KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Mahaesa karena dengan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah “Peranan Bahasa dalam Hidup Manusia”. Penulis berterima
kasih kepada Ibu Neng Gustini, M.Pd selaku Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang
telah memberikan tugas ini kepada kami. Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna
dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan mengenai peranan bahasa dalam
kehidupan dan menjadi latihan bagi penulis
dalam menulis makalah. Apa itu bahasa, apa fungsi bahasa, apa saja jenis
bahasa, dan bagaimana peranan bahasa dalam kehidupan manusia penulis utarakan
secara singkat dalam tulisan ini. Penulis menyadari bahwa tugas makalah ini
masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis berharap adanya kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan di masa yang akan datang. Semoga makalah ini
dapat di pahami dan berguna bagi si apapun yang membacanya, dan bermanfaat bagi
penulis yang telah menyusun makalah ini
yang pada dasarnya menambah wawasan dan dapat mengkoreksi kesalahan penulis.
Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa yang akan datang.
Bandung, Desember 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seperti kita ketahui bahasa dan masyarakat merupakan dua sisi mata uang
yang tidak dapat dipisahkan, tidak mungkin ada masyarakat tanpa bahasa dan
tidak mungkin pula ada bahasa tanpa masyarakat. Namun seiring berjalannya waktu dalam
suatu bahasa juga dapat terjadi pergeseran, hal ini terjadi karena dipengaruhi
berbagai hal diantaranya perkembangan ilmu dan teknologi. Seperti kita
ketahui pula bahwa fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat komunikasi
social. Bahasa adalah suatu wahana untuk kita berinteraksi dengan orang lain.
Dengan demikian setiap anggota masyarakat tentunya memiliki dan menggunakan
alat komunikasi social tersebut. Tidak ada bahasa tanpa masyarakat dan tidak ada
pula masyarakat tanpa bahasa.
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka bahasa
pun mengalami perubahan yang
sangat signifikan. Hal ini disebabkan karena bahasa memang tidak lepas dari
masyarakat. Dua hal ini saling berkaitan, begitu pula dengan bahasa indonesia yang diangkat
dari bahasa Melayu sebagai bahasa penghubung yang tersebar di Nusantara
hingga saat dirumuskannya bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu yang
menjadi bahasa negara, sejak itupun perkembangan bahasa Indonesia terus
berkembang, beribu-ribu istilah dan kata-kata baru bermunculan, dari segi struktur kita tingkatkan
swadayanya sehingga kita dapat rumuskan segala pemikitan yang tinggi dan rumit dalam
bahasa Indonesia, sehingga bahasa Indonesia menjadi bahasa yang canggih yang dapat
memenuhi kebutuhan masyarakatnya yang juga berkembang dan modern.
B. Rumusan masalah
1.
Bagaimanakah
fungsi dan peranan bahasa dalam kehidupan bermasyarakat?
2.
Bagaimanakah
penggunaan bahasa yang diterapkan dalam masyarakat?
C. Tujuan
1.
Menambah
wawasan mengenai kebahasaan terutama bahasa Indonesia
2.
Menambah
pengetahuan tentang ketergunaan bahasa ditengan tengah masyarakat
3.
Melatih
keterampilan penulis dalam hal penulisan makalah
Contents
\
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bahasa
Bahasa didalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai proses pemindahan informasi dari satu bahasa atau variasi bahasa ke
bahasa atau variasi bahasa lain. Bahasa memiliki berbagai definisi yang dikemukakan oleh para ahli
diantaranya:
1.
Pengertian
Bahasa menurut (Depdiknas, 2005: 3) bahasa pada hakikatnya adalah ucapan
pikiran dan perasan manusia secara teratur, yang mempergunakan bunyi sebagai
alatnya
2.
Pengertian
Bahasa menurut Harun Rasyid, Mansyur & Suratno (2009: 126) bahasa merupakan
struktur dan makna yang bebas dari penggunanya, sebagai tanda yang menyimpulkan
suatu tujuan.
3.
Menurut Mc. Carthy, bahasa adalah
praktik yang paling tepat untuk mengembangkan kemampuan berpikir.
4.
Menurut William A. Haviland, Bahasa
adalah suatu sistem bunyi yang jika digabungkan menurut aturan tertentu
menimbulkan arti yang dapat ditangkap oleh semua orang yang berbicara dalam
bahasa itu.
