LAPORAN
KEGIATAN OBSERVASI
di SMAN 1 BANDUNG
Diajukan
sebagai Salah Satu Syarat
Untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Pengelolaan Laboratorium
Dosen
Pembimbing,
Drs.
Yudi Dirgantara, M.Pd
Dindin
Nasrudin, S.Pd, M.Pd.
Disusun
Oleh:
Kelompok
12
Marnita
Geptia ( 1152070041 )
Rizky
Zakwandi ( 1152070065)
Sri
Rizki Nurhayati ( 1152070073 )
Kelas/Semester:
B/1
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN MIPA
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI
SUNAN
GUNUNG DJATI
BANDUNG
2015
===========================
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Tuhan pemilik
al-Qalam (pena) yang telah mengizinkan kami menyelesaikan Laporan Kegiatan
Observasi Pengelolaan Laboratorium di SMAN 1 Bandung ini. Shalawat dan salam
teruntuk Rasullulah, Muhammad saw, beserta keluarga, sahabat dan para
pengikutnya sepanjang zaman.
Dalam meulis laporan ini kami melaporkan kondisi
laboratorium ( tahap renovasi ),kondisi alat alat pada laboratorium, invetaris laboratorium yang kami dapatkan
melalui pengamatan langsung dan ditambah dari data yang diberikan oleh pihak
sekolah.
Ucapan terima kasih kepada Bapak Yudi
Dirgantara dan Bapak Dindin Nasrudin selaku dosen Pengelolaan Laboratorium yang
telah memotivasi dan memberikan kami kesempatan serta pengarahan dalam
melakukan kunjungan dan observasi penelolaan laboratium. Selanjutnya ucapan
terima kasih kepada ibu Yeyet Siti Kusmiati,
S.Pd selaku kepala laboratorium SMAN 1 Bandung yang teah memberikan izin
kepada kami untuk melakukan penelitian ini. Ibu Astried Novita selaku laboran
di SMAN 1 Bandung yang telah memandu dan membimbing kami dalam proses
penelitian, serta rekan rekan yang berpartisipasi dalam kegiatan Observasi
Pengelolaan Laboratorium ini.
Pada proses penelitian dan juga
penyusunan laporan ini kami mengalami kesulitan dan hambatan sehingga isi dalam
laporan ini masih kurang sempurna dan masih terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk pengembangan
dan kesempurnaan laporan ini di kemudian hari. Semoga informasi yang terdapat
dalam laporan ini bermanfaat bagi kita semua. Amin
Bandung,
18 oktober 2015
Tim
penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………………… 1
Daftar Isi.................................................................................................................. 2
Bab I Pendahuluan……………………………………………………………. 3
A. Latar Belakang…………………………………………………….. 3
B. Rumusan Masalah………………………………………………… 3
C. Tujuan……………………………………………………………… 4
Bab II Tinjauan
Pustaka……………………………………………………… 5
Bab III Metodologi
Penelitian………………………………………………… 9
A. Objek Observasi………………………………………………….. 9
B. Waktu Observasi…………………………………………………. 9
C. Lokasi Observasi………………………………………………… 9
D. Sumber Data…………………………………………………….. 9
E. Teknik Pengumpulan Data…………………………………….. 10
Bab IV Hasil
Pengamatan dan Pembahasan………………………………. 11
A. Hasil Pengamatan………………………………………………… 11
B. Pembahasan……………………………………………………….. 11
Bab V Penutup…………………………………………………………………. 13
A. Kesimpulan………………………………………………………… 13
B. Saran………………………………………………………………. 13
Daftar Pustaka………………………………………………………………………….. 14
Lmpiran
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Sekolah yang mengajarkan Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) hendaknya mempunyai laboratorium. Pada dasarnya IPA mempelajari dan
berusaha memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan-pengamatan. Karena itu
dalam pelajaran IPA siswa tidak hanya sekedar mendengarkan penuturan guru
tentang pelajaran yang diberikan tetapi ia harus melakukan kegiatan sendiri
untuk mencari dan memperoleh informasi lebih lanjut mengenai ilmu yang
dipelajarinya. Karena sifat kegiatan IPA itulah, diperlukan ruangan khusus yang
disebut laboratorium.
