Friday 4 November 2016

Pembentukan dan Pembinaan Kepribadian



Pembentukan dan Pembinaan Kepribadian
Oleh : Rizki Zakwandi

Secara bahasa kepribadian berasal dari kata personality dan kata person yang bermakna topeng yaitu menggambarkan prilaku melalui watak atau pribadi seseorang, sedangkan kata person memiliki makna meyakinkan dengan otot kemudian kedua hal ini dipadukan dan dijadikan sebagai salah satu kata dalam bahasa inggris yaitu personality yang berarti kepribadian. (Jalaludin dan Usman, 1999 :89). Didalam KBBI kepribadian didefenisikan sebagai suatu sifat yang hakiki yang merupakan cerminan pada sikap seseorang atau suatu bangsa an menjadi pembeda dari orang lain atau bangsa yang lain. G.W.Allport mendefenisikan kepribadian sebagai organisasi yang dinamis dalam system psikologi individu yang menentukan kemampuannya dalam beradaptasi dengan lingkungan (Elizabeth. B. Hurlock. 1978: 524). Dalam sudut pandang islam kepribadian didefenisikan sebagai hasil perpaduan antara antara dinamika integrative dengan struktur kepribadian. Struktur kepribadian sendiri terdiri atad potensi nakhsiyah yaitu jasad dan batin, dan potensi akal dalam penerapannya. (Ibnu Qayyim al jazuri dalam Yadi Purwanto : 288)

Agama islam sebagai agama yang sempurna juga menginginkan bentuk kepribadian yang sesuai dengan tuntunan rabbilul khalik yang tercermin dalam tindakan rasulnya. Kepribadian yang sesuai dengan tuntunan agama islam disebut dengan kepribadian muslim. Secara umum kepribadian yang diinginkan atau yang dituntut secara global baik dalam pandangan barat maupun timur tidak berbeda dengan kepribadian yang dikehendaki dari seorang muslim, hanya saja dalam aspek-aspek pembentukan kepribadian muslim harus berlandaskan dengan ajaran islam yakni alquran dan sunnah rasul (Zuhairini dkk. 2009 : 199). Meskipun harapan dan tujuan kepribadian muslim hampir sama dengan kepribadian pada umumnya akan tetapi ada tiga hal yang menjadi pembeda antara kepribadian muslim dengan kepribadian gaya barat sebagaimana yang terdapat dalam Zuhairini (2009 : 200) yaitu :
1.      Kepribadian muslim dibimbing oleh wahyu yang memberikan ketetapan kewajiban yang harus dilaksanakan bagi seorang muslim yang mencakup tentang lapangan hidup, tugas terhadap tuhan, tugas terhadap manusia dan berkewajiban menjalankan tugas agamanya.
2.      Adanya suatu praktik wajib yaitu ibadah yang harus dilaksanakan dengan aturan yang pasti dan teliti, kewajiban tersebut akan menjadikan seorng muslim yang memiliki rasa solidaritas terhadap kelompoknya secara terorganisir.
3.      Konsep alam yang terdapat didalam alquran tentang penciptaan manusia secara harmonis dan seimbang akan mengukuhkan kontruksi kelompok manusia.
Dari Banyak defenisi diatas maka dapat disimpulkan bahwasanya kepribadian merupakan suatu Sifat internal manusia yang bersifat dinamis dan tercermin pada tingkah laku individu dan menjadi pembeda antar individu. Hal ini memberikan penjelasan kepada kita bahwa antar satu individu dengan indivisu lainnya memiliki kepribadian tang berbeda meski sekalipun dua orang yang merupakan saudara kembar.