5.
Menurut Wibowo
(2001), Bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi
(dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang
dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan
perasaan dan pikiran.
6.
Menurut Keraf Smarapradhipa (2005), ia
memberikan dua pengertian mengani bahasa, yakni 1) menyatakan bahasa sebagai
alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan
oleh alat ucap manusia; 2) Bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan
simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.
7.
Menurut Mackey (1986), bahasa adalah
suatu bentuk dan bukan suatu keadaan (lenguage may be form and not matter) atau
sesuatu sistem lambang bunyi yang arbitrer, atau juga suatu sistem dari sekian
banyak sistem-sistem, suatu sistem dari suatu tatanan atau suatu tatanan dalam
sistem-sistem.
Dari begitu banyak pendapat yang menyatakan
tentang efenisi dari bahasa pada dasarnya mengarah pada satu hal yakni
menyampaikan sesuatu baik itu bersifat informasi, hiburan, argument, opini dan
sebagainya. Sehingga penulis menyimpulkan bahwasanya bahasa ialah alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati dan
beriteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalamhal ini alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan,
konsep atau perasaan
B. Fungsi Bahasa
Bahasa memiliki beberapa fungsi baik itu fungsi umum, khusus dan
juga ada fungsi tersendiri jika dipandang dari suatu sudut pandang.
a. Fungsi bahasa secara umum
1) Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau
mengekspresikan diri. Melalui bahasa kita dapat menyatakan secara terbuka
segala sesuatu yang tersirat di dalam hati dan pikiran kita.
2) Sebagai alat komunikasi. Bahasa merupakan saluran maksud
seseorang, yang melahirkan perasaan dan memungkinkan masyarakat untuk bekerja
sama. Pada saat menggunakan bahasa sebagai komunikasi,berarti memiliki tujuan
agar para pembaca atau pendengar menjadi sasaran utama perhatian seseorang. Manusia
memakai dua cara berkomunikasi, yaitu verbal dan non verbal. Berkomunikasi
secara verbal dilakukan menggunakan alat/media (lisan dan tulis), sedangkan
berkomunikasi cesara non verbal dilakukan menggunakan media berupa aneka
symbol, isyarat, kode, dan bunyi seperti tanda lalu lintas,sirene setelah itu
diterjemahkan kedalam bahasa manusia.
3) Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial. Pada
saat beradaptasi di lingkungan sosial, seseorang akan memilih bahasa yang
digunakan tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. Seseorang akan
menggunakan bahasa yang non-formal pada saat berbicara dengan teman dan
menggunakan bahasa formal pada saat berbicara dengan orang tua atau yang
dihormati.
4) Sebagai alat
kontrol Sosial. Yang mempengaruhi sikap, tingkah laku, serta tutur kata
seseorang. Kontrol sosial dapat diterapkan pada diri sendiri dan
masyarakat.
b. Fungsi bahasa secara khusus
1) Mengadakan hubungan
dalam pergaulan sehari-hari. Manusia adalah makhluk sosial yang tak terlepas
dari hubungan komunikasi dengan makhluk sosialnya. Komunikasi yang
berlangsung dapat menggunakan bahasa formal dan non formal.
2) Mewujudkan Seni. Bahasa yang dapat dipakai untuk
mengungkapkan perasaan melalui media seni khususnya dalam hal sastra. Terkadang
bahasa yang digunakan yang memiliki makna denotasi atau makna yang tersirat.
Dalam hal ini, diperlukan pemahaman yang mendalam agar bisa mengetahui makna
yang ingin disampaikan.
3) Mempelajari bahasa kuno. Dengan mempelajari bahasa kuno, akan dapat mengetahui peristiwa atau kejadian dimasa lampau. Untuk mengantisipasi kejadian yang mungkin atau dapat terjadi kembali dimasa yang akan datang, atau hanya sekedar memenuhi rasa keingintahuan tentang latar belakang dari suatu hal.
4) Mengeksploitasi IPTEK. Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia akan selalu didokumentasikan supaya manusia lainnya juga dapat mempergunakannya dan melestarikannya demi kebaikan manusia itu sendiri.