Laboratorium adalah salah satu sarana
pendidikan yang dapat digunakan sebagai tempat berlatih, siswa dapat mengadakan
kontak dengan obyek yang dipelajari secara langsung baik melalui pengamatan,
meupun dengan melakukan percobaan, dari laboratorium itulah akan selalu
mengalir informasi-informasi ilmiah baru yang berasal dari hasil-hasil penemuan
para peneliti di laboratorium.
Sebagai mahasiswa pendidikan fisika yang
mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam dan juga sebagai calon guru yang perlu
mengetahui bagaimana cara pengelolaan laboratorium dengan baik, maka kami melakukan
penelitian ke SMA Negeri 1 Bandung untuk menambah pengetahuan kami tentang
pengelolaan laboratorium
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja jenis labratorium yang terdapat
di SMA Negeri 1 Bandung?
2. Bagaimana struktur organisasi
laboratorium IPA di SMA Negeri 1 Bandung?
3. Fasilitas apa saja yang terdapat di
laboratorium IPA di SMA Negeri 1 Bandung?
4. Bagaimana pengadministrasian alat dan
bahan di laboratorium IPA di SMA Neegeri 1 Bandung?
5. Apakah labratorium IPA di SMA Neegeri 1
Bandung sudah layak untuk digunakan sebagai sarana belajar siswa?
C.
TUJUAN
1. Untuk mengetahui keadaan laboratorium di
SMA Negeri 1 Bandung
2. Untuk mengetahui sistem pengelolaan
laboratorium IPA di SMA Neegeri 1 Bandung
3. Menambah pengetahuan tentang bagaimana
cara pengelolaan laboratorium melalui penelitian ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penanganan laboratorium atau yang lebih
dikenal denagn managemen laboratorium adalah sebuah usaha untuk mengelola
prasarana pembelajaran dan penelitian yang berada di laboratorium. Suatu
labortorium dapat dikelola dengan baik sangat ditentukan dengan beberapa factor
pendukung yang saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Sebuah
peralatan yang canggih meskipun ditangani oleh staf yang terampil belum tentu
dapat terkelola dan berfungsi dengan baik tanpa adanya managemen laboratium
yang baik.
Karena alasan itulah suatu managemen
laboratorium tidak dapat dipisahkan dari kegiatan laboratorium. Managemen
laboratorium yang baik tercermin dari pengorganisasian yang baik, uraian kerja
yang jelas, disiplin, efisien, penggunaan fasilitas secara efektif, dan
tentunya pengadministrasian yang baik dan lengkap. Managemen laboratium yang
baik tidak hanya melihat pada penanganan fasilitas yang ada di laboratorium
saja namun juga harus memandang mutu laboratorium, selalu memperbaiki
efektifitas dan efisiensi kerja dan pastinya tidak mengabaikan kebutuhan semua
pihak yang berkepintangan dengan laboratorium.
Berbicara tentang fasilitas yang ada di
laboratorium, pada dasarnya semua fasilitas yang ada di laboratorium merupakan
suatu penunjang dari kegiatan yang ada di laboratorium baik itu berupa
penunjang yang bersifat umum seperti ventilasi, bak cuci maupun yang bersifat
khusus seperti alat P3K. Beralih ke fasilitas gedung laboratorium, dalam
penataan gedung laboratorium juga harus dipertimbangkan beberapa hal yang
menjadi penyokong krgiatan laboratium seperti arah datang caha, arah angina dan
kelembapan udara. Dalam hal laboratorium sekolah Wicahyono (2003:30)
berpendapat bahwasanya apabila memungkan ruangan kelas dipisah dengan
laboratorium. Hal ini bertujuan agar kegiatan laboratorium tidak mengganggu
kegiatan kelas baik dan juga siswa tidak bermain disekitar laboratorium. Dewasa
ini dalam kenyataannya sangat berbada dengan konsep laboratorium karena dibeberapa
sekolah laboratorium sudah beralih fungsi dari tempat mengamati dan meneliti
menjadi ruang belajar semata. Ada beberapa factor yang menyebabkan terjadinya
hal demikian diantaranya menurut Direktorat Pendidikan Menengah Umum dan
Inspektorat Jendral dalam anonym (2003) adalah :
-
Kemampuan dan penguasaan guru terhadap
peralatan dan pemanfaatan bahan praktikum masih belum memadai
-
Kurang memadai baik secara kualitas maupun
kuantitas tenaga laboratorium
-
Banyak alat alat yang sudah rusak dan belum diperbaharui
kembali
-
Terbatasnya alat dan bahan yang mengakibatkan
tidak semua siswa mendapatkan kesempatan belajar untuk mengadakan eksperimen
Untuk menanggulangi hal hal tersebut ada
aspek yang harus dipenuhi dalam pengelolaan/managemen laboratorium tersebut. Secara
garis besar aspek pengelolaan/managemen laboratorium terdiri dari :
perencanaan, penataan, pengadministrasian, pengamanan, perawatan, dan
pengawasan.
