RANCANG
BANGUN SIMULASI GELOMBANG MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC
TIM PENGUSUL :
Muhammad Rifki Alfiansah
Rizki Zakwandi
Tirto
Atmojo
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teori belajar menyatakan bahwa pembelajaran yang paling
efektif adalah pembelajaran yang bermakna dimana peserta didik dijadikan
sebagai subjek yang aktif dalam pembelajaran. Pembelajaran fisika pada dasarnya
berorientasikan pada fenomena alam yang terjadi. Fenomena-fenomena alam
tersebut pada awalnya dijelaskan secara logika yang dirumuskan kedalam suatu
konsep hingga akhirnya diuji kebenaran bahwa fenomena tersebut merupakan suatu
fenomena yang dapat dijadikan suatu patokan atau kebenaran. Pada beberapa kasus
tidak semua fenomena fisika dapat dihadirkan dan diamati secara berulang
dikarenakan beberapa sebab misalnya berbahaya, kejadian langka, ataupun objek
yang sulit dihadirkan didalam pembelajaran. Halangan-halangan tersebut tentunya
tidak dapat dibiarkan begitu saja karena jika siswa tidak mengetahui bagaimana
bentuk dari fenomena yang sedang dipelajarai maka akan menghilangkan esensi belajar
fisika yang dimulai dari pengamatan.
Kendala dalam
menghadirkan objek pengamatan kedalam kelas dapat diatasi dengan bantuan
media-media pembelajaran seperti charta, bentuk visual 3 D, video, animasi dan
simulasi. Seiring dengan kemajuan teknologi maka bentuk-bentuk cetak 2D dan 3D
mulai dialihkan menjadi hal-hal yang bersifat visual dalam bentuk digital
dikarenakan semakin minimnya tempat penyimpanan dan juga penyimpanan dalam
bentuk digital lebih awet dan tahan dibandingkan dengan bentuk miniatur nyata.
Selain itu bentuk digital juga memungkinkan untuk mempermudah ketika hendak
memperbanyak media yang dibuat.
Fenomena gelombang termasuk fenomena yang cukup sulit
dihadirkan kedalam kelas terutama pada hal-hal yang kompleks sehingga
dibutuhkan alat bantu untuk memvisualkan bentuk kompleks tersebut agar peserta
didik mendapat gambaran jelas bagaimana fenomena yang dibahas terjadi.
Penelitian kali ini bertujuan untuk mengembangkan simulasi yang berkaitan
dengan fenomena gelombang serta perhitungan matematis yang digunakan dengan
menggunakan formulasi sederhana dan dapat dioperasikan di semua OS yang
dimiliki.
B. Tujuan
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penelitian
ini bertujuan untuk mengembangkan simulator pembelajaran fisika terutama pada
fenomena gelombang yang kompleks baik secara konseptual dan juga secara
matematis. Fokus penelitian yang dilakukan adalah pengembangan simulator yang
berkaitan dengan fenomena gelombang dengan analisis matematis melalui penekatan
Fourier.
C. Manfaat Penelitian
Urgensi dari penelitian yang dilakukan adalah
menghasilkan suatu bentuk simulasi sederhana yang dapat dioperasikan dengan
mudah oleh peserta didik dan juga guru sehingga pembelajaran lebih
menyenangkan. Simulasi yang dibuat mengacukan kepada teori dan hukum yang
diasumsikan dalam keadaan ideal sehingga simulasi yang dikembangkan juga bisa
dimanfaatkan sebagai pembanding dari hasil percobaan dan perhitungan manual
yang dilakukan oleh guru dan peserta didik.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diankat dalam penelitian kali ini
adalah “bagaimana mengembangkan simulator sederhana terkait fenomena
gelombang?”. Rumusan masalah berikutnya yang diangkat adalah “bagaimana
menintegrasikan simulator berbasis konsep dan matematis pada fenomena gelombang
dengan pendekatan Fourier?”
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Multimedia
Pembelajaran multimedia merupakan pembelajaran yang
mengakuisis berbagai media pembelajaran yang kemudian diramu dalam satu media
pembelajaran baru. Penggunaan multimedia dalam pembelajaran sudah banyak
dilakukan untuk menigkatkan hasil belajar, penguasaan konsep, dan juga untuk
meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Wahyuni (Wahyuni, 2012) menunjukkan bahwa terdapat peningkatan
yang signifikan pada hasil belajar siswa setelah menggunakan multimedia dalam
pembelajaran fisika. Dalam pembelajaran fisika, sebagian besar materinya
memerlukan media praga atau alat penunjang untuk memudahkan pemahaman peserta
didik dalam memahami materi pelajaran. Tetapi media praga atau alat penunjang
yang dibutuhkan peserta didik dalam memahami materi belum terpenuhi dengan
baik. Pembelajaran dengan menggunakan multimedia merupakan solusi terbaik dalam
mengatasi masalah tersebut. Berdasarkan penelitian yang dilakukan wahyudin dkk (wahyudin, sutikno, & Isa, 2010) peningktan rata-rata
hasil belajar cukup signifikan karena secara individu peserta didik yang
mencapai ketuntasan belajar meningkat.