3) Mempelajari bahasa kuno. Dengan mempelajari bahasa kuno, akan dapat mengetahui peristiwa atau kejadian dimasa lampau. Untuk mengantisipasi kejadian yang mungkin atau dapat terjadi kembali dimasa yang akan datang, atau hanya sekedar memenuhi rasa keingintahuan tentang latar belakang dari suatu hal.
4) Mengeksploitasi IPTEK. Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia akan selalu didokumentasikan supaya manusia lainnya juga dapat mempergunakannya dan melestarikannya demi kebaikan manusia itu sendiri.
c. Fungsi bahasa jika dilihat dari berbagai
sudut pandang
1)
Fungsi Direktif : Dilihat dari sudut pendengar
atau lawan bicara, bahasa berfungsi direktif, yaitu mengatuf tingkah laku
pendengar. Di sini bahasa itu tidak hanya membuat si pendengar melakukan
sesuatu, tetapi melakukan kegiatan yang sesuai dengan yang dikehendaki
pembicara.
2)
Fungsi
Fatik : Bila dilihat segi kontak antara penutur dan pendengar, maka bahasa
bersifat fatik. Artinya bahasa berfungsi menjalin hubungan, memelihara,
memperlihatkan perasaan bersahabat atau solidaritas sosial. Ungkapan-ungkapan
yang digunakan biasanya sudah berpola tetap, seperti pada waktu pamit, berjumpa
atau menanyakan keadaan. Oleh karena itu, ungkapan-ungkapan ini tidak dapat
diterjemahkan secara harfiah. Ungkapan-ungkapan fatik ini biasanya juga
disertai dengan unsur paralinguistik, seperti senyuman, gelengan kepala, gerak
gerik tangan, air muka atau kedipan mata. Ungkapan-ungkapan tersebut jika tidak
disertai unsure paralinguistik tidak mempunyai makna.
3)
Fungsi Referensial : Dilihat dari topik
ujaran bahasa berfungsi referensial, yaitu berfungsi untuk membicarakan objek
atau peristiwa yang ada disekeliling penutur atau yang ada dalam budaya pada
umumnya. Fungsi referensial ini yang melahirkan paham tradisional bahwa bahasa
itu adalah alat untuk menyatakan pikiran, untuk menyatakan bagaimana si penutur
tentang dunia di sekelilingnya.
4)
Fungsi Metalingual atau Metalinguistik :
Dilihat dari segi kode yang digunakan, bahasa berfungsi metalingual atau
metalinguistik. Artinya, bahasa itu digunakan untuk membicarakan bahasa itu
sendiri. Biasanya bahasa digunakan untuk membicarakan masalah lain seperti
ekonomi, pengetahuan dan lain-lain. Tetapi dalam fungsinya di sini bahasa itu
digunakan untuk membicarakan atau menjelaskan bahasa. Hal ini dapat dilihat
dalam proses pembelajaran bahasa di mana kaidah-kaidah bahasa dijelaskan dengan
bahasa.
5)
Fungsi Imajinatif : Jika dilihat dari
segi amanat (message) yang disampaikan maka bahasa itu berfungsi imajinatif.
Bahasa itu dapat digunakan untuk menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan;
baik yang sebenarnya maupun yang hanya imajinasi (khayalan) saja. Fungsi
imaginasi ini biasanya berupa karya seni (puisi, cerita, dongeng dan
sebagainya) yang digunakan untuk kesenangan penutur maupun para pendengarnya.
C. Jenis Jenis Bahasa
Sebagian besar
masyarakat bahkan dikalangan mahasiswa jika ditanyakan jenis jenis dari bahasa
rata rata mereka menjawab adalah bahasa Indonesia, Inggris, Prancis dan
sebagainya. Perlu kita ingatkan kembali bahwasanya antara ragam dan jenis
bahasa itu berbeda. Semua contoh yang dikatakan tadi adalah ragam bahasa yang
terdapat di dunia, akan tetapi jenis jenis bahasa adalah sebagai berikut :
1. Bahasa Lisan
yaitu suatu komunikasi anatar manusia untuk mengutarakan maksudnya melalui kata
kata yang terucap dari mulut.
2. Bahasa
Tulisan merupakan suatu bentuk komunikasi yang terbentuk dari berbagai kosa
kata yang disusun sehingga terbentuk suatu kalimat yang memiliki arti dan
dituangkan kedalam bentuk tulisan.
