Monday 29 February 2016

Perkembangan Koognitif


Defenisi Perkembangan Kogitif
Perkembangan koognitif terdiri dari dua kata, yaitu perkembangan dan koognitif.. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), perkembangan adalah perihal berkembang, artinya menjadi bertambah sempurna. Selanjutnya dalam kamus psikologi The penguin Dictionori of Psikologi (1988), sebagaimana yang terdapat dalam buku Muhibbin Syah (2016:2) menyatakan bahwa perkembangan pada prinsipnya adalah tahapan-tahapan perubahan yang progresif yang terjadi dalam kehidupan manusia tanpa membedakan aspek internal dari organisme tersebut.
Selanjutnya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kognitif adalah hasil pemerolehan pengetahuan. Menurut Patmonodewo (2003:27) dalam buku Vera (2014:22) kognitif diartikan sebagai tingkah laku yang mengakibatkan seseorang memperoleh pengetahuan atau menggunakan pengetahuan. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa perkembangan kognitif adalah perubahan yang progresif  yang dalam hal pemahaman dan pengetahuan tanpa dipengaruhi oleh faktor internal individu tersebut.
Aspek-Aspek Kognitif
Menurut Jamaris (2006:23) yang dimuat dalam Vera (2014:23) aspek kognitif terdiri dari 3 hal, yaitu:
Berfikir simbolis
Berfikir simbolis yaitu kemampuan untuk berfikir tentang objek dan peristiwa meskipun objek tersebut masih abstrak.
Berfikir Egosentris
Berfikir egosentris yaitu berfikir tentang benar dan tidak benar, setuju atau tidak setuju berdasarkan sudut pandang pribadi.
Berfikir Intuitif
Berfikir intuitif ialah kemampuan untuk menciptakan sesuatu seperti menggambar, menyusun akan tetapi tanpa memiliki alasan yang jelas.

Tahapan Perkembangan Kognitif
Jean Piaget mengklasifikasikan perkembangan kognitif anak menjai 4 tahap seperti yang termuat dalam Muhibbin Syah (2003:24), dua diantaranya yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu :
Perkembangan kognitif usia 0-2 tahun (tahap Sensori Motor)
Menurut teori piaget, sebagaimana yang terdapat dalam buku sumber Muhibbin Syah (2003), usia 0-2 tahun merupakan usia penanaman intelegensi dasar yang akan mempengaruhi tahap kognisi anak dimasa yang akan datang. Anak pada usia ini akan dipandang memiliki intelegensi praktis yang artinya ia masih belum berpikir mengenai apa yang ia lakukan dan cendrung mengikuti dunia secara paktis dan belum memiliki pengenalan objeck secara permanen. Piaget sendiri membagi tahap sensory-motor ini menjadi 6 periode

”(1)Periode 1, usia 0-1 bulan yang disebut periode penggunaan reflek. Pada periode ini yang berfungsi dan berperan bagi anak adalah reflek-reflek terutama reflek menghisap. (2)Periode 2, usia 1-4 bulan yang diebut dengan reaksi sirkuler primer. Periode ini dicirikan dengan aktivitas bayi yang berusaha mengulang melakukan kegiatan yang baru seperti menghisap jempol.(3) Periode 3, usia 4-10 bulan yang disebut dengan reaksi sirkuler sekunder. Pada reaksi sirkular sekunder, bayi menggunakan sesuatu yang berada diluar dirinya.(4)Periode 4, usia 10-12 bulan yang disebut dengan koordinasi skema sekunder. Pada periode ini bayi berusaha mengkoordinasikan dua skema terpisah untuk mendapatkan sautu hasil yang baru.(5)Periode 5, usia 12-18 bulan yang disebut reaksi serkuler tersier. Pada periode ini piaget menjelaskan bahwa bayi akan bereksperimen dengan tindakan-tindakan yang berbeda untuk mengamati hasil yang berbeda. (6)Periode 6, usia 18-24 bulan yang disebut dengan permulaan berfikir.Pada tahap ini bayi akan mulai memikirkan sesuatu secara sederhana sebelum bertindak.”


Perkembangan Kognitif usia 2-7 tahun (tahap Pra-Operasional)
Perkembangan anak pada tahap pra-operasional sudah menunjukan penguasaan sempurna  mengenai object permanence (ketetapan adanya benda), yang merupakan hasil dari munculnya aktivitas kognitif baru yang disebut mental representation (gambaran mental). Artinya anak sudah bisa mengklasifikasi terhadap benda yang penting dan tidak penting meski dengan cara yang masih sederhana.
Tahap ini disebut juga tahap intuisi. Artinya semua perbuatan rasionalanya tidak didukung oleh pemikiran, tetapi oleh unsur-unsur perasaan, kecendrungan alamiah, sikap yang diperoleh dari orang-orag yang bermakna dan lingkungan sekitar. Menurut Piaget dalm buku Muhammad Ali (2004), menjelaskan bahwa anak sangat bersifat egosentris sehingga sering kali mengalami masalah dalam berinteraksi dengan ligkungan termasuk dengan orang tua nya. Piaget menyebut tahap ini sebagai Collective, monologue, pembicara yang egosentris dan sedikit hubungan dengan orang lain.

Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwasanya perkembangan kognitif anak berbeda-beda tergantung rentang usia.
Daftar Pustaka
Dalyono,Drs.M.2007.Psikologi Pendidikan.Jakarta:Rineka Cipta
Heryanti,Vera.2014.Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak melalui permainan tradisional.Bengkulu:Universitas Bengkulu
Stavin,Robert.2011.Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik.Jakarta:PT.Indeks
Syah, Muhibbin.2003.Psikologi Belajar. Jakarta:PT.RAJAGRAFINDO PERSADA
______________.2007.Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.Bandung.PT.REMAJA ROSDA KARYA
_______________.2016.Telaah Singkat Perkembangan Peserta Didik.Jakarta:Rajawali Pers
http://ramacahyati8910.wordpress.com/2012/12/12teori-perkembangan-kognitif -piaget/  diakses 20 februari pukul 20.35 WIB