DUALISME GELOMBANG PERTIKEL
Gejala Foto Listrik.
Yang
dimaksud dengan gejala foto listrik adalah emisi (pancaran) elektron dari logam
sebagai akibat penyinaran gelombang elektromagnetik (cahaya) pada logam
tersebut.
Cahaya biasa mampu melepaskan elektron dari logam-logam
alkali.
Hasil-hasil percobaan yang
seksama menunjukkan bahwa :
- Makin besar intensitas cahaya, semakin banyak elektron-elektron yang diemisikan.
- Kecepatan elektron-elektron yang diemisikan hanya bergantung kepada frekwensi cahaya, makin besar frekwensi cahaya makin besar pula kecepatan elektron yang diemisikan.
- Pada frekwensi cahaya yang tertentu (frekwensi batas) emisi elektron dari logam tertentu sama.
Peristiwa-peristiwa di atas tidak
dapat diungkap dengan teori cahaya Huygens.
Pada tahun 1901, Planck mengetengahkan hipotesa bahwa
cahaya (gelombang elektromagnetik) harus dianggap sebagai paket-paket energi
yang disebut foton. Besar paket energi tiap foton dirumuskan sebagai :
E =
h . f
E
|
=
|
Energi tiap
foton dalam Joule.
|
f
|
=
|
Frekwensi cahaya.
|
h
|
=
|
Tetapan Planck yang
besarnya h = 6,625 .10 –34
J.det
|
Cahaya yang intensitasnya besar
memiliki foton dalam jumlah yang sangat banyak. Tiap-tiap foton hanya
melepaskan satu elektron. Kiranya mudah dipahami bahwa semakin besar intensitas
cahaya semakin banyak pula elektron-elektron yang diemisikan.
E =
a + Ek
h . f = a + mv2 |
Dari persamaan nampak jelas,
makin besar frekwensi cahaya, makin besar kecepatan yang diperoleh elektron.
Bila frekwensi
cahaya sedemikian sehingga h.f = a, maka foton itu hanya mampu melepaskan
elektron tanpa memberi energi kinetik pada elektron. Penyinaran dengan cahaya
yang frekwensi lebih kecil tidak akan menunjukkan gejala foto listrik.
Sifat
Kembar Cahaya.
Gejala-gejala interferensi dan
difraksi memperlihatkan sifat gelombang yang dimiliki cahaya, dilain pihak
cahaya memperlihatkan sifat sebagai paket-paket energi (foton).
Timbul suatu gagasan apakah foton
itu dapat diartikan sebagai partikel-partikel.
Untuk menjawab pertanyaan ini
A.H. Compton mempelajari tumbukan-tumbukan antara foton dengan elektron.
Kesimpulan yang diperolehnya
menunjukkan bahwa foton dapat berlaku sebagai partikel dengan momentum.
|
pfoto = h x f
c
Tidak ada keraguan lagi bahwa
cahaya memiliki sifat kembar, sebagai gelombang dan sebagai partikel.