3.
Bahasa Isyarat merupakan suatu bentuk komunikasi yang menggunakan anggota tubuh
seperti tangan dan gerak bibir. Biasanya yang menggunakan jenis bahasa ini
adalah kaum tunarungu mereka mengkombinasikan antara gerakan tangan, gerak
bibir, dan ekspresi wajah agar lawan bicaranya mengerti apa yang ia maksud.
4. Bahasa
Pemrograman yaitu suatu bahasa yang digunakan untuk memerintah komputer dengan
menggunakan syntax syntax yang telah diatur oleh bahasa pemrograman itu
sendiri, tujuannya agar komputer mampu menjalankan apa yang kita perintahkan.
5.
Bahasa Batin merupakan suatu interaksi mental secara langsung menggunakan isi
hati kita, bahasa batin tidak memerlukan sarana kata kata seperti jenis bahasa
yang lainnya. Istilah yang lebih mirip dengan komunikasi bahasa batin yaitu
telepati.
D. Pengertian Masyarakat bahasa
Dalam kamus
besar bahasa Indonesia edidi ke 3 masyarakat bahasa diartikan sebagai sekelompok orang yang merasa memiliki bahasa
bersama, yg merasa termasuk dalam kelompok itu, atau yang berpegang pada bahasa
standar yang sama. Suatu kelompok masyarakat akan memiliki bahsa yang berbeda
dengan kelompok lainnya tergantung bahasa standar yang diterapkan di daaerah
tersebut. Bahkan di negri kita sendiri yaitu Indonesia terdapat beratus-ratus
ragam bahasa daerah akan tetapi untuk bahasa formal komunikasi antar suku
ditetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Indonesia.
E. Hubungan Bahasa dengan Masyarakat
Bahasa dan masyarakat, bahasa dan kemasyarakatan, dua hal yang bertemu
di satu titik, artinya antara bahasa dan masyarakat tidak akan pernah
terpisahkan. Bahasa sebagai sistem lambang
bunyi yang arbitrer, digunakan oleh anggota masayarakat sebagai alat komunikasi, berinteraksi dan
mengidentifikasikan diri. Bahasa begitu melekat erat, menyatu jiwa di setiap penutur didalam
masyarakat. Ia laksana sebuah senjata ampuh untuk mempengaruhi keadaan masyarakat dan kemasyarakatan. Fungsi bahasa
sebagai alat untuk berinteraksi
atau berkomunikasi dalam arti alat untuk menyampai kan pikiran, gagasan, konsep atau juga perasaan di dalam
masyarakat inilahyang disebut sebagai
fungsi bahasa secara tradisional.
Maka dapat di katakan hubungan antara bahasa dan penggunanya di dal am masyarakat i ni merupakan kajian
sosiolinguistik.
Berbicara tentang bahasa
dan masyarakat, maka tidak terlepas dari istilah “ masyarakat bahasa”.
Sebagaimana yang telah dibahas pada subbab sebelumnya bahwasanya masyarakat
bahasa adalah sekelompok orang yang memiliki bahasa bersama atau merasa termasuk dalam kelompok itu, atau berpegang pada bahasa standar yang sama. Masyarakat tutur adalah istilah
netral. Ia dapat dipergunakan untuk menyebut masyarakat kecil atau sekelompok orang yang menggunakan
bentuk bahasa yang relatif sama dan mempunyai penilaian yang sama dalam bahasanya. Jadi dapat
disimpulkan juga bahwa masyarakat bahasa sama dengan masyarakat tutur
masyarakat tutur.
Berbicara tentang bahasa dan masyarakat tentu tidak terlepas dengan
kebudayaan yang ada pada suatu masyarakat, maka titik tolaknya adalah hubungan
bahasa dengan kebudayaan dari masyarakat yang memiliki variasi tingkat- tingkat sosial.
Ada yang menganggap bahasa itu adalah bagian dari masyarakat, namun ada yang
menganggap bahasa dan kebudayaan itu dua hal yang berbeda, tetapi hubungan antara
keduanya erat, sehingga tidak dapat dipisahkan, yang menganggap
bahasa banyak dipengaruhi oleh kebudayaan, sehingga apa yang ada dalam kebudayaan
akan tercermin dalam bahasa. Di sisi lain ada juga yang mengatakan
bahwa bahasa sangat mempengaruhi kebudayaan dan cara berpikir manusia, atau
masyarakat penuturnya.
