Lomba
puisi
Malam
yang dingin itulah saat ini yang sedang dirasakan di Desa Cimenyan, orang
terlelap tidur karena dinginnya malam. Kecuali Adit yaitu anak kelas 2 SMP yang
besok akan mengikuti lomba membaca puisi disekolahnya. Ia belum tidur karena
masih gugup untuk lombanya esok.
“Dit
kok kamu belum tidur?” Tanya Ibu Adit kepada Dirinya.
“Adit
masih gugup Bu buat lomba besok.” Jawab Adit dengan wajah bingung.
“Sudahlah
Ibu percaya kamu pasti bisa besok, lebih baik kamu tidur biar besok kamu bisa
berlatih kembali.”Ucap Ibu Adit.
“Yasudah
Adit tidur dulu ya Bu”Jawab Adit sambil berjalan kekamarnya.
Besok
harinya Adit bangun pagi-pagi sekali untuk berlatih puisi, dan sesudah berlatih
Adit langsung sarapan dan mandi karena Ia tidak mau telat menghadiri perlombaan
yang ada di sekolahnya.
“Aduh
bagus sekali ya puisinya anak Ibu.”Ucap Ibu sambil mendekati Adit.
“Iya
dong Bu Adit gituloh..hehe..”Jawab Adit sambil tersenyum.
“Sudah
sekarang kamu sarapan sesudah itu mandi kamu tidak mau kan telat menghadiri
perlombaannya.”
“Oke
Bu.”Jawab Adit meninggalkan kamarnya.
Setelah
sarapan Adit langsung mandi dan bersiap-siap dengan menyiapkan naskah puisi
yang harus Ia baca nanti, dengan semangat Adit mengayuh sepedah yang dinaikinya
menuju sekolah yang jaraknya lumayan jauh dari rumah Adit. Setelah sampai
sekolah Adit tidak lupa untuk mengunci sepedahnya di pohon dekat sekolahnya.
“Huhhhh
akhirnya sampai juga.”Adit berkata dalam hatinya.
“Adit......”Terdengar
suara Rifki teman satu kelasnya menghampirinya.
“Ehh
ada Rifki, sudah lama kamu disekolah?”Tanya Adit kepada Rifki.
“baru
saja aku sampai Dit, Oh iya Dit aku Do’a in ya supaya kamu juara lomba
puisi.”Puji Rifki kepada Adit.
“Oke
Rif, makasih ya.”
Adit
pun masuk kedalam ruangan yang disana sudah berkumpul para peserta lomba puisi.
Disitulah Adit sudah mulai menata teks puisi yang akan dibacanya nanti dan juga
Adit tidak lupa untuk berdo’a. Tidak lama kemudian nama Adit pun di panggil
untuk segera membacakan puisinya di atas panggung.
“Saudara
Adit silahkan ke naik ke panggung.”Ucap Mc untuk mempersilahkan Adit ke atas
panggung.”
Dengan
perasaan yang gugup dan gerogi yang bercampur aduk, Adit mulai naik ke atas
panggung. Dengan suara keras Adit membacakan puisinya dengan lantang dan
intonasi yang keras dan jelas. Sesudah Adit telah selesai membacakan puisinya
dan Adit adalah peserta terakhir maka peserta yang lain pun ikut naik ke atas
panggung untuk mengetahui pemenang perlombaan puisi kali ini.
“Menurut
hasil rapat para juri yang menjadi juara lomba puisi kali ini adalah....Selamat
buat saudara Adit dari kelas VIII-2.”Sahut Mc dengan suara keras.
Adit
pun sangat bahagia sekaligus bangga karena Ia bisa memenangkan lomba puisi,
setelah mendapatkan piala dan diberi ucapan selamat oleh temannya, Adit pun
langsung pulang untuk memberitahukan pada Ibunya bahwa ia menang lomba.