Pembentukan dan Pembinaan Kepribadian
Oleh : Rizki Zakwandi
Secara
bahasa kepribadian berasal dari kata personality dan kata person
yang bermakna topeng yaitu menggambarkan prilaku melalui watak atau pribadi
seseorang, sedangkan kata person memiliki makna meyakinkan dengan otot
kemudian kedua hal ini dipadukan dan dijadikan sebagai salah satu kata dalam
bahasa inggris yaitu personality yang berarti kepribadian. (Jalaludin
dan Usman, 1999 :89). Didalam KBBI kepribadian didefenisikan sebagai suatu
sifat yang hakiki yang merupakan cerminan pada sikap seseorang atau suatu
bangsa an menjadi pembeda dari orang lain atau bangsa yang lain. G.W.Allport
mendefenisikan kepribadian sebagai organisasi yang dinamis dalam system
psikologi individu yang menentukan kemampuannya dalam beradaptasi dengan
lingkungan (Elizabeth. B. Hurlock. 1978: 524). Dalam sudut pandang islam
kepribadian didefenisikan sebagai hasil perpaduan antara antara dinamika
integrative dengan struktur kepribadian. Struktur kepribadian sendiri terdiri
atad potensi nakhsiyah yaitu jasad dan batin, dan potensi akal dalam
penerapannya. (Ibnu Qayyim al jazuri dalam Yadi Purwanto : 288)
Agama
islam sebagai agama yang sempurna juga menginginkan bentuk kepribadian yang
sesuai dengan tuntunan rabbilul khalik yang tercermin dalam tindakan
rasulnya. Kepribadian yang sesuai dengan tuntunan agama islam disebut dengan
kepribadian muslim. Secara umum kepribadian yang diinginkan atau yang dituntut
secara global baik dalam pandangan barat maupun timur tidak berbeda dengan
kepribadian yang dikehendaki dari seorang muslim, hanya saja dalam aspek-aspek
pembentukan kepribadian muslim harus berlandaskan dengan ajaran islam yakni
alquran dan sunnah rasul (Zuhairini dkk. 2009 : 199). Meskipun harapan dan
tujuan kepribadian muslim hampir sama dengan kepribadian pada umumnya akan
tetapi ada tiga hal yang menjadi pembeda antara kepribadian muslim dengan
kepribadian gaya barat sebagaimana yang terdapat dalam Zuhairini (2009 : 200)
yaitu :
1.
Kepribadian
muslim dibimbing oleh wahyu yang memberikan ketetapan kewajiban yang harus
dilaksanakan bagi seorang muslim yang mencakup tentang lapangan hidup, tugas
terhadap tuhan, tugas terhadap manusia dan berkewajiban menjalankan tugas
agamanya.
2.
Adanya
suatu praktik wajib yaitu ibadah yang harus dilaksanakan dengan aturan yang
pasti dan teliti, kewajiban tersebut akan menjadikan seorng muslim yang
memiliki rasa solidaritas terhadap kelompoknya secara terorganisir.
3.
Konsep
alam yang terdapat didalam alquran tentang penciptaan manusia secara harmonis
dan seimbang akan mengukuhkan kontruksi kelompok manusia.
Dari Banyak defenisi diatas maka dapat disimpulkan bahwasanya
kepribadian merupakan suatu Sifat internal manusia yang bersifat dinamis dan
tercermin pada tingkah laku individu dan menjadi pembeda antar individu. Hal
ini memberikan penjelasan kepada kita bahwa antar satu individu dengan indivisu
lainnya memiliki kepribadian tang berbeda meski sekalipun dua orang yang
merupakan saudara kembar.
