Tuesday 10 April 2018

RANCANG BANGUN SIMULASI GELOMBANG MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC


RANCANG BANGUN SIMULASI GELOMBANG MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC


TIM PENGUSUL :

Muhammad Rifki Alfiansah
Rizki Zakwandi
Tirto Atmojo


BAB I: PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Teori belajar menyatakan bahwa pembelajaran yang paling efektif adalah pembelajaran yang bermakna dimana peserta didik dijadikan sebagai subjek yang aktif dalam pembelajaran. Pembelajaran fisika pada dasarnya berorientasikan pada fenomena alam yang terjadi. Fenomena-fenomena alam tersebut pada awalnya dijelaskan secara logika yang dirumuskan kedalam suatu konsep hingga akhirnya diuji kebenaran bahwa fenomena tersebut merupakan suatu fenomena yang dapat dijadikan suatu patokan atau kebenaran. Pada beberapa kasus tidak semua fenomena fisika dapat dihadirkan dan diamati secara berulang dikarenakan beberapa sebab misalnya berbahaya, kejadian langka, ataupun objek yang sulit dihadirkan didalam pembelajaran. Halangan-halangan tersebut tentunya tidak dapat dibiarkan begitu saja karena jika siswa tidak mengetahui bagaimana bentuk dari fenomena yang sedang dipelajarai maka akan menghilangkan esensi belajar fisika yang dimulai dari pengamatan.
 Kendala dalam menghadirkan objek pengamatan kedalam kelas dapat diatasi dengan bantuan media-media pembelajaran seperti charta, bentuk visual 3 D, video, animasi dan simulasi. Seiring dengan kemajuan teknologi maka bentuk-bentuk cetak 2D dan 3D mulai dialihkan menjadi hal-hal yang bersifat visual dalam bentuk digital dikarenakan semakin minimnya tempat penyimpanan dan juga penyimpanan dalam bentuk digital lebih awet dan tahan dibandingkan dengan bentuk miniatur nyata. Selain itu bentuk digital juga memungkinkan untuk mempermudah ketika hendak memperbanyak media yang dibuat.
Fenomena gelombang termasuk fenomena yang cukup sulit dihadirkan kedalam kelas terutama pada hal-hal yang kompleks sehingga dibutuhkan alat bantu untuk memvisualkan bentuk kompleks tersebut agar peserta didik mendapat gambaran jelas bagaimana fenomena yang dibahas terjadi. Penelitian kali ini bertujuan untuk mengembangkan simulasi yang berkaitan dengan fenomena gelombang serta perhitungan matematis yang digunakan dengan menggunakan formulasi sederhana dan dapat dioperasikan di semua OS yang dimiliki.  

B.     Tujuan

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan simulator pembelajaran fisika terutama pada fenomena gelombang yang kompleks baik secara konseptual dan juga secara matematis. Fokus penelitian yang dilakukan adalah pengembangan simulator yang berkaitan dengan fenomena gelombang dengan analisis matematis melalui penekatan Fourier.

C.     Manfaat Penelitian

Urgensi dari penelitian yang dilakukan adalah menghasilkan suatu bentuk simulasi sederhana yang dapat dioperasikan dengan mudah oleh peserta didik dan juga guru sehingga pembelajaran lebih menyenangkan. Simulasi yang dibuat mengacukan kepada teori dan hukum yang diasumsikan dalam keadaan ideal sehingga simulasi yang dikembangkan juga bisa dimanfaatkan sebagai pembanding dari hasil percobaan dan perhitungan manual yang dilakukan oleh guru dan peserta didik.

D.    Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diankat dalam penelitian kali ini adalah “bagaimana mengembangkan simulator sederhana terkait fenomena gelombang?”. Rumusan masalah berikutnya yang diangkat adalah “bagaimana menintegrasikan simulator berbasis konsep dan matematis pada fenomena gelombang dengan pendekatan Fourier?”


BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

A.    Pembelajaran Multimedia

Pembelajaran multimedia merupakan pembelajaran yang mengakuisis berbagai media pembelajaran yang kemudian diramu dalam satu media pembelajaran baru. Penggunaan multimedia dalam pembelajaran sudah banyak dilakukan untuk menigkatkan hasil belajar, penguasaan konsep, dan juga untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni (Wahyuni, 2012) menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan pada hasil belajar siswa setelah menggunakan multimedia dalam pembelajaran fisika. Dalam pembelajaran fisika, sebagian besar materinya memerlukan media praga atau alat penunjang untuk memudahkan pemahaman peserta didik dalam memahami materi pelajaran. Tetapi media praga atau alat penunjang yang dibutuhkan peserta didik dalam memahami materi belum terpenuhi dengan baik. Pembelajaran dengan menggunakan multimedia merupakan solusi terbaik dalam mengatasi masalah tersebut. Berdasarkan penelitian yang dilakukan wahyudin dkk (wahyudin, sutikno, & Isa, 2010) peningktan rata-rata hasil belajar cukup signifikan karena secara individu peserta didik yang mencapai ketuntasan belajar meningkat.