    Pembentukan Kepribadian

Kepribadian sebagai suatu sifat internal manusia yang bersifat dinamis dan direfleksikan dalam tingkah laku sebagai suatu hal yang menjadi pembeda dengan individu lainnya tentunya tidak terjadi begitu saja. Menurut Maimunah (2002) kepribadian tidak terjadi secara otomatis semenjak manusia itu dilahirkan akan tetapi terbentuk melalui proses kehidupan yang ia lalui. Banyak faktor yang akan mempengaruhi pembentukan kepribadian tersebut dan pada dasarnya mengarah pada perubahan sifat menuju kecendrungan nilai-nilai tertentu. Satu hal yang perlu kita garis bawahi adalah kepribadian dapat dibentuk melalui usaha-usaha yang sistemati dan terencana sehingga manusia dapat mengusahakan terbentuknya kepribadian seperti yang diharapkan.
Berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya kepribaian menurut Ngalim Purwanto (2006) adalah :
1.      Faktor Biologis (Genetika)
Faktor biologis atau genetika merupakan karakter turunan yang berasal dari orang tua individu. Faktor genetika akan memberika bentuk yang khas kepada seseorang baik secara fisik ataupun secara psikis mereka dalam hal emosi
2.      Faktor Sosial atau Lingkungan
Dalam pembentukan kepribadian seseorang melalui pola pergaulan, lingkungan juga memberikan pengaruh terhadap kepribadian dari segi kebiasaan dan hal yang dinilai wajar. Hal tersebut dikarenakan lingkungan merupakan tempat dimana seseorang akan berinteraksi dengan dunia.
3.      Faktor Kebudayaan
Pembentukan kepribadian seseorang tidak terlepas dari kebudayaan yang dianut oleh orang itu sendiri. Kebudayaan sendiri lahir dari kebiasaan yang dianggap baik oleh lingkungan social tempat orang tersebut dibesarkan. Yang mencakup kebudayaan sendiri adalah nilai (value), pengetahuan dan keterampilan, bahasa, dan harta benda.
Selain faktor diatas purwanto juga menegaskan bahwa kepribadian sendiri tidak terlepas dari pribadi dasar yang dia miliki (genetika). Pribadi dasar yang dimaksud lebih dari pada sekedar faktor genetika yang memiliki andil yang besar pada pembentukan kepribadian melalui analisis fisik (kondisis fisik) akan tetapi lebih pada pandangan cairan tubuh yang dimiliki oleh orang tersebut. Menurut D.W Ekstrand dalam tulisannya The Four Human Temprements tipe kepribadian menurut cairan tubuh yang dimiliki terbagi atas :
1.      Sanguinis
Sanguinis ditandai dengan sifat manusia yang memiliki sifat optimis, pembicara yang baik, ekstovet.
2.      Melankolis
Melankolis ditandai dengan sifat manusia yang introfet, pemikir dan pesimis, analitis dan serius serta tekun.
3.      Koleris
Seorang koleris ditandai dengan pribadi yang ekstrovet, actor, optimis, seorang pemimpin yang baik, dinamis dan aktif.
4.      Plagmatis
Plagmatis adalah seorang dengan yang memiliki sifat introvert, pengmat dan pesimis, rendah hati, dan mudah bergaul.
Selanjutnya  Florence Litteaur (1996) dalam bukunya Personality Plus menambahkan bahwa manusia juga memiliki kemungkinan campuran kepribadian seperti :
1.    Campuran Alami, yaitu campuran antar kepribadian sanguinis dengan koleris, ataupun melankolis dengan kepribadian
2.    Campuran pelengakap, yaitu pencampuran kepribadian koleris dengan melankolis ataupu sanguinis dengan plegmatis
3.    Campuran berlawanan, yaitu pencampuran kepribadian antara sanguinis dengan melankolis ataupun antara koleris dengan plegmatis.