Bagaimanakah bentuk
hubungan antara bahasa dengan masyarakat? Bentuk hubungan bahasa dengan masyarakat
adalah adanya hubungan antara bentuk-bentuk bahasa tertentu, yang disebut
variasi ragam atau dialek dengan penggunaannya untuk fungsi-fungsi tertentu
didalam masyarakat. Sebagai contoh di dalam kegiatan pendidikan kita menggunakan ragam
baku, untuk kegiatan yang sifatnya santai (non formal) kita menggunakan bahasa yang
tidak baku, di dalam kegiatan berkarya seni kita menggunakan ragam sastra dan
sebagainya. Inilah yang disebut dengan menggunakan bahasa yang benar, yaitu
penggunaan bahasa pada situasi yang tepat atau sesuai konteks di mana kita menggunakan
bahasa itu untuk aktivitas komunikasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahasa begitu melekat erat, menyatu jiwa di setiap
penutur di dalam masyarakat. Ia seperti sebuah senjata ampuh untuk mempengaruhi
keadaan masyarakat dan kemasyarakatan. Fungsi bahasa sebagai alat untuk berinteraksi atau
berkomunikasi dalam arti alat untuk
menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau juga perasaan di dalam masyarakat inilah di namakan fungsi bahasa secara
tradisional. Hubungan antara keterkaitan antara bahasa dan masyarakat adalah
tidak bisa dipisahkan yang artinya bahasa tanpa masyarakat tidak akan berguna
dan masyarakat tanpa bahasa akan kacau karena tidak adanya singkronasi antara
masyarakat.
B. Saran
Setiap individu
harus berbicara menggunakan bahasa yang benar, sopan dan bijaksana serta
memiliki etika dalam berbahasa apalagi saat berada dikalangan masyarakat.
Hendaklah bagi penutur bahasa bisa menyesuaikan bahasa yang digunakan di suatu
tempat baik dilingkungan formal maupun dilingkungan non-formal.
DAFTAR PUSTAKA
Nababan, P.W.J, 1984, Sosiolinguistik: Suatu Pengantar, Jakarta
Gramedia.
Chaer, Abdul, Linguistik Umum, Jakarta: PT Rineka
Cipta 2007.
Chaer Abdul, Agustina leoni. 2004. SOSIOLINGUISTIK Perkenalan Awal, Jakarta: PT Rineka
Cipta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia (Diakses tanggal 28/11/2015 pukul 08.47 WIB)
https://www.academia.edu/6557168/FUNGSI_BAHASA_INDONESIA_fix (Diakses tanggal 28/11/2015 pukul 08.47 WIB)
https://docs.google.com/file/d/0BzXDAIuojdVMNk1wSkhTTm9xMEU/view?pli=1 (Diakses tanggal 28/11/2015 pukul 08.47 WIB)
http://www.dosenpendidikan.com/50-pengertian-bahasa-menurut-para-ahli/ (Diakses tanggal 28/11/2015 pukul 08.47 WIB)
https://www.academia.edu/6557168/FUNGSI_BAHASA_INDONESIA_fix (Diakses tanggal 28/11/2015 pukul 08.47 WIB)
https://docs.google.com/file/d/0BzXDAIuojdVMNk1wSkhTTm9xMEU/view?pli=1 (Diakses tanggal 28/11/2015 pukul 08.47 WIB)
http://www.dosenpendidikan.com/50-pengertian-bahasa-menurut-para-ahli/ (Diakses tanggal 28/11/2015 pukul 08.47 WIB)
http://natalinadc.blogspot.co.id/2012/09/jenis-jenis-bahasa.html (Diakses tanggal 28/11/2015 pukul
08.47 WIB)
http://diahkusuma2012.blogspot.co.id/2014/03/pengertian-jenis-dan-fungsi-bahasa.html (Diakses tanggal 28/11/2015 pukul
08.47 WIB)
http://diahkusuma2012.blogspot.co.id/2014/03/pengertian-jenis-dan-fungsi-bahasa.html (Diakses
tanggal 28/11/2015 pukul 08.47 WIB)