Pembentukan Kepribadian
Kepribadian
sebagai suatu sifat internal manusia yang bersifat dinamis dan direfleksikan
dalam tingkah laku sebagai suatu hal yang menjadi pembeda dengan individu
lainnya tentunya tidak terjadi begitu saja. Menurut Maimunah (2002) kepribadian
tidak terjadi secara otomatis semenjak manusia itu dilahirkan akan tetapi
terbentuk melalui proses kehidupan yang ia lalui. Banyak faktor yang akan
mempengaruhi pembentukan kepribadian tersebut dan pada dasarnya mengarah pada
perubahan sifat menuju kecendrungan nilai-nilai tertentu. Satu hal yang perlu
kita garis bawahi adalah kepribadian dapat dibentuk melalui usaha-usaha yang
sistemati dan terencana sehingga manusia dapat mengusahakan terbentuknya
kepribadian seperti yang diharapkan.
Berkaitan
dengan faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya kepribaian menurut Ngalim Purwanto
(2006) adalah :
1.
Faktor
Biologis (Genetika)
Faktor
biologis atau genetika merupakan karakter turunan yang berasal dari orang tua
individu. Faktor genetika akan memberika bentuk yang khas kepada seseorang baik
secara fisik ataupun secara psikis mereka dalam hal emosi
2.
Faktor
Sosial atau Lingkungan
Dalam
pembentukan kepribadian seseorang melalui pola pergaulan, lingkungan juga
memberikan pengaruh terhadap kepribadian dari segi kebiasaan dan hal yang
dinilai wajar. Hal tersebut dikarenakan lingkungan merupakan tempat dimana
seseorang akan berinteraksi dengan dunia.
3.
Faktor
Kebudayaan
Pembentukan
kepribadian seseorang tidak terlepas dari kebudayaan yang dianut oleh orang itu
sendiri. Kebudayaan sendiri lahir dari kebiasaan yang dianggap baik oleh
lingkungan social tempat orang tersebut dibesarkan. Yang mencakup kebudayaan
sendiri adalah nilai (value), pengetahuan dan keterampilan, bahasa, dan
harta benda.
Selain faktor diatas purwanto juga menegaskan bahwa kepribadian
sendiri tidak terlepas dari pribadi dasar yang dia miliki (genetika). Pribadi
dasar yang dimaksud lebih dari pada sekedar faktor genetika yang memiliki andil
yang besar pada pembentukan kepribadian melalui analisis fisik (kondisis fisik)
akan tetapi lebih pada pandangan cairan tubuh yang dimiliki oleh orang
tersebut. Menurut D.W Ekstrand dalam tulisannya The Four Human Temprements
tipe kepribadian menurut cairan tubuh yang dimiliki terbagi atas :
1.
Sanguinis
Sanguinis
ditandai dengan sifat manusia yang memiliki sifat optimis, pembicara yang baik,
ekstovet.
2.
Melankolis
Melankolis
ditandai dengan sifat manusia yang introfet, pemikir dan pesimis, analitis dan
serius serta tekun.
3.
Koleris
Seorang
koleris ditandai dengan pribadi yang ekstrovet, actor, optimis, seorang
pemimpin yang baik, dinamis dan aktif.
4.
Plagmatis
Plagmatis
adalah seorang dengan yang memiliki sifat introvert, pengmat dan pesimis, rendah
hati, dan mudah bergaul.
Selanjutnya Florence Litteaur (1996) dalam bukunya Personality
Plus menambahkan bahwa manusia juga memiliki kemungkinan campuran
kepribadian seperti :
1.
Campuran
Alami, yaitu campuran antar kepribadian sanguinis dengan koleris, ataupun
melankolis dengan kepribadian
2.
Campuran
pelengakap, yaitu pencampuran kepribadian koleris dengan melankolis ataupu
sanguinis dengan plegmatis
3.
Campuran
berlawanan, yaitu pencampuran kepribadian antara sanguinis dengan melankolis
ataupun antara koleris dengan plegmatis.
Pembinaan Kepribadian
Ada
perbedaan antara pembentukan dan pembinaan kepribadian. Pembentukan sendiri
identik dengan kata making yaitu membuat. Artinya menjadikan sesuatu hal
yang baru dari ahl yang belum ada sebelumnya. Sedangkan pembinaan lebih kearah
pengembangan atau development yang merupakan pemantapan dari hal yang
sudah ada (KBBI). Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membina
kepribadian kearah yang lebih baik
yaitu:
1.
Banyak
mendengar
2.
