif dalam menggunakan waktu. Maka daripada itu penulis menetapkan metodologi yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
A.    Objek Observasi
Subjek observasi yang diambil pada observasi pengelolaan laboratorium adalah laboratorium IPA di SMA Negri 1 Bandung. Dengan meliputi Ruangan laboratorium, kelengkapan alat dan bahan, kelengkapan administrasi, kepegurusan laboratorium, penggunaan laboratorium
B.    Waktu Observasi
Kunjungan pertama :
      Hari                  : Senin
      Tanggal : 21 September 2015
Kunjungan Kedua    :
      Hari                  : Selasa
      Tanggal : 22 September 2015
C.    Lokasi Observasi
Laboratorium IPA ( Fisika, Biologi, Kimia ) Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bandung Jl.Ir.H.Juanda No. 93 Kota Bandung
D.    Sumber Data
Data yang kami peroleh dari kegiatan observasi ini berkaitan dengan objek observasi yaitu laboratorium SMAN 1 Bandung yang meliputi kondisi ruangan labor(tahap renovasi), kelengkapan alat dan bahan, serta kegiatan penggunaan laboratorium di SMAN 1 Bandung


E.    Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada kegiatan ini adalah observasi langsung ke lokasi (Laboratorium IPA SMAN 1 Bandung) dengan mencatat bagaimana kondisi alat alat laboratorium yang ada di SMAN 1 Bandung dan juga memvalidasi data yang diberikan oleh pihak laboran sebagai acuan.





























BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil Pengamatan
Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan di laboratorium IPA SMAN 1 Bandung pada tanggal 21 – 22 September 2015 adalah segai berikut:
-          Ruang laboratorium yang sedang dibangun terdiri dari 6 ruangan, yakni 3 ruangan praktikum dengan ukuran 9 x 12 m2, 1 ruangan peralatan Biokim( Biologi dan Kimia), 1 ruangan alat fisika, dan 1 gudang penyimpanan. Setiap ruangan praktikum memiliki spesifikasi yang berbeda, ruang praktikum fisika terdiri dari 3 meja praktikum permanen ( memanjang dari depan ke belakang) dilengkapi suber listrik, papan tulis, meja demonstrasi, bak cuci di meja samping dan sumber air bersih di atas. Sedangkan pada ruangan praktikum kimia dan biologi terdiri dari 3 meja praktikum permanen ( memanjang dari depan ke belakang) dilengkapi dengan sumber listrik dan air di setiap meja, meja demonstrasi, papan tulis, dan khusus pada ruang praktikum kimia terdapat lemari asam lengkap dengan cerobong dan blower. Pada tiap ruang praktikum terdapat dua buah pintu.
-          Ruang praktikum diperkirakan dapat digunakan oleh 40 orang dengan jadwal penggunaan hari Senin sampai hari Jumat dengan jadwal dan struktur organigram serta daftar alat bahan terlampir.
B.    Pembahasan
Secara garis besar laboratorium IPA di SMAN 1 Bandung sudah digunakan secara optimal baik itu laboratorium fisika,kimia, maupun biologi tentunya dengan dukungan sarana dan prasarana yang sudah dikategorikan sangan lengkap. Pembangunan yang sedang dilakukan guna merenovasi laboratorium ini sudah bisa dikatakan memnhi kategori laboratorium yang standar mulai dari pemilihan likasi yang terletak di beagian belakang sekolah, ukuran bangunan dan suplai air dan listrik yang konsisten. Namun sayangnya, laboratorium yang telah dibangun tersebut akan dibangun lagi menjadi lantai dua dan penggunaan dari lantai dua adalah sebagai ruangan kelas. Dan juga belum adanya tempat penampungan limbah kimia.
Dalam hal pengadministrasian, laboratorium di SMAN 1 Bandung sudah memiliki seorang laboran. Dari segi inventaris alat, penjadwalan, pencatatan alat yang rusak, buku kegiatan harian sudah sangat lengkap. Begitupun dari segi tata tertib, sudah bisa dikategorikan baik. Namun dalam hal perawatan alat labor tidak terjadwal dengan baik sehingga ada ditemukan perbedaan antara data yang diberikan dengan kenyataannya berbeda.
Secara umum laboratorium di SMAN 1 Bandung sudah sangat layak untuk digunakan. Tinggal dengan menabah bak penampungan dan pengolahan limbah kimia agar tidak mencemari lingkungan.































BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Laboratorium di SMAN 1 Bandung sudah cukup layak dan ideal untuk digunakan mulai dari pemilihan lokasi laboratorium, pengadaan alat dan bahan, pengadministrasian, struktur organigram sudah sangat lengkap. Tinggal melengkapi bak pengolahan limbah kimia dan juga memindahkan ruangan kelas di atasnya maka laboratorium ini akan menjadi sangat layak dan sangat ideal.
B.    Saran
Saran dari kelompok kami untuk SMAN 1 Bandung adalah untuk memindahkan ruangan kelas yang berada di atas laboratorium atau mengganti fungsinya selain menjadi ruangan kelas karena akan berdampak pada proses pembelajaran di kelas tersebut. Dan juga dengan menambah bak penamungan dan pengolahan limbah kimia agar tidak mencemari lingkungan sekitar.




















DAFTAR PUSTAKA
Dirgantara,Yudi. 2009. Pengelolan Laboratorium IPA (Bahan Ajar Perkuliahan). Bandug : UIN Sunan Gunung Djati
Pujianto.2014.Managemen Laboratorium.Yogyakarta : Universitas Negri Yogyakarta
Suyitno,Al,Ms.Tata Letak Laboratorium
Riandi.Managemen Laboratorium