1. Perencanaan
Managemen laboratium dapat dikatakan baik apabila memiliki
perencanaan yang jelas baik berupa perencanaan kegiatan maupun perencanaan
pengadaan fasilitas. Perencanaan kegiatan bertujuan supaya laboratium dapat
dikontrol. Perencanaan kegiatan meliputi penjadwalan kegiatan (pengguna
laboratorium) dan perencanaan penggunaan alat dan bahan.
Perencanaan pengadaan fasilitas biasanya berkaitan dengan anggaran
biaya. Dalam perencanaan pengadaan fasilitas biasanya sangat erat kaitannya
dengan perencanaan alat dan bahan.
2. Penataan
Penataan laboratorium sangat berpengaruh dengan jalannya kegiatan
di laboratorium. Laboratorium yang tertata dengan baik akan lebih nyaman
digunakan karena dalam mengambil kebutuhan baik berupa alat maupun bahan
pengguna laboratorium tidak kebingungan. Penataan laboratorium juga meliputi
pemilihan tempat atau lokasi laboratorium agar mudah dikontrol dan tidak
mengganggu lingkungan.
3. Pengadministrasian
Pengadministrasian di laboratorium bertujuan supaya laboratorium
tersebut dapat dipantau dan memiliki bukti dalam bentuk tertulis. Selain dua
fugsi diatas pengadministrasian juga akan membedakan antara laboratorium yang
dikelola dengan baik dan yang tidak dikelola dengan baik. Pengadministrasian
laboratoum secara umum meliputi pendataan alat baik yang baru, rusak ringan,
rusak berat, dan juga jumlah bahan yang ada di laboratorium. Dalam
pengadministrasian laboratorium yang tidak kalah penting adalah tersedianya
buku pemakaian, buku peminjaman, buku harian dan tata tertib laboratorium.
4. Pengamanan
Pengaman yang dimaksudkan disini bukanlah pengawalan yang berupa
penjagaan ketat. Pengamanan di laboratorium adalah berupa pengamanan dari
kecelakaan kerja seperti adanya penanda kebakaran, pemutus arus bilaterjadi
konslet, saluran buang gas yang sentral dan nomor telephon lembaga keamanan
seperti rumah sakit dan pemadam kebakaran.Pengaman yang dituntut di dalam
pengelolaan laboratorium juga pengaman alat laboratorium yang berupa proteksi
dari kegitan kejahatan seperti pencurian dan perusakan. Maka dari pada itu
untuk sebuah laborotium dituntut mempunyai kunci keamanan yang dipegang oleh
laboran saja dan tidak perlu ada seorang satpam yang menunggui laboratorium
kecuali pada laboratorium tingkat tinggi seperti laboratorium pengembangan
senjata biologis ataupun nuklir.
5. Perawatan
Perawatan alat alat laboratorium merupakan suatu yang dikategorikan
mutlak. Alat alat di laboratorium membutuhkan perawatan yang berbeda antara
yang satu dengan yang lainnya. Perawatan bertujuan untuk meminimalisir
kerusakan pada alat laboratorium dan juga menekan anggaran belanja untuk
pengadaan alat dan bahan di laboratorium
6. Pengawasan
Managemen laboratorium yang baik akan selalu mengawasi perkembangan
dan kegiatan yang dilakukan di laboratorium. Salah satunya adalah dengan
pengontrolan alat, bahan dan kondisi laboratorium secara berkala.