Banyak
membaca dan memperluas rasa ingin tahu.
3.
Menjadi
pembicara yang menarik.
4.
Banyak
beropini
5.
Bercengkrama
dengan banyak orang
6.
Menjadi
diri sendiri
7.
Memiliki
sikap yang positif
8.
Gembira
dan menampilakan sisi baik dari hidup kita
9.
Menghargai
orang lain
10.
Memiliki
integritas yang baik dan selalu menghormati orang lain.( Z.Hereford http://essentiallifeskills.net)
Dalam
pandangan islam sendiri, ada bentuk atau cara dalam membina kepribadian sesuai
dengan tuntunan islam . Adapun cara pembinaan kepribadian menurut ajaran islam.
Menurut Muhammad Iqbal dalam Ashar I Khudi (Dalam Skripsi Retika Elsa)
mendefenisikan hal yang dapat memperkuat kepribadian muslim diantaranya:
1.
Kasih
Sayang
2.
Tidak
Peduli terhadap keduniaan
3.
Keberanian
4.
Toleransi
5.
Kreatif
Selain hal hal yang dapat meningaktkan kepribadian dengan cara
pembinaan kepribadian, ada juga hal yang dapatmelemahkan kepribadian yang
dimiliki seseorang diantara adalah :
1.
Pergaulan
yang tidak tepat
2.
Sifat
sombong dalam diri manusia itu sendiri dan
3.
Salah
dalam menanggapi lingkungan.
Ketiga hal tersebut akan menjdikan kepribadian seseorang menjadi
hancur dan orang tersebut akan menjadi pribadi yang kacau karena telah
kehilangan dirinya sendiri. (http://hidayatullah.com)
Simpulan
Kepribadian merupakan cerminan
diri seseorang yang terpancar dari sikap seseorang tersebut. Kepribadian
bukanlah bawaan yang telah ada semenjak manusia dilahirkan akan tetapi
dihasilkan dari interaksi dengan lingkungan sosialnya. Banayak hal yang
mempengaruhi pembentukan dan pembinaan kepribadian baik itu berasal dari dalam
diri sendiri ataupun dari luar diri sendiri. Kepribadian sendiri tidak bersifat
mutlak akan tetapti dapat berubah seiring dengan pertambahan pengalaman dan
peruahan social budaya di lingkungannya. Kepribadian muslim adalah kepribadian yang
sesuai dengan tuntunan Allah SWT dan rasulnya. Kepribadian muslim sendiri
berbeda secara mendasar dengan kepribadian lainnya karena kepribadian memiliki
pedoman yang kokoh dalam pelaksanaannya. Kepribadian dapat dibentuk dan dapat
dibina menuju arah yang diinginkan
melalui pola dan tahapan yang sesuai.
Daftar Pustaka
Ekstrand,D.W. The
Four Human Tempramnets. http://thetransformedsoul.com
(diakses tanggal 23 oktober 2016 pukul 20.26 WIB)
Elsa, Ratika.
2012. Konsep Pembinaan Kepribadian Muslim Menurut Muhammad Iqbal.
Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah
Hareford,Z. 10
ways to Improve Your Personality. http://essentiallifeskills.net (diakses tanggal 23 oktober 2016 pukul 20.06 WIB)
Hurlock. B
Elizabeth. 1978. Child Development, Sixth Edition. New York : Mc. Graw
Hill,Inc
KBBI (luar
jaringan)
Littauer,Florence. 1996. Personality Plus. USA : Baker Publishing
Group
Maimunah. 2002. Membentuk Pribadi Muslim. Yogyakarta :
Pustaka Nawabi
Micco. 2015 http://pendidikan.id
Mulyasa, E.
2008. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung : Remaja
Rosdakarya
Purwanto,M.Ngalim. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung :
Remaja Rosdakarya
Purwanto,Yadi. 2007. Psikologi Kepribadian. Bandung : Refika
Aditama
Said.Usaman,Jalaludin.
1999. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Zuhairini,dkk. 2009. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta :
Bumi Aksara
No comments:
Post a Comment