BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG MASALAH
Fisika
merupakan salah satu bidang ilmu
pengetahuan yang dianggap sulit oleh masyarakat,
bahkan sebagian dari mereka membencinya. Jangankan di kehidupan masyarakat, di
sekolah sekalipun para siswa juga
merasakan hal yang sama. Mereka menganggap bahwa fisika itu sulit, fisika itu
hanya berisi rumus dan angka. Padahal, jika mereka paham terhadap konsep
fisika, mereka pasti akan menyukai fisika.
Anggapan
yang baiasa dipahami mereka adalah bahwa fisika itu sulit. Itulah yang
menyebabkan mereka enggan mempelajari fisika. Padahal, dalam kehidupan
sehari-hari mereka selalu melaksanakan berbagai aktivitas yang berhubungan
dengan fisika. Contohnya, ketika menghidupkan lampu pada malam hari merupakan
salah satu bentuk penerapan dari ilmu fisika cabang elektromagnet yang merubah energy listrik menjadi cahaya.
Selain itu juga ketika
kita hendak memindahkan beban menggunakan gerobak yang mana begerobak sendiri
adalah aplikasi dari ilmu fisika pesawat sederhana
Dari
beberapa contoh tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa memang benar dalam
kehidupan sehari-hari kita menggunakan konsep fisika. Seperti kita ketahui bahwa elektromagnet
merupakan salah satu bahasan dalam fisika. Dalam kesempatan kali ini, penulis
akan membuat alat yang menerapkan konsep fisika yaitu alat uji rangkaian
elektronik sederhana uang mana awal mula penulis mencetuskan ide berdasarkan
tantangan dari seorang teman yang merupakan montir di bengkel lampu bekas
sehingga pada akhirnya alat ini dapat dimanfaatkan di bengkel tersebut.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu elektromagnet?
2. apa itu rangkaian elektronik?
3. Apa saja alat dan bahan yang diperlukan
untuk membuat alat ini?
4. Bagaimana prosedur pembuatan alat ini?
5. Bagaimana cara menggunakan alat ini?
6. Apa saja kegunaan dari alat ini?
7. Bagaimanakah hubungan alat ini dengan
konsep fisikanya?
C.
TUJUAN
1. Menjelaskan defenisi alat uji rangkain
listrik
2. Menjelaskan prinsip energi listrik dalam
alat uji rangkaian elektronik.
3. Menjelaskan apa saja alat dan bahan yang
diperlukan untuk membuat alat ini.
4. Menjelaskan dampak penggunaan alat ini
dalam kehidupan sehari hari
BAB II
KERANGKA TEORI
A.
Pengertian Elektromagnetis
Elektromagnet
adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang listrik, gejalanya dan
magnet (Tim Dosen .2015:2) Didalam elektromagnetis ada dua cabang ilmu lagi
yaitu elektronik yang khusus mempelajari tentang kelistrikan dan magnet yang
khusus mempelajari magnet. Elektronika sedikit berbedea dengan elektro dimana
elektronika hanya mempelajari listrik bertegangan rendah sedangkan elektro
adalah listrik secara menyeluruh.
B.
Definisi Rangkain Elektronik
Rangkaian
elektronik pada umumnya dikenal sebagai rangkain yang berhubungan dengan
kelistrikan terutama yang tersusuan diatas papan VSB dan terdiri dari
kapasitor, resistor dan transistor. Memang tidak salah mendefinisikan rangkain
elektronik demikian tapi lebih dari itu semua rangkaian yang behubungan dengan
listrik dapat dikatakan dengan rangkain elektronik.
C.
Defenisi Alat Uji Rangkaian elektronik
Alat
uji rangkain listrik ini merupakan sejenis alat yang dapat digunakan untuk
menguji rangkaian elektronik yang baru maupun bekas apakah rangkain tersebut
masih berfungsi atau tidak. Pada dasarnya orang orang yang menggunakan alat ini
adalah orang yang bergelut dalam dunia elektronik saja seperti tukang servis
lampu bekas. Singkatnya alat ini memudahkan penggunanya dalam menentukan
berfungsi atau tidaknya suatu rangkaian elektronik sebelum menguji tiap
komponen satu persatu.