        Pembinaan Kepribadian

Ada perbedaan antara pembentukan dan pembinaan kepribadian. Pembentukan sendiri identik dengan kata making yaitu membuat. Artinya menjadikan sesuatu hal yang baru dari ahl yang belum ada sebelumnya. Sedangkan pembinaan lebih kearah pengembangan atau development yang merupakan pemantapan dari hal yang sudah ada (KBBI). Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membina kepribadian kearah yang lebih baik  yaitu:
1.    Banyak mendengar
2.    Banyak membaca dan memperluas rasa ingin tahu.
3.    Menjadi pembicara yang menarik.
4.    Banyak beropini
5.    Bercengkrama dengan banyak orang
6.    Menjadi diri sendiri
7.    Memiliki sikap yang positif
8.    Gembira dan menampilakan sisi baik dari hidup kita
9.    Menghargai orang lain
10.                        Memiliki integritas yang baik dan selalu menghormati orang lain.( Z.Hereford http://essentiallifeskills.net)
Dalam pandangan islam sendiri, ada bentuk atau cara dalam membina kepribadian sesuai dengan tuntunan islam . Adapun cara pembinaan kepribadian menurut ajaran islam. Menurut Muhammad Iqbal dalam Ashar I Khudi (Dalam Skripsi Retika Elsa) mendefenisikan hal yang dapat memperkuat kepribadian muslim diantaranya:
1.    Kasih Sayang
2.    Tidak Peduli terhadap keduniaan
3.    Keberanian
4.    Toleransi
5.    Kreatif
Selain hal hal yang dapat meningaktkan kepribadian dengan cara pembinaan kepribadian, ada juga hal yang dapatmelemahkan kepribadian yang dimiliki seseorang diantara adalah :
1.      Pergaulan yang tidak tepat
2.      Sifat sombong dalam diri manusia itu sendiri dan
3.      Salah dalam menanggapi lingkungan.
Ketiga hal tersebut akan menjdikan kepribadian seseorang menjadi hancur dan orang tersebut akan menjadi pribadi yang kacau karena telah kehilangan dirinya sendiri. (http://hidayatullah.com)




        Simpulan
Kepribadian merupakan cerminan diri seseorang yang terpancar dari sikap seseorang tersebut. Kepribadian bukanlah bawaan yang telah ada semenjak manusia dilahirkan akan tetapi dihasilkan dari interaksi dengan lingkungan sosialnya. Banayak hal yang mempengaruhi pembentukan dan pembinaan kepribadian baik itu berasal dari dalam diri sendiri ataupun dari luar diri sendiri. Kepribadian sendiri tidak bersifat mutlak akan tetapti dapat berubah seiring dengan pertambahan pengalaman dan peruahan social budaya di lingkungannya.  Kepribadian muslim adalah kepribadian yang sesuai dengan tuntunan Allah SWT dan rasulnya. Kepribadian muslim sendiri berbeda secara mendasar dengan kepribadian lainnya karena kepribadian memiliki pedoman yang kokoh dalam pelaksanaannya. Kepribadian dapat dibentuk dan dapat dibina  menuju arah yang diinginkan melalui pola dan tahapan yang sesuai.



Daftar Pustaka

Ekstrand,D.W. The Four Human Tempramnets. http://thetransformedsoul.com (diakses tanggal 23 oktober 2016 pukul 20.26 WIB)
Elsa, Ratika. 2012. Konsep Pembinaan Kepribadian Muslim Menurut Muhammad Iqbal. Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah
Hareford,Z. 10 ways to Improve Your Personality. http://essentiallifeskills.net (diakses tanggal 23 oktober 2016 pukul 20.06 WIB)
Hurlock. B Elizabeth. 1978. Child Development, Sixth Edition. New York : Mc. Graw Hill,Inc
KBBI (luar jaringan)
Littauer,Florence. 1996. Personality Plus. USA : Baker Publishing Group
Maimunah. 2002. Membentuk Pribadi Muslim. Yogyakarta : Pustaka Nawabi
Mulyasa, E. 2008. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung : Remaja Rosdakarya 
Purwanto,M.Ngalim. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya
Purwanto,Yadi. 2007. Psikologi Kepribadian. Bandung : Refika Aditama
Said.Usaman,Jalaludin. 1999. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Zuhairini,dkk. 2009. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara

No comments:

Post a Comment