B.     Pembelajaran menggunakan Simulasi

Simulasi merupakan metode pelatihan yang meragakan sesuatu dalam bentuk tiruan yang mirip dengan keadaan yang sesungguhnya (KBBI). Dalam pembelajaran fisika simulasi dilakukan jika materi yang disampaikan kepada peserta didik bersifat abstrak. Salah satunya dalam materi efek fotolistrik, materi ini membutuhkaan penalaran yang sangat dalam dan sukar untuk dijelaskan kepada peserta didik karena peristiwa fotolistrik tidak bisa diamati secara langsung melainkan harus menggunakan alat khusus. Dalam keterbatasan penyampaian materi pelajaran yang sukar seperti efek fotolistrik, pendidik dapat menggunakan simulasi virtual seperti simulasi Physics Education Technology (PhET). PhET adalah simulasi yang dibuat oleh University of Colorado yang berisi simulasi pem­belajaran fisika, biologi, dan kimia untuk kepen­tingan pengajaran di kelas atau belajar individu. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh S Prihariningtiyas (2013) penggunaan simulasi phET dapat menuntaskan hasil belajar siswa. Oleh karena itu pembelajaran khususnya materi yang abstrak dapat menggunakan simulasi.
Pada materi gelombang simulasi terdapat beberapa meteri yang sudah ada seperti simulasi microwave, interperensi gelombang radio, dan gelombang bunyi. Simulasi-simulasi tersebut  dapat ditemukan di phET. Pada simulasi yang terdapat di phET kebanyakan berformat java, dimana tidak semua laptop suport menggunakan java. Pada penelitian kali ini kami mencoba menbuat simulasi yang suport kepada semua jenis laptop. Simulasi ini dibuat di microsoft office

           C.    Simulasi pada Pelajaran Gelombang
          Gelombang merupakan salah satu materi yang abstrak. Untuk memudahkan memahami materi  gelombang, salah satu caranya adalah dengan menggunakan simulasi.  Pada penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Zakaria (2012)  persamaan perambatan gelombang panjang non linier dua dimensi (2-D)   dikembangkan   untuk mensimulasikan   perambatan   gelombang   permukaan   di   laut dangkal. Pada penelitian ini, penulis menggunakan deret Fourier untuk mensimulasikan gelombang. Metode deret Forier akan diaplikasikan pada bahasa pemrograman VBA sehingga akan memunculkan simulasi gelombang yang diinginkan.

D.    Simulasi dengan VBA

VBA (Visual Basic Aplication) merupakan turunan dari bahasa Visual Basic yang terdapat pada microsoft Word, Powerpoint dan Microsoft Excel. Pada penelitian sebelumnya Perancangan visualisasi  konsep  fisika  kuantum  telah diteliti    oleh    Nurhayati    dkk    (2012) menggunakan spreadsheet excel berbasis VBA, namun perancangan simulasi gelombang dengan metode deret Forier pada VBA belum dilakukan. Pada penelitian ini akan dirancang simulasi gelombang dengan metode deret Fourier pada VBA.

BAB III: METODE PENELITIAN

A.    Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah mahasiswa pendidikan fisika semester V tahun 2017/2018 yang mengikuti mata kuliah gelombang.

B.     Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

C.     Variabel Penelitian

Variabel penelitian yang diangkat adalah akurasi data hasil simulasi, kemudahan akses simulasi dan juga respon dari pengguna terhadap simulator yang dikembangkan.

D.    Model Penelitian

Penelitian ini menggunakan model Research and Development yang mana fokus penelitian adalah megembangkan simulator gelombang dengan menggunakan pendekatan konseptual dan juga matematis berdasarkan pendekatan Fourier. Tahap penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1.      Pengembangan awal
Tahap pengembangan model yang dilakukan secara umum lebih kepada perancangan antar muka simulator yang akan dibuat. Pada tahap ini juga diperhatikan faktor-faktor yang dapat meningkatkan daya tarik pengguna kepada simulator yang akan dikembangkan. Pada tahap ini juga dikaji lebih mendalaman keterbatasan pada simulator-simulator sebelumnya agar simulator yang dibuat tidak mengalami kesalahan yang sama dengan simulator sebelumnya.
2.      Tahap perancangan
Pada tahap ini dilakukan perancangan dan pengoptimalan simulasi yang dibuat. Aspek yang menajdi titik fokus adalah ketepatan hasil dan juga kemudahan serta kelengkapan dari simulator.
3.      Uji Coba Terbatas
Pada tahap ini dilakukan uji coba silang dengan beberpa pengguna simulator dengan meminta masukan dari pengguna yang dilakukan.
4.      Revisi Produk
Dilakukan  revisi terhadap produk awal yang telah dikembangkan berdasarkan temuan-temuan dan masukan saat uji coba terbatas.
5.      Penilaian Ahli
Pada uji coba tim ahli simulator yang telah dikembangkan dinilai oleh ahli media pembelajaran, ahli materi/konten dan ahli IT sehingga simulator yang dibuat memenuhi kriteria sebagai salah satu media pembelajaran yang baik.
6.      Finishing
Hasil penilaian dari ahli kemudian diperbaiki dan dioptimalkan sehingga produk akhir siap diterjunkan ke lapangan yang dalam hal ini adalah peserta didik dan guru mata pelajaran.


REFERENSI

 

wahyudin, sutikno, & Isa, A. (2010). Keefektifan Pembelajaran Berbantuan Multimedia Menggunakan Metode Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Minat dan Pemahaman Siswa. 6(1), 58-62.
Wahyuni, E. (2012). Pengaruh pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran fisika terhadap pemerolehan belajar. Jurnal Visi Ilmu Pendidikan, 7(1), 694-710.
 

No comments:

Post a Comment