D.
Manfaat dan Kegunaan Alat Uji Rangkaian Elektronik
manfaat
dari alat uji rangkain sederhana ini adalah :
1. Mengetahui baik atau rusaknya rangkaian
secara umum
2. Mengetahui komponen yang baik ataupun
yang rusak
3. Menguji kabel listrik yang berfungsi
ataupun tidak
E.
Kekurangan Alat
Adapun
kekurangan alat yang dibuat adalah:
1. Hanya bterbatas pada rangkaian jadi
2. Cukup beresiko bagi siswa karena
menggunakan arus AC
3. Belum bisa menunjukan skala atau tingkat
kerusakan
F.
Konsep Fisika yang Terdapat dalam Alat Uji Rangkain
Elektronik
Alat
ini bekerja berdasarkan prinsip hukum kirchoff yang menyatakan bahwasanya arus
yang masuk ke suatu rangkaian akan sama dengan arus yang keluar (buece, hecht.2006:202)
. Pada kejadian lampu uji hidup maka pada rangkaian yang diuji tersebut
tidak terdapat alat yang memakai arus listrik tersebut sehingga arus diteruskan
ke lampu uji yang menyebabkan lampu uji hidup. Sebaliknya pada kejadian jika
lampu uji mati maka berarti rangkaian tersebut berfungsi. Hal ini terjadi
karena arus listrik tersebut ditahan atau dipakai di rangkaian tersebut
Dengan memperhatikan faktor hambatan yang
terdapat dalam rangkaian hal tersebut bisa saja terjadi karena ketika rangkaian
tersebut tidak berfungsi maka hambatan dalam rangkaian elektronik tersebut
sangat kecil atau bahkan nol sehingga arus dapat mengalir pada lampu uji yang
dipasang secara seri. Akan tetapi pada kejadian lampu uji mati itu artinya
rangkaian tersebut hidup dan hembatan yang bekerja pada rangkain menjadi besar
sehingga lampu uji tidak hidup.
BAB III
PROSEDUR PEMBUATAN ALAT
A.
Alat dan Bahan
1. Kabel
2. Saklar
3. Kabel penghubung (seperti pada basic
meter)
4. Bola lampu 5 watt
5. Peting lampu
6. Steker
B.
Cara pembuatan
1) Menyambungkan kabel ke steker
2) Memasang peting lampu secara seri
melalui salah satu kabel
3) Memasang saklar ke kabel yang lainnya
4) Memasang kabel penghubung di ujung ujung
kabel lainnya
5) Memasang bola lampu ke peting
C.
Cara kerja alat
Alat
ini bekerja dengan berhubungan langsung dengan arus listrik AC. Setelah steker
disambungkan ke arus AC maka arus listrik akan mengalir ke alat. Dengan
menyambungkan alat ke suatu rangkaian elektronik secara acak maka akan terjadi
dua kejadian yaitu lampu akan hidup atau mati. Jika lampu uji hidup maka
rangkaian tersebut rusak atau tidak berfungsi dan jika lampu uji mati maka
rangkaian tersebut baik atau berfugsi.
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
A.
Simpulan
Pada
setiap alat fisika memiliki nilai dan fungsi yang berbeda dan terbatas.
Begitupun alat yang penulis buat juga memiliki kekurangan pada sektor
penggunaan alat yang hanya terbatas pada orang yang telah profesional dan tidak
bisa digunakan di lingkungan sekolah
B.
Saran
Setelah
mengutarakan kelebihan dan kekurangan diatas maka penulis menyarankan untuk
kedepannya hendaknya alat ini bisa lebih dikembangkan supaya bisa dimanfaatkan oleh
setiap lapisan masyarakat dan sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Yeti,Ade N,
Mahen E.C.S 2015. Catatan Kuliah Fisika
Dasar 1.UIN Bandung : Bandung
Bueche
J.F,Hecht.E.2006.Fisika Universitas edisi kesepuluh.Erlangga : Jakarta