B. Pembelajaran menggunakan Simulasi
Simulasi merupakan metode pelatihan yang meragakan sesuatu
dalam bentuk tiruan yang mirip dengan keadaan yang sesungguhnya (KBBI). Dalam
pembelajaran fisika simulasi dilakukan jika materi yang disampaikan kepada peserta
didik bersifat abstrak. Salah satunya dalam materi efek fotolistrik, materi ini
membutuhkaan penalaran yang sangat dalam dan sukar untuk dijelaskan kepada
peserta didik karena peristiwa fotolistrik tidak bisa diamati secara langsung
melainkan harus menggunakan alat khusus. Dalam keterbatasan penyampaian materi
pelajaran yang sukar seperti efek fotolistrik, pendidik dapat menggunakan
simulasi virtual seperti simulasi
Physics Education Technology (PhET). PhET adalah simulasi yang dibuat
oleh University of Colorado yang berisi simulasi pembelajaran fisika, biologi,
dan kimia untuk kepentingan pengajaran di kelas atau belajar individu. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh S Prihariningtiyas (2013) penggunaan simulasi
phET dapat menuntaskan hasil belajar siswa. Oleh karena itu pembelajaran
khususnya materi yang abstrak dapat menggunakan simulasi.
Pada materi gelombang simulasi
terdapat beberapa meteri yang sudah ada seperti simulasi microwave,
interperensi gelombang radio, dan gelombang bunyi. Simulasi-simulasi tersebut dapat ditemukan di phET. Pada simulasi yang
terdapat di phET kebanyakan berformat java, dimana tidak semua laptop suport
menggunakan java. Pada penelitian kali ini kami mencoba menbuat simulasi yang
suport kepada semua jenis laptop. Simulasi ini dibuat di microsoft office
C.
Simulasi pada Pelajaran Gelombang
Gelombang merupakan salah satu materi yang abstrak.
Untuk memudahkan memahami materi gelombang, salah satu caranya adalah dengan
menggunakan simulasi. Pada penelitian
yang dilakukan oleh Ahmad Zakaria (2012)
persamaan perambatan gelombang panjang non linier dua dimensi (2-D) dikembangkan untuk mensimulasikan perambatan
gelombang permukaan di
laut dangkal. Pada penelitian ini, penulis menggunakan deret Fourier
untuk mensimulasikan gelombang. Metode deret Forier akan diaplikasikan pada
bahasa pemrograman VBA sehingga akan memunculkan simulasi gelombang yang
diinginkan.
D. Simulasi dengan VBA
VBA (Visual Basic Aplication) merupakan turunan dari bahasa Visual
Basic yang terdapat pada microsoft Word, Powerpoint dan Microsoft Excel. Pada
penelitian sebelumnya Perancangan visualisasi
konsep fisika kuantum
telah diteliti oleh Nurhayati
dkk (2012) menggunakan
spreadsheet excel berbasis VBA, namun perancangan simulasi gelombang dengan
metode deret Forier pada VBA belum dilakukan. Pada penelitian ini akan
dirancang simulasi gelombang dengan metode deret Fourier pada VBA.
BAB III: METODE PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
Subjek
penelitian adalah mahasiswa pendidikan fisika semester V tahun 2017/2018 yang mengikuti
mata kuliah gelombang.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi
penelitian adalah Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
C. Variabel Penelitian
Variabel
penelitian yang diangkat adalah akurasi data hasil simulasi, kemudahan akses
simulasi dan juga respon dari pengguna terhadap simulator yang dikembangkan.
D. Model Penelitian
Penelitian ini menggunakan model Research and Development
yang mana fokus penelitian adalah megembangkan simulator gelombang dengan
menggunakan pendekatan konseptual dan juga matematis berdasarkan pendekatan
Fourier. Tahap penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan awal
Tahap pengembangan model yang
dilakukan secara umum lebih kepada perancangan antar muka simulator yang akan
dibuat. Pada tahap ini juga diperhatikan faktor-faktor yang dapat meningkatkan
daya tarik pengguna kepada simulator yang akan dikembangkan. Pada tahap ini
juga dikaji lebih mendalaman keterbatasan pada simulator-simulator sebelumnya
agar simulator yang dibuat tidak mengalami kesalahan yang sama dengan simulator
sebelumnya.
2. Tahap perancangan
Pada
tahap ini dilakukan perancangan dan pengoptimalan simulasi yang dibuat. Aspek
yang menajdi titik fokus adalah ketepatan hasil dan juga kemudahan serta
kelengkapan dari simulator.
3.
Uji Coba Terbatas
Pada
tahap ini dilakukan uji coba silang dengan beberpa pengguna simulator dengan
meminta masukan dari pengguna yang dilakukan.
4.
Revisi Produk
Dilakukan revisi terhadap produk awal yang telah
dikembangkan berdasarkan temuan-temuan dan masukan saat uji coba terbatas.
5. Penilaian Ahli
Pada uji coba tim ahli simulator
yang telah dikembangkan dinilai oleh ahli media pembelajaran, ahli
materi/konten dan ahli IT sehingga simulator yang dibuat memenuhi kriteria
sebagai salah satu media pembelajaran yang baik.
6. Finishing
Hasil penilaian
dari ahli kemudian diperbaiki dan dioptimalkan sehingga produk akhir siap
diterjunkan ke lapangan yang dalam hal ini adalah peserta didik dan guru mata
pelajaran.
REFERENSI
wahyudin, sutikno, & Isa, A.
(2010). Keefektifan Pembelajaran Berbantuan Multimedia Menggunakan Metode
Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Minat dan Pemahaman Siswa. 6(1),
58-62.
Wahyuni, E. (2012). Pengaruh pemanfaatan
multimedia dalam pembelajaran fisika terhadap pemerolehan belajar. Jurnal
Visi Ilmu Pendidikan, 7(1), 694-710.
No comments:
Post a Comment