Saturday 18 February 2017

Bumi dan Perubahannya

Bumi dan Perubahannya
Oleh: Rizki Zakwandi

A.    Bentuk dan Susunan Bumi
Permukaan bumi terdiri dari berbagai bentuk, di antaranya ada yang datar, bergelombang atau berbukit sampai bergunung. Keragaman bentuk tersebut terjadi karena adanya proses dan waktu yang sangat lama (Riyanto, 1997). Bentuk tenaga yang bekerja untuk mengubah muka bumi baik dari dalam bumi maupun dari luar bumi disebut dengan tenaga geologi, yakni tenaga endogen dan eksogen. Tenaga endogen bersifat membangun permukaan bumi sedangkan tenaga eksogen bersifat merusak permukaan bumi. Jadi, kedua tenaga itulah yang membuat berbagai macam bentuk permukaan bumi (Siregar, 2017).
B.     Proses Terjadinya Bumi
Terdapat beberapa teori yang menjelaskan tentang proses terjadinya bumi menurut Saripudin (2005), di antaranya:
1)        Teori Kant dan Laplace
Menurut hipotesanya, bumi itu terjadi dari pecahan gas yang terlepas dari matahari yang diakibatkan karena adanya gaya sentrifugal berotasi sepanjang khatulistiwa, kemudian terlepas berputar-putar dan mendingin, awalnya berubah menjadi bola gas, kemudian menjadi bola cairan, dan akhirnya menjadi bola padat yang gelap.
2)        Teori Chamberlain Moulton
Teori ini disebut juga dengan “Teori Planetisimal” yang menyatakan bahwa sebuah kabut saling tarik-menarik lalu bergesek-gesekan dan merapat menjadi benda langit yang bulat, panas dan pijar yang kemudian mendingin. Akhirnya menyusut kembali menjadi bumi dan planet-planet.
3)        Teori James Jeans
Teori ini disebut juga dengan “Teori Pasang” yang menyatakan bahwa sebuah bintang besar dalam peredarannya mendekati matahari dan merariknya sehingga bagian yang menghadap bintang itu menonjol dan terlepaslah gas yang berbentuk cerutu yang kemudian pecah berputar-putar dan mendingin menjadi planet-planet kecil.
C.    Lapisan Bumi
Menurut Riswanto & Suseno (2015) lapisan bumi ini terdiri dari beberapa bagian, di antaranya:
1)      Kulit bumi sebelah luar, tebalnya 16-40 km, dapat dihuni segala makhluk di darat, laut dan udara, dan mengandung bahan-bahan tambang, seperti: emas, batu bara, minyak bumi, dan lain-lain.
2)      Lapisan di bawahnya setebal 2880 km dan merupakan kulit bagian dalam yang lebih tebal.
3)      Inti luar bumi tebalnya 2208 km dan bersifat encer. Bagian ini tidak merambatkan gelombang gempa.
4)      Lapisan yang paling dalam berupa inti bumi yang tebalnya 1248 km. Temperatur kulit bumi semakin ke bawah semakin naik, tiap 100 kaki naik . Hal ini diketahui dari penggalian minyak bumi.
D.    Litosfer
1)      Batuan dan macamnya
Lithos artinya batu-batuan. Kulit bumi ini terdiri dari batu-batuan maka disebut litosfer. Menurut ilmu alam batuan ini merupakan tanah gembur, pasir, tanah liat ataupun abu (Danieslon & Denecke, 1986). Macam-macam batuan menurut Danieslon (1978), di antaranya:
a.       Batuan beku
Sebagian besar batuan beku mempunyai struktur kristalin, namun teksturnya bervariasi. Batuan beku bisa terbentuk dari pendinginan magma atau lava. Dari teksturnya terdapat dua jenis batuan beku, yaitu batuan beku intrusif dan batuan beku ekstrunsif. Batuan beku intrusif merupakan batuan beku yang terbentuk dari magma. Magma mendingin dan mengeras di bawah permukaan bumi. Pendinginan magma terjadi secara perlahan. Magma dapat menerobos ke dalam retakan-retakan bawah tanah dan terperangkap di dalamnya. Sejumlah magma yang terperangkap mendingin hanya beberapa derajat tiap abad. Akibatnya, magma memerlukan ribuan tahun untuk mengeras menjadi batuan. Batuan beku ekstrusif merupakan batuan beku yang terbentuk dari lava. Jika lava terdorong keluar dari suatu gunung api, lava itu akan memiliki temperatur yang lebih dingin. Lava mendingin secara cepat, mengeras dan menjadi batuan.
b.      Batuan sedimen
Sedimen diendapkan oleh air, angin atau pembawa yang lain. Sedimen yang diendapkan cenderung membentuk lapisan-lapisan sehingga sedimen ini tertimbun makin dalam yang mengakibatkan temperatur dan tekanan yang lebih tinggi. Dalam keadaan ini, terjadi perubahan sedimen menjadi batuan. Proses yang membantu perubahan sedimen menjadi batuan adalah proses pemadatan dan sementasi.
c.       Batuan metamorf
Batuan metamorf merupakan batuan yang terbentuk akibat perubahan batuan beku, batuan sedimen, atau batuan metamorf lainnya. Penyebab perubahan ini adalah temperatur tinggi, tekanan besar, dan kerja kimia.

DAFTAR PUSTAKA

Danieslon, E. W., & Denecke, E. J. (1986). Earth Seience Third Edition. New York: Macmillan Publishing Company.
Judson, S., Deffeyes, K. S., & Hargraves, R. B. (1978). Physical Geology. New Delhi: Prentice-Hall of India Privat Limited.
Riswanto, & Suseno, N. (2015). Dasar-Dasar Astronomi dan Fisika Kebumian. Metro: Lembaga Penelitian UM Metro Press.
Riyanto. (1997). Ilmu Pengetahuan Populer. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Saripudin, A. (2005). Astronomi dan Jagat Raya. Bandung: Dea Art Pustaka.
Siregar, S. (2017). Fisika Tata Surya. Bandung: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ITB.



No comments:

Post a Comment