Setelah memperhatikan aspek aspek yang
dibutuhhkan untuk pengelolaan laboratorium maka juga dibutuhkan tenaga yang
menjalankan dan bertanggung jawab dalam pengelolaan laboratorium tersebut.
Diantara tenaga yang memungkinkan menjadi penaggung jawab dan mengelola
laboratorium beserta tugasnya adalah sebagai berikut :
a) Kepela sekolah
Tugas-tugasnya
1. Memfasilitasi siswa untuk belajar di
laboratorium
2. Memberikan waktu untuk kegiatan belajar
di laboratorium
3. Mengawasi kegiatan di laboratorium
4. Mengevaluasi kegiatan di laboratorium
5. Mengadakan diklat untuk guru tentang
petunjuk teknis dari kegiatan di laboratorium
6. Bertanggung jawab penuh terhadap
laboratorium
b) Kepala Laboratorium
Tugas-tugasnya
1. Membuat evaluasi sarana dan prasarana
tiap semester
2. Merencanakan pengembangan penelitian
3. Merencanakan pengembangan dan pengadaan
gedung, peralatan dan bahan
4. Membuat petunjuk operasional penggunaan
alat dan bahan di laboratorium
5. Membuat tata tertib penggunaan
laboratorium dan memastikan dijalankan oleh semua pengguna laboratorium
c) Laboran
Tugas-tugasnya
1. Melakukan inventaris alat dan bahan
laboratorium
2. Melakukan pemeliharaan alat alat dan
bahan di laboratorium
3. Mengevaluasi peralatan dan bahan di
laboratorium
4. Menyiapkan peralatan dan bahan yang
digunkan untuk praktikum
5. Wajib hadir untuk setiap jam kerja
6. Membantu dosen/guru dalam
pendemonstrasian praktikum
7. Memantu guru/dosen dalam melakukan
penelitian
8. Bersaa dengan penanggung jawab
laboratorium dalam membuat petunjuk operasional penggunaan semua alat di
laboratorium
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam
penilitian ilmiah metodologi memegang peranan penting guna mendapatkan data
yang objecktif, valid dan bisa digunakan untuk memecahkan permasalahan yang
telah dirumuskan. Pengertian dari metodologi itu sendiri menurut W.J.S
Poerwodarminto (1987 : 649) adalah suatu cara yang diatur dan telah dipikir
secara baik-baik yang digunakan untuk mencapai tujuan. Jadi dapat disimpulkan
bahwasanya metodologi adalah suatu cara dengan teknik tertentu yang digunakan
untuk memperoleh keberhasilan dalam penelitian. Metodologi yang tepat akan
menghasilkan produk dari penelitian yang akurat dan lebih efektif dalam
menggunakan waktu. Maka daripada itu penulis menetapkan metodologi yang diambil
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
A. Objek Observasi
Subjek observasi yang diambil pada observasi pengelolaan
laboratorium adalah laboratorium IPA di SMA Negri 1 Bandung. Dengan meliputi
Ruangan laboratorium, kelengkapan alat dan bahan, kelengkapan administrasi,
kepegurusan laboratorium, penggunaan laboratorium
B. Waktu Observasi
Kunjungan pertama :
Hari : Senin
Tanggal : 21 September 2015
Kunjungan Kedua :
Hari : Selasa
Tanggal : 22 September 2015
C. Lokasi Observasi
Laboratorium IPA ( Fisika, Biologi, Kimia ) Sekolah Menengah Atas
Negeri 1 Bandung Jl.Ir.H.Juanda No. 93 Kota Bandung
D. Sumber Data
Data yang kami peroleh dari kegiatan observasi ini berkaitan dengan
objek observasi yaitu laboratorium SMAN 1 Bandung yang meliputi kondisi ruangan
labor(tahap renovasi), kelengkapan alat dan bahan, serta kegiatan penggunaan
laboratorium di SMAN 1 Bandung
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada kegiatan ini adalah observasi langsung
ke lokasi (Laboratorium IPA SMAN 1 Bandung) dengan mencatat bagaimana kondisi
alat alat laboratorium yang ada di SMAN 1 Bandung dan juga memvalidasi data
yang diberikan oleh pihak laboran sebagai acuan.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Pengamatan
Berdasarkan hasil observasi yang kami
lakukan di laboratorium IPA SMAN 1 Bandung pada tanggal 21 – 22 September 2015
adalah segai berikut:
-
Ruang laboratorium yang sedang dibangun terdiri
dari 6 ruangan, yakni 3 ruangan praktikum dengan ukuran 9 x 12 m2, 1
ruangan peralatan Biokim( Biologi dan Kimia), 1 ruangan alat fisika, dan 1
gudang penyimpanan. Setiap ruangan praktikum memiliki spesifikasi yang berbeda,
ruang praktikum fisika terdiri dari 3 meja praktikum permanen ( memanjang dari
depan ke belakang) dilengkapi suber listrik, papan tulis, meja demonstrasi, bak
cuci di meja samping dan sumber air bersih di atas. Sedangkan pada ruangan
praktikum kimia dan biologi terdiri dari 3 meja praktikum permanen ( memanjang
dari depan ke belakang) dilengkapi dengan sumber listrik dan air di setiap
meja, meja demonstrasi, papan tulis, dan khusus pada ruang praktikum kimia
terdapat lemari asam lengkap dengan cerobong dan blower. Pada tiap ruang
praktikum terdapat dua buah pintu.
-
Ruang praktikum diperkirakan dapat digunakan
oleh 40 orang dengan jadwal penggunaan hari Senin sampai hari Jumat dengan
jadwal dan struktur organigram serta daftar alat bahan terlampir.
B.
Pembahasan
Secara garis besar laboratorium IPA di
SMAN 1 Bandung sudah digunakan secara optimal baik itu laboratorium
fisika,kimia, maupun biologi tentunya dengan dukungan sarana dan prasarana yang
sudah dikategorikan sangan lengkap. Pembangunan yang sedang dilakukan guna
merenovasi laboratorium ini sudah bisa dikatakan memnhi kategori laboratorium
yang standar mulai dari pemilihan likasi yang terletak di beagian belakang
sekolah, ukuran bangunan dan suplai air dan listrik yang konsisten. Namun
sayangnya, laboratorium yang telah dibangun tersebut akan dibangun lagi menjadi
lantai dua dan penggunaan dari lantai dua adalah sebagai ruangan kelas. Dan
juga belum adanya tempat penampungan limbah kimia.
Dalam hal pengadministrasian,
laboratorium di SMAN 1 Bandung sudah memiliki seorang laboran. Dari segi
inventaris alat, penjadwalan, pencatatan alat yang rusak, buku kegiatan harian
sudah sangat lengkap. Begitupun dari segi tata tertib, sudah bisa dikategorikan
baik. Namun dalam hal perawatan alat labor tidak terjadwal dengan baik sehingga
ada ditemukan perbedaan antara data yang diberikan dengan kenyataannya berbeda.
Secara umum laboratorium di SMAN 1
Bandung sudah sangat layak untuk digunakan. Tinggal dengan menabah bak
penampungan dan pengolahan limbah kimia agar tidak mencemari lingkungan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Laboratorium di SMAN 1 Bandung sudah cukup layak dan ideal untuk
digunakan mulai dari pemilihan lokasi laboratorium, pengadaan alat dan bahan,
pengadministrasian, struktur organigram sudah sangat lengkap. Tinggal
melengkapi bak pengolahan limbah kimia dan juga memindahkan ruangan kelas di
atasnya maka laboratorium ini akan menjadi sangat layak dan sangat ideal.
B. Saran
Saran dari kelompok kami untuk SMAN 1 Bandung adalah untuk
memindahkan ruangan kelas yang berada di atas laboratorium atau mengganti
fungsinya selain menjadi ruangan kelas karena akan berdampak pada proses
pembelajaran di kelas tersebut. Dan juga dengan menambah bak penamungan dan
pengolahan limbah kimia agar tidak mencemari lingkungan sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
Dirgantara,Yudi. 2009. Pengelolan
Laboratorium IPA (Bahan Ajar Perkuliahan). Bandug : UIN Sunan Gunung Djati
Pujianto.2014.Managemen
Laboratorium.Yogyakarta : Universitas Negri Yogyakarta
Suyitno,Al,Ms.Tata Letak
Laboratorium
Riandi.Managemen Laboratorium